Vaksinasi Covid19
Warga yang Hendak Divaksin Covid-19 Tak Pernah Diswab, Polwan Ini Selalu Waswas Saat Jadi Vaksinator
Dwi mengaku menjadi tenaga vaksinator Covid-19 di Jakarta, sejak awal program vaksinasi digelar pemerintah.
Penulis: Miftahul Munir |
WARTAKOTALIVE, PULOGADUNG - Dwi Aryawati, tenaga vaksinator dari Brimob Kelapa Dua, Depok, membantu vaksinasi Covid-19 di Universitas Ibnu Chaldun, Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (24/7/2021).
Dwi mengaku menjadi tenaga vaksinator Covid-19 di Jakarta, sejak awal program vaksinasi digelar pemerintah.
Namun, ia selalu berpindah-pindah tempat sesuai lokasi yang membutuhkan tenaganya.
Baca juga: Wagub DKI: Mari Patuh PPKM dan Protokol Kesehatan, Sudah Enggak Ada Pilihan Lain
"Sejak awal suntik vaksin lah, saya sudah jadi tenaga vaksinasi, berapa bulannya saya lupa," ucapnya.
Dwi mengaku khawatir terpapar Covid-19, karena setiap hari ia melayani banyak warga yang divaksin.
Sebab, ia tak tahu apakah warga yang datang ke sentra vaksinasi terpapar Covid-19 atau tidak.
Baca juga: Nadiem Makarim: Anak Kita Harus Bisa Memahami Bukan Hanya Hafal, Mempertanyakan Bukan Cuma Menerima
"Karena tidak ada pemeriksaannya (swab)," ujar Dwi.
Selain itu, keluarga juga merasa waswas saat Dwi pulang ke rumah, karena takut membawa virus.
Mengingat, saat ini kasus Covid-19 di Jakarta terus melonjak naik.
Baca juga: Kabareskrim Duga Oknum Rumah Sakit dan Nakes Mainkan Harga Obat dan Alkes di Masa Pandemi
Namun demikian, ia sudah memiliki langkah antisipasi agar membawa virus ke rumah.
Pertama, sebelum pulang ia mencuci tangan, menyemprotkan tubuhnya serta semua barang bawaan menggunakan disinfektan, dan menggunkan hand sanitizer setiap waktu.
"Keluarga tetap mendukung saya jadi tenaga vaksinasi, dan mereka berpesan agar saya berhati-hati," akunya.
Baca juga: Undangan Aksi Jokowi End Game Viral di Medsos, Polisi: Rumah Sakit dan Kuburan Sudah Penuh
Dwi mengajak seluruh warga DKI Jakarta agar segera menerima vaksin Covid-19.
Dengan vaksi Covid-19, warga dapat terlindungi dari penyebaran Covid-19.
"Jangan dengarkan isu-isu yang beredar di luar sana, kita vaksin untuk kesehatan diri, keluarga dan orang lain," tuturnya.
Baca juga: Edhy Prabowo Banding Vonis 5 Tahun Bui, Kuasa Hukum Bilang Lebih Pas Dijerat Pasal 11 UU Tipikor
Sementara, M Lailatu, panitia vaksinasi Covid-19 sekaligus mahasiswa Ibnu Chaldun mengatakan, pihaknya menyiapkan 1.000 kuota vaksinasi Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi ini menggandeng TNI dan Polri.
Target sasaran vaksinasi Covid-19 di sini untuk umum atau semua warga DKI Jakarta.
Baca juga: Megawati Kasih PR kepada Anak-anak Indonesia, Dari Manakah Asal Kodok?
Menurut dia, vaksinasi Covid-19 ini hanya berlangsung hari ini saja.
Namun, apabila antusias warga cukup tinggi, maka pihaknya akan menggelar lagi.
"Kita hanya hari ini saja, dari pagi sampai sore dan alhamdulillah warga begitu antusias," jelasnya.
Baca juga: Minta Pemerintah Setop Impor Vaksin Sinovac Sebelum Dievaluasi, PKS: Jangan Didikte Mafia Impor
Bahkan, lanjut Lailatu, tokoh masyarakat di sekitar kampusnya sangat mendukung kegiatan ini.
Para tokoh itu mengumumkan agar warga melaksanakan vaksin Covid-19 di Universitas Ibnu Chaldun.
"RT dan RW setempat juga mendukung kegiatan ini," cetusnya.
Baca juga: Muncul Ajakan Aksi Serentak Berhari-hari Mulai 24 Juli, Polri: Kalau Ganggu Ketertiban Kita Amankan
Warga yang sudah disuntik vaksin bakal diberikan bantuan berupa beras seberat lima kilogram.
"Kami juga berikan bantuan kepada warga dengan harapan meringankan beban selama pandemi," bebernya.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 43.932.287 (21,09%) penduduk hingga Jumat (23/7/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 17.253.709 (8,28%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 22 Juli 2021: Naik Lagi, Pasien Baru Tambah 49.509 Orang, 36.370 Sembuh
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Meroket Jadi 180, Jawa Masih Membara
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 778.521 (25.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 556.181 (18.0%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 343.210 (11.1%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 266.638 (8.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 103.063 (3.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 101.005 (3.3%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 100.605 (3.3%)
RIAU
Jumlah Kasus: 85.858 (2.8%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 75.553 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 66.664 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 64.524 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 49.760 (1.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 42.526 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 40.117 (1.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 40.015 (1.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 32.676 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 31.749 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 30.388 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 28.789 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 24.626 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 22.765 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 21.312 (0.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 21.060 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 18.437 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 17.825 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 17.778 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 17.710 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 16.927 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 15.075 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 14.718 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 12.792 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 8.890 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 7.414 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 7.103 (0.2%). (*)