Vaksinasi Covid19
Siswi SMPN 3 Kota Tangerang ini Sempat Takut Vaksin 'Bayangin Sakitnya Jarum, Ternyata Gak Berasa'
Sempat ketakutan disuntik vaksin, akhirnya Margareth siswi kelas 8 SMPN 3 Kota Tangerang merasa legas.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
Meski begitu, Eva mengingatkan bahwa anak usia 12 hingga 17 tahun yang divaksin harus dalam keadaan sehat.
Dimana mereka tengah tidak alami demam yakni suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius.
Kemudian anak-anak yang akan divaksin juga tidak memiliki komorbid seperti alergi, asma, kanker, atau tengah konsumsi obat-obatan yang dapat berpengaruh ke imunitas.
"Apabila anak-anak yang memiliki komorbid hendak divaksin, sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokternya," tutur Eva.
Sampai saat ini kata Eva, baru anak 12 hingga 17 tahun yang dianjurkan untuk vaksin Covid-19.
Sementara anak usia 3 tahun hingga 11 tahun masih belum diizinkan.
Sebab, sampai saat ini sampel penelitian KIPI vaksin Covid-19 terhadap anak usia 3 hingga 11 tahun masih belum cukup.
Selain itu, anak-anak 12 hingga 17 tahun juga dianggap sudah dapat menjelaskan secara baik kepada orang tuanya apabila alami gejala pascavaksin Covid-19.
"Anak 12 tahun sudah bisa sampaikan keluhan-keluhan pascavaksin. Jadi bisa dilaporkan ke orang tua kemudian dilaporkan ke tenaga medis," tandasnya.
BPOM: Efikasi Vaksin Pfizer Usia 16 tahun Keatas 95,5 persen, Remaja usia 12-15 tahun 100 persen
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 Pfizer yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech, pada Rabu (14/7).
Hal tersebut diumumkan oleh Kepala BPOM Penny Lukito saat konferensi pers virtual penerbitan EUA vaksin Covid-19 dari Pfizer, Kamis (15/7).
Penny Lukito mengatakan, vaksin Pfizer dengan platform messenger RNA (mRNA) yang dapat diberikan untuk mereka yang sudah berusia 12 tahun ke atas, dengan dua kali penyuntikkan dalam rentang waktu tiga minggu.
“Jadi vaksin ini bisa diberikan kepada remaja usia diatas 12 tahun keatas yang diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,3 mili,” ungkap Penny.
Penny menyebutkan, bahwa BPOM juga menyatakan telah melakukan kajian bersama Tim Ahli Komite Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), mengenai keamanan dan efikasinya vaksin Pfizer tersebut.
Baca juga: Bertambah Satu Lagi Vaksin Covid-19 di Indonesia, Pfizer dan BioNTech Telah Dapat Izin BPOM
Dalam kajian tersebut, hasilnya menunjukkan secara umum keamanan vaksin Pfizer dapat ditoleransi pada semua kelompok usia.