Covid19

Penambahan Kasus Baru Covid-19 di Jakarta Turun, Anies Ingatkan Angkanya Masih Lampaui Standar WHO

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini lalu membeberkan, kasus aktif di Jakarta sampai sekarang mencapai 64.000 orang.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Tingkat positivity rate (penambahan kasus baru) di Jakarta telah turun dari 43 persen menjadi 25 persen. Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan, angka tersebut masih melampaui dari standar WHO yaitu maksimal lima persen. (foto ilustrasi) 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR --- Tingkat positivity rate (penambahan kasus baru Covid-19) di Jakarta telah turun dari 43 persen menjadi 25 persen.

Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan, angka tersebut masih melampaui dari standar WHO yaitu maksimal lima persen.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini lalu membeberkan, kasus aktif di Jakarta sampai sekarang mencapai 64.000 orang.

Kasus itu, kata dia, masih tinggi dibanding puncak gelombang pertama pada tahun lalu mencapai 30.000 orang.

“Kita harus hati-hati memaknainya (penurunan situasi pandemi). Kasus aktif 64.000 itu masih 2 kali lebih tinggi daripada puncak gelombang pertama lalu. Positivity rate 25 persen itu masih jauh di atas rekomendasi ideal WHO yaitu di bawah 5 persen,” kata Anies yang dikutip dari YouTube Pemprov DKI pada Senin (26/7/2021).

Anies mengatakan, sejak PPKM darurat dimulai pada 3 Juli dan PPKM level 4 dimulai, situasi pandemi di Jakarta terus mengalami penurunan dan mulai keluar dari masa genting.

Hal tersebut dapat dilihat dari turunnya kasus aktif, tingkat kematian, positivity rate, hingga keterisian fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta.

Beberapa pekan lalu, angka kasus aktif Jakarta sempat meroket hingga 113.000 orang pada 16 Juli 2021. Lalu hingga Minggu (25/7/2021) kembali menurun jadi 64.000 orang.

“Walaupun antrean IGD sudah terurai, namun ICU masih padat, sambil tekanan perlahan berkurang. Artinya, tren penurunan ini nyata terlihat, tapi situasi kita masih jauh dari ideal. Maka, penting sekali kita melanjutkan dan terus mendorong momentum perbaikan situasi ini,” ungkap Anies.

Menurutnya, urutan pasien masuk ke rumah sakit adalah melalui IGD.

Dengan antrean IGD terurai, maka keterisian kamar rawat inap dan ICU diharapkan juga berkurang.

Karena itu, Anies tetap mengimbau seluruh warga Jakarta agar tidak kendor dalam mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas seperti anjuran di dalam peraturan PPKM Level 4.

Bahkan, Anies juga meminta secara khusus kepada perusahaan agar tidak merisikokan para karyawannya dengan mengharuskan bekerja di kantor apabila pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dari rumah.

“Jangan pesimis, nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi. Tapi, juga jangan lengah, jangan kendor. Jangan sampai gelombang perbaikan yang mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik jadi naik kembali karena kita lengah dan kendor,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved