Vaksinasi Covid19

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri Usul Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Pencairan BLT

Namun, Chatib menegaskan usulkan dapat dijalankan pemerintah dengan catatan pasokan vaksin di dalam negeri terpenuhi dengan baik.

Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/angga bhagya nugraha
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengusulkan vaksinasi Covid-19 dijadikan syarat pencairan bantuan langsung tunai (BLT). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengusulkan vaksinasi Covid-19 dijadikan syarat pencairan bantuan langsung tunai (BLT).

"Pemerintah kan punya BLT."

"Kenapa sebagian dari BLT itu bikin di dalam conditional cash transfer yang disebut cash for vaksin."

Baca juga: Busyro Muqoddas: Ganti Cat Biru Pesawat Kepresidenan dengan Merah Ditinjau dari Aspek Apa?

"Jadi kalau orang mau dapat cash, dia harus vaksin dengan begitu prosesnya akan lebih cepat," kata Chatib secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Namun, Chatib menegaskan usulkan dapat dijalankan pemerintah dengan catatan pasokan vaksin di dalam negeri terpenuhi dengan baik.

"Jadi kalau suplai vaksinnya terpenuhi, ada insentif orang untuk melakukan vaksinasi."

Baca juga: Balas Arteria Dahlan, Wasekjen Demokrat: SBY Beli Pesawat Kepresidenan Setelah 69 Tahun Tidak Punya

"Saya percaya kalau herd immunity-nya terjadi, maka kita bisa mengulangi apa yang kita alami di triwulan II (ekonomi membaik)."

"Di Amerika Serikat juga memberikan insentif."

"Tentu angkanya berbeda di kita, yaitu 100 dolar AS untuk setiap orang yang mau melakukan vaksin," sambung Chatib.

Baca juga: KISAH Anggota Polsek Pasar Rebo Positif Covid-19 Usai Sebulan Bertugas Jadi Vaksinator

Terkait ekonomi triwulan III 2021, Chatib menyebut akan melambat karena adanya penerapan PPKM di sejumlah daerah selama empat minggu.

"Jadi kuncinya, saya katakan adalah bagaimana mempercepat proses vaksin agar momentum ini (perbaikan ekonomi) dapat terjadi, salah satunya bansos diberikan, dan juga cash per vacine," usulnya.

Update Vaksinasi

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 48.856.419 (23,46%) penduduk hingga Kamis (5/8/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 22.283.984 (10,70%) orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved