Virus Corona
Anggota Komisi IX DPR: Ternyata Pemerintah Belum Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Pandemi
Alasan Saleh, lantaran kondisi fasilitas kesehatan di lapangan belum mampu memenuhi kebutuhan perawatan pasien yang membeludak.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pemerintah harus jujur mengakui belum menyiapkan skenario terburuk penyebaran Covid-19 di masa PPKM darurat.
"Ternyata kita harus mengakui secara jujur, bahwa pemerintah kita ini belum mempersiapkan skenario terburuk yang dihadapi dalam PPKM darurat," katanya, dalam diskusi 'Jalan Terjal PPKM Darurat' yang digelar secara daring, Sabtu (17/7/2021).
Alasan Saleh, lantaran kondisi fasilitas kesehatan di lapangan belum mampu memenuhi kebutuhan perawatan pasien yang membeludak.
Baca juga: Bisa Kena Giliran Lonjakan Kasus Covid-19, Daerah Luar Jawa-Bali Diminta Jangan Jadi Penonton
Kondisi tersebut dapat terlihat di mana keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 yang penuh, hingga ada faskes yang tak punya kelengkapan alat kesehatan.
Keterbatasan ini membuat mereka yang membutuhkan perawatan intensif, justru tak dapat diberikan, lantaran kapasitas RS terbatas.
Dia mencontohkan, ada satu rumah sakit cukup besar di bilangan Jakarta Selatan hanya punya 4 unit ICU.
Baca juga: Ogah Dirawat di Fasilitas Kesehatan, Belasan Warga Kayuringin Jaya Bekasi Wafat Saat Isolasi Mandiri
Padahal, di rumah sakit tersebut sudah puluhan pasien yang menumpuk di IGD.
Mereka mengantre demi bisa mendapat perawatan di ruang ICU.
"Bayangkan misalnya, ada rumah sakit agak besar di Jakarta Selatan, itu intensif care unit-nya hanya 4 unit.
Baca juga: Kebut Program Vaksinasi, Jokowi Minta Stok 19 Juta Dosis Vaksin di Daerah Segera Dihabiskan
"Sementara pasien di IGD saja sampai puluhan orang mengantre untuk masuk," beber Ketua Fraksi PAN DPR itu.
Selain soal kapasitas faskes, Saleh juga menyebut pemerintah belum mampu menyelesaikan isu kelangkaan oksigen, khususnya penyediaan bagi masyarakat.
Padahal, kabar kelangkaan tersebut sudah menyeruak dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Pemerintah Tambah 2 Ribu Tempat Tidur Perawatan Pasien Covid-19 Gejala Sedang di Jakarta
"Termasuk yang pernah jadi sorotan kita, soal kelangkaan oksigen, khususnya di Pulau Jawa."
"Kelangkaan ini walau sudah menjadi isu, sampai hari ini masih dirasakan."
"Saya menerima WA dari sahabat saya yang minta dicarikan oksigen."
Baca juga: Menteri Agama: Di Islam Ada Hukum Ketaatan pada Allah, Rasul, dan Pemerintah
"Tabung gasnya, pengisian ulangnya juga tidak bisa buka sampai sore, mereka cuma buka sampai jam 10 -11 siang," ungkapnya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 504.915 orang per 16 Juli 2021, dan sebanyak 71.397 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 16 Juli 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 727.010 (26.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 499.419 (18.0%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 311.397 (11.2%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 226.521 (8.1%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 93.382 (3.4%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 87.443 (3.1%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 81.155 (2.9%)
RIAU
Jumlah Kasus: 80.258 (2.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 71.035 (2.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 60.072 (2.2%)
BALI
Jumlah Kasus: 59.216 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 42.721 (1.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 39.085 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 35.619 (1.3%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 34.761 (1.3%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 29.666 (1.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 27.310 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 26.884 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 25.982 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 23.051 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 20.817 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 20.280 (0.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 19.152 (0.7%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 16.204 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 15.697 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 15.654 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 15.619 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 15.453 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 13.482 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 13.318 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 11.980 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 7.760 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 6.753 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 6.636 (0.2%). (Danang Triatmojo)