Virus Corona

Satgas: Sudah Sewajarnya Kita Siapkan Diri untuk Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Negara-negara yang menerapkan aturan cabut-pasang sistem lockdown ini pun rata-rata negara maju.

TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr Koesmedi Priharto SpOT, dalam virtual talk show BNPB bertajuk 'Hidup Berdampingan dengan Covid-19: Peran Perangkat Desa Lawan Corona', Kamis (29/7/2021). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pandemi yang telah berlangsung lebih dari setahun, dianggap sebagai momen refleksi untuk mulai hidup berdampingan dengan Covid-19.

Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr Koesmedi Priharto SpOT MKes mengatakan, tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.

Bahkan, bagaimana cara untuk bisa memusnahkan virus itu pun saat ini masih belum diketahui.

Baca juga: 90.552 Pasien Wafat, Satgas Minta Orang Positif Covid-19 dengan Kriteria Ini Jangan Isolasi Mandiri

"Kita tahu bahwa kita sudah satu setengah tahun mengalami masalah Covid ini."

"Dan sampai saat ini tidak ada satu orang pun yang bisa memprediksi sampai berapa lama Covid ini akan berada."

"Dan bagaimana nanti kita dapat mengatasi masalah Covid ini," ujar dr Koesmedi, dalam virtual talk show BNPB bertajuk 'Hidup Berdampingan dengan Covid-19: Peran Perangkat Desa Lawan Corona', Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Hukuman Djoko Tjandra Dikorting Setahun, Boyamin Saiman Nilai Hakim Tersandera Vonis Pinangki

Ia kemudian menyebut beberapa negara yang telah mencabut aturan sistem penguncian (lockdown) karena menurunnya kasus positif, justru kembali memberlakukan kebijakan tersebut, lantaran angka kasus baru kembali melonjak.

Negara-negara yang menerapkan aturan cabut-pasang sistem lockdown ini pun rata-rata negara maju.

"Beberapa negara yang sudah tadinya melepas lockdown, akhirnya kembali lagi pada lockdown," ungkap dr Koesmedi.

Baca juga: Minta Tokoh Agama Kampanyekan Ketenangan, Mahfud MD: Covid-19 Seperti Penyakit Lain, Ada Obatnya

Oleh karena itu, berkaca pada fenomena yang terjadi di berbagai negara, sudah seharusnya manusia bisa hidup berdampingan dengan penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

"Maka sudah sewajarnya lah kita mempersiapkan diri kita untuk hidup berdampingan dengan Covid," tegas dr Koesmedi.

Dahulu, dunia pernah mengalami wabah flu Spanyol pada 1918, saat itu manusia akhirnya harus beradaptasi dan hidup berdampingan dengan virus tersebut.

Baca juga: Satgas Covid-19: Peluang Terbentuknya Varian Baru pada Orang yang Sudah Divaksin Lebih Rendah

Ia pun menyampaikan, apa yang dilakukan manusia pada zaman dulu itu bisa mulai diterapkan pada saat ini, ketika strategi apa pun yang diimplementasikan banyak negara di dunia belum mampu memusnahkan Covid-19.

"Seperti pada waktu dulu ada flu Spanyol, akhirnya bagaimanapun juga masyarakat harus beradaptasi terhadap kehidupan yang berhubungan dengan masalah penularan pada Covid ini sendiri," tutur dr Koesmedi.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 554.484 orang per 29 Juli 2021, dan sebanyak 90.552 orang meninggal.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved