CPNS Kota Tangerang

Sebanyak 4.563 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CPNS di Kota Tangerang, Berikut Rincian Lengkapnya

Dari 9.283 pelamar yang masuk 4.563 pelamar CPNS dan P3K non guru di Kota Tangerang kini diantaranya dinyatakan lolos seleksi adminstrasi.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ilustrasi: 4.563 pelamar CPNS dan P3K non guru di Kota Tangerang kini diantaranya dinyatakan lolos seleksi adminstrasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -  Seleksi Calon Pegawai Negeri (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) 2021, di Kota Tangerang masuk di tahap pengumuman seleksi administrasi pada 2-3 Agustus.

Diketahui, dari 9.283 pelamar yang masuk 4.563 pelamar CPNS dan P3K non guru di antaranya dinyatakan lolos seleksi adminstrasi.

Kepala BKPSDM Kota Tangerang, Heryanto mengungkapkan tercatat ada 9.283 pelamar yang masuk pada seleksi CPNS dan P3K Kota Tangerang tahun ini.

Terinci, CPNS kesehatan ada 1.811 pelamar, CPNS teknis 3.114 pelamar, P3K guru 4.257 pelamar, P3K kesehatan 91 pelamar dan P3K teknis ada 10 pelamar.

Baca juga: Ini Hal Penting Dalam Latihan Soal Numerik TIU Untuk SKD CPNS 2021

Baca juga: Ada Materi Radikalisme di SKD CPNS, Ini Daftar Pertanyaan Menyangkut Radikalisme

Baca juga: Ini Cara Lihat Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2021

“Secara status atau mereka yang dinyatakan lolos seleksi administrasi itu ada 4.563 pelamar. Di antaranya, 4.472 pelamar CPNS dan 91 pelamar untuk P3K non guru."

"Sedangkan, status dari 4.257 pelamar P3K guru sepenuhnya diseleksi, diolah dan diumumkan oleh Kemendikbud Ristek RI langsung,” ungkap Heryanto, Senin (2/8/2021).

Haryanto pun menuturkan, usai pengumuman seleksi administrasi ini, sebelum masuk tahap ujian, masih dibuka masa sanggah di 4 – 6 Agustus dan jawab sanggah pada 4 – 13 Agustus.

“Biasanya, masa sanggah merupakan masa di mana para peserta bisa mengajukan banding."

Seleksi Calon Pegawai Negeri (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) 2021, di Kota Tangerang masuk di tahap pengumuman seleksi administrasi pada 2-3 Agustus. (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

"Jika merasa berkas administrasinya lengkap, namun dinyatakan tidak lolos. Di waktu masa sanggah inilah diselesaikan,” katanya.

Sementara itu, untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) baik CPNS maupun P3K akan dilaksanakan pada September hingga Oktober.

Namun, untuk tanggal-tanggal pastinya masih menunggu penjadwalan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

“Tapi untuk lokasinya, Pemkot Tangerang akan menggelar di Tangerang Convention Center (TCC) Cimone."

"Pastinya, kami imbau para pelamar terus mengupdate info-info terkini melalui website Pemkot Tangerang di https://rekrutmen.tangerangkota.go.id atau portal SSCASN 2021 dengan link https://sscasn.bkn.go.id,” paparnya.

Materi Radikalisme di SKD CPNS, Ini Daftar Pertanyaan Menyangkut Radikalisme

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pelamar CPNS 2021 akan dihadapkan dengan soal-soal menyangkut radikalisme di jenis soal TWK dan TKP pada SKD CPNS 2021. 

SKD CPNS 2021 diperkirakan akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September 2021. 

Para pelamar CPNS 2021 harus segera mempersiapkan diri. 

Mari kita mulai daftar soal CPNS menyangkut radikalisme:

1. Apa pengertian radikalisme? 

Radikalisme adalah suatu keinginan pada perubahan yang menentang keseluruhan yaitu struktur dasar dan fundamental.

Yang secara politik diarahkan pada setiap gerakan atau tindakan yang ingin mengubah sistem
dari akarnya.

Tindakan radikalisme yang menginginkan perubahan dengan cara tindak kekerasan, kekejaman oleh seseorangan atau golongan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan terutama tujuan tentang politik.

Tujuannya untuk mengusung perubahan tapi tindakan seperti ini menggunakan kekerasan dan terror yang sangat merugikan orang lain.

2. Ciri-ciri orang terpapar radikalisme?

Dikutip dari buruhmigran.or.id,  Prof. Dr. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ada proses tersendiri seseorang mengalami perubahan dari seseorang yang radikalis, ekstrimis, hingga menjadi teroris.

Menurut Irfan, Radikalisme mengalami perubahan secara total dan bersifat drastis.

Radikalisme menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada, ciri-cirinya adalah mereka intoleran atau tidak memiliki toleransi pada golongan yang memiliki pemahaman berbeda di luar golongan mereka, mereka juga cenderung fanatik, eksklusif dan tidak segan menggunakan cara-cara anarkis.

3. Apa definisi terorisme?

Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. (Sumber: UU Nomor 5 Tahun 2018)

4. Apa itu ekstrimisme?

Dikutip dari buruhmigran.id, menurut Merriam-Webster Dictionary, ekstremisme secara harfiah artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau “advokasi ukuran atau pandangan ekstrim”.

Saat ini, istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik atau agama, yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya.

Namun, ekstremisme juga dipakai dalam diskursus ekonomi.

Menurut Dr. Alex P. Schmid (2014), kelompok ekstrimis merupakan kelompok yang menganut paham kekerasan ekstrim atau ekstrimisme.

Dibandingkan radikalis, ekstrimis cenderung berpikiran tertutup, tidak bertoleransi, anti-demokrasi dan bisa menghalalkan segala cara, termasuk penipuan, untuk mencapai tujuan mereka.

Kelompok ekstrimis juga berpikiran tertutup. Kelompok ini berbeda dengan kelompok radikalis, kelompok yang menganut paham radikal atau radikalisme.

(“Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review”, 2014: h. 56)

5. Apa itu radikalisasi? 

Menurut Dr. Alex P. Schmid (2013), radikalisasi adalah proses dimana Individu atau kelompok yang berubah dan memiliki kecenderungan menentang dialog dan kompromi dengan pihak yang berbeda; mereka memilih jalan konfrontasi dan konflik.

Pilihan ini disertai oleh dukungan terhadap, antara lain : 

(i) penggunaan tekanan dan strategi memaksa (coersion) dengan jalan kekerasan atau non-kekerasan,

(ii) legitimasi atau dukungan terhadap berbagai bentuk kekerasan, selain terorisme, untuk mewujudkan tujuanya yang dianggap mulia, dan

(iii) pada ujungnya bisa berlanjut ke level tertinggi dalam bentuk kekerasasan ekstrim atau terorisme.

Proses ini biasanya diikuti oleh kecenderungan penguatan ideologi yang menjauh dari arus utama (mainstream) dan mengarah kepada titik ekstrim yang didasari oleh cara pandang dikotomis dan keyakinan bahwa kemapanan sistem yang ada tidak lagi bisa menjadi jalan bagi terjadinya perubahan yang diinginkan.

6. Sebutkan tahapan-tahapan dalam radikalisasi? 

Dikutip dari buruhmigran.or.id,  menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, tahapan radikalisasi adalah pra-radikalisasi, identifikasi diri, indoktrinasi, dan jihadisasi.

Pra-radikalisasi merupakan kehidupan sebelum terjadi radikalisasi.

Identifikasi diri adalah individu mulai mengidentifikasi diri ke arah radikalisme.

Indoktrinasi adalah kondisi dimana individu mulai mengintensifkan dan memfokuskan kepercayaannya.

Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan langsung (offline), maupun tidak langsung atau melalui media (online).

Tahap terakhir adalah Jihadisasi, yaitu mulai mengambil tindakan atas keyakinannya seperti melalui aksi kekerasan ekstrim seperti melakukan teror.

6. Bagaimana cara menangkal radikalisme? 

- Dikutip dari lipi.go.id,  Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra mengatakan cara untuk menangkal munculnya radikalisme harus dimulai dari keluarga.

"Tanggung jawab semua, dimulai dari keluarga untuk menghormati perbedaan agama hingga budaya yang sangat majemuk," kata Azyumardi Azra usai menerima LIPI Sarwono Award, Rabu malam.

- Pola pengasuhan di rumah dilakukan dengan se-demokratis mungkin. 

- Penguatan Pancasila.

- Menerapkan pembelajaran di sekolah di mana anak dirangsang untuk berpikir kritis.

(Wartakotalive.com/DIK/OTE)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved