PPKM Darurat
Dilema Sopir Taksi di Masa PPKM Darurat: Narik Gak Pernah Untung, Gak Narik Pasti Buntung
Sejak berlakunya aturan PPKM darurat pada 3 Juli lalu, rata-rata penghasilan harian yang diperoleh sopir taksi menurun drastis.
Hal serupa juga diterapkan di perusahaan taksi tempat Umar bekerja.
“Sama aja sih, ini tetap sunyi juga. Gak ada penawaran sama sekali,” ungkap Umar.
Selama masa pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberikan Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat.
Akan tetapi, setahun lebih pasca kasus awal Covid-19, Umar mengaku belum pernah mendapat jatah Bansos dari Pemerintah. “Gak dapat sama sekali,” beber Umar.
Umar pun berharap, Pemerintah Pusat bisa lebih memperhatikan rakyat kecil. Ia menilai kebijakan PPKM darurat tidak memihak kepada masyarakat bawah.
“Kalau mau pembatasan ya lockdown sekalian. Jangan PPKM separuh-separuh. Pemerintah ngasih makan rakyatnya,” tegas Umar.
Ia menilai, pekerjaan sebagai supir taksi tidak bisa disamakan dengan pekerjaan pegawai negeri atau karyawan swasta.
“Mereka enak setiap tanggal 1 gajian. Coba kita yang diupah harian, kalau kita gak jalan, gak ada penghasilan. Sementara konsumennya gak. ada Kita sebagai orang tua bisa puasa, Anak kan gak bisa? Masak anak kita suruh puasa setiap hari?” ujar Umar. (m29)