Opini

Dr Siti Yulidhar Harunasari Paparkan Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing untuk Buka Peluang Usaha

Pakar Pendidikan Bahasa, Dr Siti Yulidhar Harunasari Paparkan Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Ketua STBA LIA Jakarta sekaligus Pakar Pendidikan Bahasa, Dr Siti Yulidhar Harunasari, M.Pd 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tumbuh suburnya content creator berbasis bahasa asing yang saat ini populer di kalangan anak muda menjadi bukti eratnya hubungan antara kemampuan berbahasa asing dengan peluang kesempatan kerja dan berkarya.

Lihatlah kesuksesan beberapa YouTuber seperti Naila Farhana, Londo Kampung, Sarah Johnson, Fiki Naki dan lain-lain dalam mengumpulkan subscribers dan viewers.

Mereka semua adalah sedikit dari banyak anak muda yang menginspirasi banyak orang untuk menjadi tempat dan sumber belajar bahasa asing yang tak berbatas waktu, tempat dan biaya, tetapi malah memberi bonus kegembiraan.

Disampaikan dengan gaya khas masing-masing, bahkan tidak jarang mengajak penonton tertawa  bersama atas kekonyolan-kekonyolan yang disengaja, mereka semua memberi angin segar dalam pembelajaran bahasa asing.

Belajar bahasa asing saat ini tidak lagi menjadi monopoli kalangan tertentu saja.

Siapa saja yang memiliki akses jaringan untuk bergabung dengan sumber belajar terbuka, bisa belajar kapan saja dan di mana saja.

Keberhasilannya tentu saja bergantung pada beberapa hal seperti motivasi, disiplin, target yang ingin dicapai dan pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik si pebelajar.

Namun, besarnya jumlah subscribers belajar bahasa asing berbasis video-sharing seperti Youtube mungkin dapat dijadikan salah satu indikator tingginya minat belajar bahasa asing dari berbagai latar sosial.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal, Sandiaga Uno : Kunci Pemulihan Parekraf dan Pertahankan Lapangan Kerja

Terlepas dari kemudahan dan ketersediaan sumber belajar, dari sini juga tampak bahwa masyarakat sudah menyadari adanya skill gap dalam segala bidang tatkala penguasaan bahasa asing belum menjadi bagian dari kualitas diri mereka.

Dan kekosongan inilah yang harus diisi melalui pengembangan diri untuk merespon kemajuan dan perubahan kebutuhan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja.

Dari fenomena seperti inilah, semangat membangun kewirausahawan berbasis bahasa atau languagepreneur perlu kita dukung.

Konsep yang merujuk kepada semakin tingginya kemampuan untuk berbahasa asing, maka semakin besar pula potensi pemerolehan peluang usaha dan bahkan penciptaan usaha ini, sejalan dengan berkembangnya information driven society.

Dampak sebagai bagian dari society pada perguruan tinggi adalah kewajiban untuk menjadi lebih tanggap dan cepat menyesuaikan diri.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan reorientasi kurikulum agar kelak lulusan dapat berpartisipasi secara aktif dalam society tersebut.

Baca juga: Kejar Target Herd Immunity, Ikatan Alumni Lintas Angkatan SMA 26 Jakarta Gelar Vaksinasi Covid-19

Perguruan tinggi berperan penting dalam mengasah keterampilan mahasiswa melakukan inovasi, eksperimen, dan kolaborasi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved