Tukang Ojek Pangkalan Menangis dan Hanya Bisa Pasrah Mendengar Isu PPKM Darurat Bakal Diperpanjang

Seorang tukang ojek pengkolan menangis dan hanya bisa pasrah mendengar isu PPKM darurat akan diperpanjang. Hidupnya sulit dengan kondisi sekarang.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
Mayani, tukang ojek pangkalan di Kelapa Dua, Jakarta Barat hanya bisa pasrah mendengar rencana PPKM darurat diperpanjang masa berlakunya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sudah 30 tahun lamanya Mayani (50) mengais rezeki di jalanan sebagai tukang ojek pengkolan.

Seperti biasanya, sejak pukul 07.00 WIB dirinya sudah bersiap di pangkalan ojek Jalan Raya Kelapa Dua, Jakarta Barat bersama empat temannya.

Hanya saja, saat-saat sekarang ini semuanya semakin sulit.

Baca juga: Terkena Razia PPKM Darurat, Pedagang Tua di Bekasi: Bingung Saya Besok Mau Makan Apa?

Pendapatan Mayani sudah begitu berkurang akibat pandemi Covid-19.

Bak jatuh dan tertimpa tangga, kebijakan PPKM darurat yang diterapkan turut membuatnya gigit jari.

Bagaimana tidak, aktivitas warga begitu berkurang. 

Hanya pekerja sektor esensial yang bisa masuk kerja, selainnya  bekerja dari rumah.

Baca juga: Upaya Arif Tak Kenal Lelah, Menyembuhkan Sang Ibunda yang Terpapar Covid-19 dengan Air Kelapa Hijau

Inilah yang membuat pemasukan Mayani begitu menurun.

"Sekarang nyari Rp.50.000 saja susah. Apalagi dengan adanya PPKM ini, susah mendapat sewanya, kebanyakan online. Sangat drastis penurunan pendapatannya. Kalau lagi ada, penumpang paling satu atau dua. Bahkan terkadang tidak dapat penumpang sama sekali," ujarnya kepada Warta Kota, Rabu (14/7/2021) malam.

Mayani pun mengakui pendapatan hari-harinya tak bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Pasalnya, jika mendapat satu penumpang, dirinya hanya membawa Rp15.000 ke rumah, dan terkadang membawa Rp 25.000.

Baca juga: Ditambah Tujuh, Total Ada 17 Titik Penyekatan PPKM Darurat di Kabupaten Bekasi

Menjual apa saja yang masih bisa dijual menjadi salah satu upayanya bertahan hidup.

Tapi kini hampir tidak ada barang berharga di rumah yang bisa dijual.

Saat ada bantuan sosial di wilayahnya dan ia mendapat bagian, maka bantuan itu sangat berarti baginya dan keluarga. 

Selain itu, untuk menambah pemasukan, Mayani mengerjakan apa saja yang dapat menghasilkan uang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved