Berita Nasional
Guru Besar Farmasi UGM Sebut Interaksi Obat Ada yang Sifatnya Menguntungkan dan Ada yang Merugikan
Menurut Zullies Ikawati, pada dasarnya interaksi obat adalah pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain yang digunakan secara bersamaan.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemberian jenis obat yang banyak kerapa dilakukan kepada pasien Covid-19 dengan kondisi sakit yang parah sebagai langkah penyembuhan terhadap penyakit ataupun berbagai gejala yang dialami oleh pasien tersebut.
Lantas, apakah dengan minum banyak obat, ada interaksi obat yang akan berbahaya bagi pasien?
Menurut Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Apt. Zullies Ikawati, pada dasarnya interaksi obat adalah pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain yang digunakan secara bersamaan.
Secara umum, interaksi obat bisa menimbulkan beberapa hal seperti meningkatkan atau mengurangi efek obat lain, dan memicu efek yang tidak diinginkan dari obat yang digunakan.
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Obat untuk Warganya yang Jalani Isoman melalui Telemedicine, Ini Daftarnya
“Karena itu, sebenarnya interaksi ini tidak selalu berkonotasi negatif, karena bisa saja interaksi obat bisa saling mendukung dan memang bisa juga saling melawan,” ungkap Prof. Zullies dalam Dialog Interaktif Nasional (Diginas) secara virtual bertema “Apakah Interaksi Obat Penyebab Kematian Pasien Covid-19?” yang dilakukan Tribun Network, Rabu (14/7).
Oleh sebab itu, lanjut Prof. Zullies, masyarakat tidak bisa mengeneralisir bahwa interaksi obat itu pasti jelek, apalagi sampai mematikan.
“Saya kira itu terlalu berlebihan, karena itu harus dilihat kasus demi kasus,” ungkapnya.
Baca juga: Dokter Lois Mengaku Penyataan Ngawur Soal Covid Tak Berdasarkan Riset, Hanya Opini Pribadi
Interaksi obat sifatnya saling menguntungkan
Menurut Prof Zullies, ada interaksi obat yang sifatnya saling menguntungkan ketika hal itu untuk mendukung suatu terapi.
Misalnya pada penderita hipertensi. Pada kondisi hipertensi yang tidak terkontrol dengan obat tunggal, maka dokter bisa menambahkan kombinasi obat lebih dari satu macam.
“Dalam kombinasi obat, kemungkinan ada interaksi obat, tetapi dalam hal ini interaksi obat tersebut menguntungkan karena masing-masing obat akan bekerja dengan mekanismenya sendiri-sendiri mendukung untuk tujuan menurunkan tekanan darah,” ucapnya.
Dalam kasus ini, Prof Zullies mengatakan, memang pemilihan obat yang akan dikombinasikan harus tepat yaitu memiliki mekanisme yang berbeda.
“Sehingga, ibarat menangkap pencuri, dia bisa dihadang dari berbagai penjuru. Jadi biasanya kombinasi obat itu ada rasionalitasnya," jelasnya.
Interaksi obat yang merugikan
Lebih lanjut dikatakan, ada juga interaksi obat yang dapat merugikan, yaitu jika suatu obat dapat menyebabkan berkurangnya efek obat lain yang digunakan bersama. Atau bisa juga ada risiko efek samping obat tertentu yang sama dengan obat lain yang digunakan bersamaan, sehingga jika diberikan akan makin meningkatkan risiko total efek sampingnya.