Virus Corona Jabodetabek
Pedagang di Terminal Kampung Rambutan: Baru Kali Ini Saya Benar-benar Merasakan Susah Cari Uang
Ahmad mengaku selalu membuka warungnya dari pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB.
"Akan tetapi karena pandemi Covid-19 dan ditambah dengan PPKM, gaji saya dipotong hingga Rp 750.000," aku Rony Indra, yang membuka usaha rumah makan Padang di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (5/8/2021).
Roni mengungkapkan, kios tersebut dibuka sejak 2019.
"Kita di sini dibantu dengan 2 karyawan."
"Jadi per orangnya diberikan upah sebesar Rp 750.000," ujarnya kepada Tribunnews.
Dia menjelaskan bahwa modal yang dikeluarkan untuk berjualan sehari-hari sekitar Rp 700.000.
"Untuk kios saja kita masih dikenakan biaya Rp 3 juta per bulan, jadi menurut saya masih mahal."
"Apalagi kondisi sekarang pengunjung sepi," jelasnya kepada Tribunnews.
Rony menceritakan selama PPKM, pemasukannya sekitar Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per hari.
"Modal saja belum ketutup, apalagi mau ditabung," keluhnya.
Ia hanya meminta pemerintah dan pihak pengelola Terminal Kampung Rambutan, dapat memberikan keringanan kembali kepada para pedagang yang membuka kios di sini.
"Saya juga berharap, agar tidak ada pengurangan gaji terhadap karyawan yang menjaga, agar tidak ada pemotongan gaji lagi terhadap para karyawan," harapnya.
138 Kios Terdampak
Pedagang yang membuka kios di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur juga terdampak PPKM.
"Untuk Terminal Kampung Rambutan terdapat 138 kios yang membuka usaha di sini."
"Karena PPKM, beberapa kios memilih untuk berhenti sementara hingga situasi kembali normal," jelas Made Jony, Kepala Terminal Kampung Rambutan, Kamis (5/8/2021).