Virus Corona

Moeldoko: Covid-19 Seperti Balon, Tekan di Sini Muncul di Sana

Moeldoko menerima laporan penurunan jumlah pasien Covid-19 dari Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RSDC Wisma Atlet.

Penulis: resign | Editor: Yaspen Martinus
Instagram@dr_moeldoko
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/8/2021) siang. 

"Ini sudah diwanti-wanti bahwa Presiden untuk mewaspadai situasi ini," ucap Moeldoko.

Baca juga: Pedagang di Terminal Kampung Rambutan: Baru Kali Ini Saya Benar-benar Merasakan Susah Cari Uang

Moeldoko mengibaratkan penanganan Covid-19 seperti menekan balon.

"Kondisi Covid-19 ini dinamis, seperti balon, tekan di sini tapi muncul di sana."

"Kondisi yang sama juga terjadi di luar negeri."

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Terus Menurun, Tower 4 RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dikosongkan Lagi

"Tadinya sudah tenang, tahu-tahunya muncul kasus baru," papar Moeldoko.

Moeldoko juga menanggapi kabar ketimpangan akses vaksin yang cenderung berpihak ke wilayah di kota-kota besar.

Pada Rabu (28/7/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan yang menyoroti ketimpangan vaksin dalam situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Masih Ada 40 Persen Anak Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Umumnya Bergejala Batuk dan Pilek

Tenaga kesehatan (nakes) di Papua yang belum mendapat vaksin sama sekali mencapai 20 persen, sedangkan di Maluku 15 persen, Gorontalo dan Sulawesi Tengah masing-masing 10 persen.

Meladeni soal ketimpangan akses vaksin, Moeldoko mengakui adanya wilayah target utama vaksinasi di wilayah yang menjadi pusat dalam lokasi atau kawasan tertentu.

“Memang awalnya ada wilayah aglomerasi menjadi target, karena itu sektor ekonomi yang cukup tinggi,” ungkap Moeldoko, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Dipilih Terus Jadi Ketua Umum PDIP, Megawati: Capeklah, kenapa Kok Angkat Saya Melulu?

Namun, ke depan, Moeldoko memastikan akses layanan vaksinasi di daerah-daerah akan lebih merata.

Kata Moeldoko, pada September nanti, Indonesia akan mendapat 70 juta dosis vaksin, disusul pada Oktober sebanyak 40 juta dosis, November 35 juta dosis, dan Desember 38 juta dosis.

“Inilah target Presiden dari 1 juta vaksinasi per hari, menjadi 2 juta per hari, dan target beliau sampai 5 juta per hari,” beber Moeldoko.

Baca juga: Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri Usul Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Pencairan BLT

Mantan Panglima TNI ini meminta masyakarat lebih bersabar dalam menyikapi akses layanan vaksinasi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved