Olimpiade Tokyo 2020

Ada Peran Penting Erick Thohir dalam Karier Bulu Tangkis Greysia Polii Hingga Raih Emas di Olimpiade

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, raih medali emas usai mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, di babak final.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
NOC Indonesia
Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu. 

Greysia alami pengalaman pahit di Olimpiade London 2012 saat masih berpasangan dengan Meiliana Jauhari.

Greysia dan Meiliana didiskualifiasi, karena dianggap melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulu tangkis menghadapi wakil Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.

Greysia dan Meliliana disinyalir mengalah agar tidak bertemu dengan ganda putri asal China kala itu, Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempat final.

Mereka didiskualifikasi BWF dan tidak dapat melanjutkan perjuangan di Olimpiade London 2012.

Pengalaman pahit Greysia berlanjut di Olimpiade 2016.

Saat itu, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.

Awalnya, mereka sukses menjadi juara grup dan bertemu pasangan China, Yu Yang/Tang Yuanting, di babak perempat final.

Hasilnya Nitya/Greysia langsung kalah dua set dengan skor 11-21 dan 14-21.

Pasca Olimpiade 2016, Nitya mengalami cedera serius dan harus pensiun.

Hal itu ternyata juga memengaruhi Greysia Polii yang sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga.

Pelatih Eng Hian dan keluarganya membujuk Greysia Polii agar terus bermain hingga muncul sosok Apriyani yang dipasangkan dengan Greysia.

"Pada 2017, saya di tim nasional dan ingin keluar ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan harus menjalani operasi. Tetapi pelatih berkata tunggu sebentar dan bantulah pemain muda untuk bersinar dan dia (Apriyani) datang," kata Greysia dikutip dari situs resmi BWF.

"Dia bangkit entah dari mana, pada 2017 ketika saya hendak pensiun usai Rio 2016. Saya tidak muda lagi, tapi akhirnya dia (Apriyani) bangkit, lama sekali menunggunya," ujar Greysia.

"Kemudian, kami memenangkan Korea Open dan Thailand. Saya seperti, Ya tuhan, saya hars berlari selama empat tahun lagi," ucap Greysia.

Greysia menjelaskan bahwa momen pahitnya di Olimpiade London 2012 membuatnya untuk tidak pernah berhenti bermimpi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved