Virus Corona

PLN Jakarta Raya Berikan Cadangan UPS 700 ribu VA untuk RSDC Asrama Haji

Persiapan RSDC Asrama Haji, PLN Jakarta Raya akan beri suplai 700 Ribu VA sebagai cadangan apabila terjadi gangguan.

WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Gedung Mina E di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, yang akan dijadikan RSD Covid-19. 

"Sehingga dari 310 tenda darurat itu bisa kita buat jadi tempat emergency penanganan Covid-19 kasus berat dan kritis," kata Luhut. 

Baca juga: Satgas Gelar Vaksinasi Covid-19 di Desa Jatisari Cileungsi untuk Menekan Penularan Covid-19

Baca juga: Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Positif Covid-19 Dirawat Intensif di Rumah Sakit Siloam

Atur distribusi

Sementara itu, pemerintah kini mengatur distribusi tabung oksigen.

Langkah tersebut dilakukn pemerintah sebagai upaya pencegahan kelangkaan tabung oksigen seperti yang terjadi saat lonjakan Covid-19 selama sepekan terakhir ini.

Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers yang disiarkan lewat daring Senin (5/7/2021).

"Ketersediaan oksigen memang sempat ada kekurangan tapi sudah kami atasi dan kami mulai upayakan impor agar memenuhi ketersediaan untuk kesehatan masyarakat," ujar Luhut.

Dia mengatakan, salah satu penyebab kelangkaan tabung oksigen di masyarakat sepekan terakhir ialah karena permintaan naik tiga kali lipat dan distribusi ke pasaran tersendat.

Pemerintah telah berkoordinasi dengan lima produsen tabung oksigen terbesar di Indonesia untuk mengutamakan kebutuhan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Antrean di Depot Isi Ulang Tabung Oksigen di Cakung Mengular hingga 300 Meter, Ambulance Ikut Antre

Baca juga: RSUD dan Rumah Sakit Swasta Bisa Isi Ulang Tabung Oksigen di Monas

Pihak Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian juga sudah berkoordinasi untuk menjaga ketersedian tabung oksigen di masyarakat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya sudah identifikasi kebutuhan tabung oksigen di rumah sakit.

"Kami juga telah membuat Satgas oksigen di masing-masing provinsi untuk awasi ketersediaan tabung oksigen dan distribusinya," ujar Budi.

Apabila terjadi kelangkaan, maka pihak Kementerian Kesehatan akan meminta Kementerian Perindustrian untuk alokasikan tabung oksigen untuk kesehatan.

Atau apabila dimungkinkan melakukan impor tabung oksigen.

Sebelumnya lonjakan kasus Covid-19 sempat membuat panic buying tabung oksigen di masyarakat.

Masyarakat berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk persediaan di rumah masing-masing. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved