Virus Corona
Sering Donor Plasma Konvalesen Cenderung Miliki Antibodi yang Bertahan Lebih Lama
Antibodi diambil dari pasien yang telah sembuh dari Covid-19 lalu disuntikkan ke tubuh orang lain yang terinfeksi virus corona.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Feryanto Hadi
Menurut Linda, bagi seseorang yang pernah melakukan donor plasma konvalesen, kemudian ingin kembali mendonorkan plasma konvalesennya untuk kedua kalinya dan seterusnya, hanya perlu diperiksa titer antibodinya saja.
“Karena dari titer antibodi ini kita bisa lihat dimana immunoglobulin nya mencukupi atau tidak,” ungkapnya.
Baca juga: Indonesia Menuju Negara Ditakuti di Dunia? Satu Persatu Negara Mulai Larang WNI Masuk
20 persen lolos screening udah paling banyak
Seperti disebutkan Linda, untuk menjadi pendonor plasma konvalesen harus dilakukan screening atau deteksi awal. Berdasarkan pengalaman PMI, bahwa untuk tingkat orang yang lolos screening donor plasma konvalesen sangat susah didapati.
Ia mencontohkan, jika dihitung dari 100 calon pendonor plasma konvalesen, paling banyak hanya 20 persennya saja yang lolos screening atau plasma konvalesennya bisa dipakai.
“ Jadi memang nggak gampang untuk menscreening orang yang mau jadi pendonor, 20 persen aja udah paling banyak,” ungkap Linda.
Adapun syarat untuk menjadi pendonor plasma konvalesen adalah calon pendonor atau penyintas Covid-19 harus dipastikan negatif Covid-19 dalam jangka waktu 14 hari dan tidak lagi memiliki gejala Covid-19.
“Donor plasma konvalesen bisa dilakukan asal harus ada surat keterangan sudah sehat dari rumah sakit. Kalau calon pendonor itu adalah penyintas Covid-19 yang lakukan isolasi di rumah, maka diperlukan pantuan dari puskesmas dan harus ada surat tanda sembuh atau dinyatakan negatif Covid-19 dari puskesmas,” sebutnya. (dip)