Virus Corona

Panglima TNI: Masker dan Isoman Harus Jadi Kebiasaan Baru, karena Kita Hidup dengan Covid-19

Satu dari kebiasaan baru tersebut, kata Hadi, adalah cara penanganan terhadap masuk angin.

Istimewa
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak masyarakat mulai melakukan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak masyarakat mulai melakukan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19.

Satu dari kebiasaan baru tersebut, kata Hadi, adalah cara penanganan terhadap masuk angin.

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan peninjauan di Puskesmas Polowijen Kota Malang, Jawa Timur, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Belum Eksekusi Pinangki ke Lapas, Kajari Jakpus: Tak Masalah, Tidak Perlu Dijemput Paksa

“Dulu kalau kita masuk angin, yang kita lakukan adalah kerokan."

"Nah, sekarang kebiasaan baru kita begitu badan kita terasa greges, maka yang kita lakukan adalah segera ke Puskesmas ,untuk diperiksa."

"Dan bila kita dinyatakan positif, harus melaksanakan isolasi terpusat atau isoman,” kata Hadi dalam keterangan resmi Puspen TNI, Senin (2/8/2021).

Baca juga: 10 Pegawai KPK Meninggal Akibat Covid-19 Hingga 31 Juli 2021, 436 Orang Positif

Panglima TNI juga mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Ia mengatakan, masker cukup ampuh untuk melindungi diri dari paparan Covid-19 hingga 95%.

Selain itu, kata dia, jika ada warga yang terkonfirmasi Covid-19, maka para Babinsa sebagai tracer harus segera melakukan tracing kontak erat kepada 15 orang terdekat, dan melakukan swab antigen.

Baca juga: JPU Belum Eksekusi Pinangki karena Sibuk, Boyamin Saiman: Sejak Ada RI Juga Tiap Hari Banyak Kerjaan

Selanjutnya, kontak erat tersebut perlu melakukan isolasi mandiri selama lima hari.

Setelah itu, mereka perlu melakukan swab PCR.

Jika mereka masih positif, lanjut dia, maka mereka perlu kembali melaksanakan isolasi.

Baca juga: PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini, Partai Demokrat Minta Jangan Ada Anggaran Susupan

Selain itu, kata dia, jika ada warga yng tidak mau diswab PCR, maka harus melaksanakan isolasi selama 14 hari.

“Prosedurnya betul dilakukan Isolasi mandiri 14 hari, setelah 14 hari dilaksanakan tes PCR ulang."

"Tapi sebetulnya kalau positif begini, dokter-dokter sudah tahu kalau dia OTG ringan, sedang atau berat,” tuutr Hadi.

Baca juga: KPK Ingatkan Lagi Pihak yang Sengaja Sembunyikan Buronan Harun Masiku Bisa Dipenjara 12 Tahun

Menurutnya, menggunakan masker dan isoman adalah kebiasaan baru yang harus dilakukan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

“Ini harus jadi kebiasaan baru, jadi masker dan isoman harus dijadikan kebiasaan baru, karena kita hidup dengan Covid-19,” papar Hadi.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 535.135 orang per 1 Agustus 2021, dan sebanyak 95.723 orang meninggal.

Baca juga: ICW Nilai Red Notice Harun Masiku Cuma Upaya KPK Redam Kritik tapi Tak Berhasil

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 1 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 817.359 (23.8%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 611.797 (17.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 385.980 (11.2%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 312.100 (9.1%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 119.224 (3.5%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 119.136 (3.5%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 114.051 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 98.537 (2.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 84.509 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 77.465 (2.3%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 71.588 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 61.700 (1.8%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 48.665 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 47.573 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 45.145 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 39.992 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 35.348 (1.0%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 35.055 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 33.824 (1.0%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 27.222 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 26.315 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 24.837 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 23.454 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 23.250 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 21.952 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 20.669 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 19.960 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 18.785 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 18.128 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 16.499 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 13.432 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 10.060 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 8.525 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 8.124 (0.2%). (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved