Virus Corona
PAN Minta BPOM Segera Rampungkan Uji Klinis dan Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Ivermectin
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay merasa aneh, di lapangan ivermectin malah diperdebatkan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Fraksi PAN DPR mendorong Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera tuntaskan uji klinis Ivermectin sebagai obat Covid-19.
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay merasa aneh, di lapangan ivermectin malah diperdebatkan.
Menurutnya, kalau sudah digunakan, yang perlu dilakukan adalah studi lanjutan, termasuk uji klinis dan Emergency Use Authorization-nya.
Baca juga: Jokowi: PPKM Darurat Diperpanjang Atau Tidak? Putuskan dengan Pikiran Jernih, Jangan Sampai Keliru
"Harus ada percepatan dan pemotongan birokrasi yang tidak perlu."
"Bagus juga jika dilakukan benchmark dengan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu berhasil dan telah mengeluarkan EUA."
"Dalam situasi seperti ini, harus ada sense of emergency-nya."
Baca juga: Minta Vaksin Covid-19 Jangan Distok, Jokowi: Dikirim Langsung Cepat Habiskan
"Pandemi tidak bisa diatasi dalam format business as usual."
"Saya sebetulnya senang mendengar bahwa uji klinis terhadap Ivermectin sedang dilakukan di delapan rumah sakit, tentu ini sudah baik."
"Namun akan lebih baik lagi jika prosesnya dipermudah agar segera bisa diperoleh kesimpulan secara akademik."
Baca juga: Jokowi: Kabulog dan Mensos Jangan Ragu-ragu Salurkan Bansos, yang Penting Kita Enggak Mencuri
"Dan pada akhirnya, EUA bisa juga segera dikeluarkan," tutur Saleh kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Keberadaan ivermectin sebagai obat Covid-19 dinilai sangat penting, di tengah meningkatnya eskalasi orang yang terpapar.
Apalagi, Ivermectin adalah obat yang sangat murah yang dapat diakses masyarakat.
Baca juga: Mobil Jenazah Antre, TPU Jombang Pernah Makamkan 52 Jasad Pasien Covid-19 dalam Sehari
"Dari jenis-jenis obat lainnya, saya dengar Ivermectin paling murah. Bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat."
"Karena itu, ketersediaannya harus dijaga agar tidak terjadi kelangkaan."
"Kalau langka, ya harganya nanti bisa naik."
Baca juga: Staf Presiden Pastikan Jokowi Pimpin Penanganan Covid-19 Selama 24 Jam dan Kerahkan Seluruh Kekuatan