Berita Bekasi
Lewat Tol Cibitung-Cilincing ke Arah Tanjung Priok hanya Ditempuh Selama 30 Menit
Bila rampung semua ruas jalan akan sangat menghemat waktu, dari Cibitung yang tadinya sejam lewat tol akan memakan waktu setengah jam ke Tanjung Priok
Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 Beroperasi, Gratis Sampai 7 Agustus 2021
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Proyek jalan tol Cibitung-Cilincing (JTCC) Seksi 1 Segmen Junction Cibitung-Interchange Telaga Asih mulai beroperasi tanpa tarif.
Pengoperasian tanpa tarif ini telah dimulai sejak Sabtu (31/7/2021) sampai dengan (7/8/2021).
Bila rampung semua ruas jalan akan sangat menghemat waktu, dari Cibitung yang tadinya sejam lewat tol akan memakan waktu setengah jam ke Tanjung Priok
Proyek JTCC ini merupakan salah satu Proyek Strategis PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II, untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan jaringan konektivitas logistic di kawasan industri di sekitarnya.
EVP Sekretariat Perusahaan IPC, Ali Mulyono menjelaskan, proyek JTCC ini dikerjakan oleh PT CTP Tollways.
Adapun saham PT CTP Tollways dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia yang merupakan cucu usaha IPC Group dan PT Waskita Toll Road.
Baca juga: Tol Cibitung-Cilincing Seksi I Dioperasikan 31 Juli 2021, Tarif Masih Gratis
Untuk keseluruhan ruas tol ditargetkan selesai pada Semester I tahun 2022.
“Ruas tol ini merupakan ruas penting dari Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) II yang dapat memberikan alternatif percepatan distribusi logistik barang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri di timur Jakarta,” Ali Mulyono dalam keterangannya, Sabtu (31/7/2021).
Kedepannya, keseluruhan proyek ini diharapkan membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas di akses tol kawasan industry.
Sehingga mampu menghemat waktu tempuh, serta terutama memperlancar rantai logistik dan mobilitas masyarakat yang berasal dari jalan tol Jakarta-Cikampek menuju Cibitung, Cikarang dan sekitarnya.
Baca juga: Tol Cibitung-Cilincing Seksi I Dioperasikan 31 Juli 2021, Tarif Masih Gratis
Ruas tol Segmen Junction Cibitung-Interchange Telaga Asih ini merupakan bagian kecil dari keseluruhan proyek JTCC yang memiliki panjang total 34,8 km.
Adapun Proyek JTCC terdiri dari 4 seksi, yakni Cibitung-Telaga Asih (3,025 km). Telaga Asih-Tambelang (10,10 km), Tambelang-Tarumajaya (14,35 km), dan Tarumajaya-Cilincing (7,28 km).
Jalan tol sepanjang 2,65 kilometer ini telah memenuhi persyaratan laik fungsi secara teknis, administratif, dan sistem operasi, sehingga dapat dioperasikan untuk masyarakat umum.
Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, Thorry Hendarto mengatakan, Tol Cibitung – Cilincing bagian dari jalan tol JORR 2.
Nantinya, akses tol itu dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari wilayah Timur Jakarta menuju Utara Jakarta.
Baca juga: Waskita Siap Jembatani Penyelesaian Tunggakan Meterial Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing
Baca juga: Biaya Material Proyek Tol Cibitung Cilincing Rp 1 M Belum Dibayar, Belasan Suplier Bingung Bayar THR

“Dari Cibitung ke Tanjung Priok, biasanya ditempuh dalam waktu sekitar satu jam lebih lewat Japek dan tol dalam kota," kata Thorry, Rabu (28/7/2021).
"Tapi nantinya jika sudah rampung keseluruhan kalau lewat tol Cibitung – Cilincing kira-kira setengah jam tembus,” ujarnya lagi.
Pengoperasian segmen junction Cibitung – Interchange Telaga Asih direncanakan dalam dua tahapan.
Pada tahap awal pengoperasian mulai 31 Juli 2021 – 7 Agustus 2021, pengguna jalan tol tidak dikenakan tarif alias gratis.
Sementara tahap berikutnya untuk pengoperasian bertarif dijadwalkan pada 8 Agustus 2021.
Saat pembahasan sebelumnya, tarif tol Cibitung-Cilincing ditetapkan Rp 1.987 per kilometer.
Besaran tarif tol dan golongan jenis kendaraan bermotor telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 838/KPTS/M/2021.
Baca juga: Miris, Bantaran Kali CBL Bekasi, Persis Sebelah Tol Cibitung-Cilincing Jadi Lautan Sampah
Baca juga: Embung Lubang Buaya Bekasi Bakal Dibangun untuk Cegah Banjir Akibat Proyek Tol Cibitung-Cimanggis
"Tapi untuk bertarif itu akan disesuaikan dengan memperhatikan perkembangan dan dinamika yang terjadi selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)," ujarnya.
Meski tak sampai tiga kilometer, pengoperasian Jalan Tol Cibitung seksi I bertujuan untuk sosialisasi.
Selain itu, selaras dengan kebijakan pemerintah dalam meringankan beban masyarakat dan pelaku industri selama masa pandemi Covid-19.
"Tentu itu juga sangat mempersingkat waktu tempuh kendaraan, khususnya kendaraan logistik ini," katanya.
Segmen Junction Cibitung–Interchange Telaga Asih yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bekasi menghubungkan Jalan Tol Jakarta–Cikampek di KM 24 dengan Jalan Nasional Teuku Umar (Pantura).
Saat ini kendaraan yang menuju Cibitung dari Jalan Tol Jakarta – Cikampek maupun sebaliknya hanya dapat melalui akses tol di Kawasan Industri MM2100.
Baca juga: Puluhan Rumah di Kampung Sawah Dibongkar Demi Proyek Tol Cibitung-Cilincing
Baca juga: Kontraktor Bentuk Tim Investigasi untuk Selidki Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing Ambruk
Kehadiran segmen junction Cibitung – Interchange Telaga Asih, dapat membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas di akses tol kawasan industri MM2100.
"Diharapkan, dapat menghemat waktu tempuh dan memperlancar mobilitas masyarakat."
"Termasuk arus barang dan jasa yang berasal dari jalan tol Jakarta – Cikampek menuju Cibitung dan sekitarnya, maupun sebaliknya."
"Sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus mempermudah pelaku industri," kata Thorry.
Secara keseluruhan, jalan tol Cibitung – Cilincing yang merupakan PSN, memiliki panjang 34,76 KM, dan bagian dari jaringan jalan tol JORR 2.
Setelah seksi I, segmen junction Cibitung – Interchange Telaga Asih beroperasi, segmen berikutnya yang masih dalam tahap pembangunan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk-kontraktor utama-dapat segera terselesaikan agar jalan tol Cibitung – Cilincing beroperasi menyeluruh.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Krisno Yuwono menambahkan, kehadiran tol Cibitung – Cilincing sebagai jaringan jalan tol di kawasan metropolitan Jakarta- Bogor-Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) akan menghubungkan konektivitas kawasan industri di Cikarang dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Tentu ini memberikan dukungan kelancaran mobilitas, pergerakan komuter, dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung, dan Cilincing,” kata Krisno Yuwono.
Penulis : Bambang Ismoyo