Virus Corona
Jokowi: Kabulog dan Mensos Jangan Ragu-ragu Salurkan Bansos, yang Penting Kita Enggak Mencuri
Bantuan tersebut bertujuan meringankan beban masyarakat di tengah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya mempercepat penyaluran bantuan sosial dan obat-obatan gratis kepada masyarakat, pekan ini.
Bantuan tersebut bertujuan meringankan beban masyarakat di tengah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Saya minta jangan sampai terlambat, baik itu PKH (Program Keluarga Harapan), baik itu BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa, baik itu Bantuan Sosial Tunai (BST), jangan ada yang terlambat."
Baca juga: Sekjen PAN Usul Rumah Dinas Anggota DPR Jadi Tempat Isoman Pasien Covid-19, Pimpinan: Cukup Repot
"Dan yang paling penting lagi adalah bantuan beras, bantuan sembako."
"Minggu ini harus keluar, percepat, betul-betul ini dipercepat,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas evaluasi PPKM darurat, melalui konferensi video, dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/7/2021), dikutip dari laman setkab.go.id.
Kepala Negara meminta Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak ragu menyalurkan bantuan sosial secepatnya kepada masyarakat.
Baca juga: Sebelum PPKM Darurat Diperpanjang, Puan Maharani Minta Hasil Evaluasinya Dibeberkan kepada Publik
Untuk itu, Presiden meminta keduanya segera berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait prosedur penyalurannya.
“Saya minta KaBulog dan utamanya Mensos jangan ragu-ragu."
"Karena prinsipnya adalah yang paling penting ini kita enggak mencuri, enggak mengambil, prosedurnya tolong didampingi BPKP,” ucap Jokowi.
Baca juga: Masyarakat Kini Boleh Banding Hasil Tes Swab PCR, Begini Caranya
Jokowi juga mengapresiasi pendistribusian bantuan vitamin dan obat-obatan gratis yang telah dimulai sejak 15 Juli 2021.
Bantuan obat-obatan ini dikhususkan untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala dan sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman).
“Termasuk dalam hal ini, pemberian obat-obatan gratis."
Baca juga: Ringankan Beban Masyarakat di Masa PPKM Darurat, Kosgoro 1957 Bagikan 500 Bungkus Makanan
"Obat, suplemen, vitamin gratis pada rakyat, ini sangat diapresiasi,” tuturnya.
Namun, Jokowi menilai 600 ribu paket obat-obatan, yang disalurkan 300 ribu dalam dua tahap, masih dirasa kurang.
Untuk itu, Presiden meminta Kementerian Keuangan menambah anggaran guna meningkatkan jumlah ketersediaan paket bantuan vitamin dan obat-obatan untuk masyarakat, sebanyak lebih dari dua juta paket bantuan.
Baca juga: Mardani Ali Sera: Lockdown Tak Matikan Perekonomian Kalau Masyarakat Dibantu, Lihat Cina
“Saya minta Ibu Menteri Keuangan ini disiapkan paling tidak di atas dua juta paket, kan enggak mahal,” cetusnya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 527.872 orang per 17 Juli 2021, dan sebanyak 72.489 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 16 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 727.010 (26.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 499.419 (18.0%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 311.397 (11.2%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 226.521 (8.1%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 93.382 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 87.443 (3.1%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 81.155 (2.9%)
RIAU
Jumlah Kasus: 80.258 (2.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 71.035 (2.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 60.072 (2.2%)
BALI
Jumlah Kasus: 59.216 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 42.721 (1.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 39.085 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 35.619 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 34.761 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 29.666 (1.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 27.310 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 26.884 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 25.982 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 23.051 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 20.817 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 20.280 (0.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 19.152 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 16.204 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 15.697 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 15.654 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 15.619 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 15.453 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 13.482 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 13.318 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 11.980 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 7.760 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 6.753 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 6.636 (0.2%). (*)