Opini
Dr Siti Yulidhar Harunasari Paparkan Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing untuk Buka Peluang Usaha
Pakar Pendidikan Bahasa, Dr Siti Yulidhar Harunasari Paparkan Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif
Namun saat ini, kompetensi lulusan sudah selayaknya tidak lagi diukur hanya melalui paradigma psikometrik karena perbedaan kemampuan mental dan perilaku.
Mahasiswa harus diberikan kesempatan untuk menampilkan 'the true me' dan dibekali berbagai pendekatan penyelesaian masalah dengan cara yang kekinian.
Salah satu cara tersebut adalah penguasaan bahasa asing yang mumpuni.
Kewirausahaan bahasa, perkembangan teknologi dan kemudahan akses bagi masyarakat untuk saling terhubung melahirkan peluang baru dan luas.
Saat itulah, pelaku ekonomi kreatif lahir dengan mengeksploitasi kemampuan mereka berbahasa asing untuk capaian komersil.
Terbukalah pasar digital untuk wirausahawan berbasis bahasa.
Pengajar bahasa asing, penerjemah, penyedia kursus bahasa online, content writer baik e-book maupun blog, (video) content creator, hingga pemandu pariwisata online menjadi peluang usaha yang juga tak mengenal batas, waktu dan kreatifitas.
Peluang languagepreneur memang sangat beragam, mulai dari belajar bahasa itu sendiri, memperkenalkan aplikasi, musik, fesyen, bahkan hingga kuliner yang merupakan kontributor terbesar pemasukan ekonomi kreatif yaitu sebesar 41,69%.
Apabila dibekali dengan kemampuan menganalisa data dan memahami algoritma sebuah search engine, maka kemampuan berbahasa asing bisa menjadi modal paling penting bagi pelaku ekonomi kreatif.
Baca juga: Genjot Digitalisasi UMKM, Sandiaga Uno Yakin Pemulihan Ekonomi & Penciptaan Lapangan Kerja Terwujud
Bagi banyak orang, pandemi dan semakin besarnya disrupsi teknologi dalam keseharian menimbulkan situasi tidak menentu dan rasa ketidakpastian.
Dengan latar sosial yang berubah, ketidakpastian yang terutama terjadi akibat perubahan cara bekerja yang drastis atau cara-cara baru untuk bekerja dari jarak jauh, telah berganti menjadi ketakutan masyarakat.
Namun sisi positif dari ketidakpastian dan ketakutan adalah munculnya peluang, kesempatan atau potensi besar karena selama ini belum banyak dikembangkan.
Sebagaimana yang diungkap Nassim Nicholas Taleb dalam The Black Swan, dalam kondisi seperti saat ini, gunakanlah strategi melakukan sebanyak mungkin apa saja yang kita bisa, alias berbuat saja dulu.
Kemudian, mengenali dan mengambil sebanyak mungkin kesempatan yang ada.
Terlepas dari pandangan berbau pragmatis apabila diterapkan dalam situasi normal tersebut, saya juga menerjemahkan strategi ini sebagai dorongan untuk menciptakan sebanyak mungkin peluang usaha baru.
Baca juga: Buka Peluang Usaha & Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Dukung Vaksinasi Pejuang Digital E-commerce