PPKM Darurat
Macet Parah saat PPKM Darurat di Hari Kerja, Wagub DKI Sebut Hal yang Wajar
Menurut Ahmad Riza Patria, kepatuhan warga terhadap ketentuan PPKM darurat sangat diperlukan demi menekan penyebaran Covid-19.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di berbagai ruas jalan di sekitar Jakarta akibat PPKM darurat di hari pertama kerja, pada Senin (5/7/2021) lalu, menjadi pembelajaran semua pihak.
Dia menginginkan, agar semua masyarakat mematuhi ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, bahwa hanya tiga kelompok yang dapat keluar/masuk Jakarta.
Politikus Partai Gerindra ini membeberkan, tiga kelompok orang yang bisa beraktivitas di Jakarta selama PPKM darurat adalah bekerja dari perusahaan esensial dan kritikal, serta orang yang memiliki kebutuhan mendesak.
Baca juga: Balkesda dan Rusun Penggilingan di Jakarta Timur Jadi Alternatif Isolasi Pasien Covid-19
Baca juga: Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah Segel Toko dan Tempat Makan yang Melanggar PPKM Darurat
Maksud dari kebutuhan mendesak di sini seperti mengantar jenazah, orang sakit atau menemani ibu hamil dan hendak melahirkan.
“Kemacetan wajar ada, karena hari kerja pertama di masa PPKM Darurat. Kemarin hari Sabtu (3/7/021) dan Minggu (4/7/2021) kan nggak ada kemacetan,” ujar Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (5/7/2021) malam.
“Jadi memang hari ini sudah kami perkirakan terjadi kemacetan yang panjang dan ini menjadi perhatian dan pembelajaran semua supaya patuh dan taat pada protokol kesehatan,” tambahnya.
Karena itu, dia meminta kepada pihak di luar tiga kelompok itu agar tidak keluar rumah atau memaksakan diri untuk pergi.
Baca juga: Kenang Hari Lahir Ani Yudhoyono, AHY Diliputi Rasa Kangen Mendalam: Memo, Aku Merindukanmu
Baca juga: Kantor Wali Kota Jaksel Jadi Lokasi Isolasi Mandiri bagi OTG, Mampu Tampung 250 Orang
Petugas Polda Metro Jaya bahkan sudah bersiaga di lokasi-lokasi perbatasan, sehingga bagi warga yang di luar ketentuan bakal dihalau petugas.
Menurutnya, kepatuhan warga terhadap ketentuan PPKM darurat sangat diperlukan demi menekan penyebaran Covid-19.
“Jangan lagi keluar atau bekerja bagi yang tidak bekerja di tempat esensial dan kritikal,” ujarnya.
“Sekali lagi mohon kerja samanya karena kami berupaya sampai tanggal 20 Juli melaksanakan PPKM Darurat. Kita berharap ada hasil yang signifikan penurunan daripada penyebaran Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, Pulau Jawa dan Bali,” lanjutnya.
Seperti diketahui, terjadi kemacetan di wilayah perbatasan antara Jakarta dengan daerah lain.
Misalnya di Kota Bekasi, kemacetan terjadi di ruas Jalan KH. Noer Ali atau Kalimalang karena banyak kendaraan yang tidak bisa masuk ke Jakarta akibat dihalau petugas.
Baca juga: Lenteng Agung Macet Parah, Pengendara Ini Sebut Surat Tugas Tak Mempan: Maju Kena Mundur Kena, Bubar
Mereka yang dihalau karena tidak dibekali STRP saat menuju Jakarta. Kapolsek Bekasi Barat Kompol Armayni menjelaskan penyekatan dilakukan untuk membatasi kegiatan masyarakat yang hendam beraktivitas di luar rumah.
“Pos Penyekatan sumber arta Kalimalang, ini kota lakukan penyekatan terhadap kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang gunanya untuk mengurangi mobilitas masyarakat, dalam rangka kita menerapkan PPKM mikro darurat, di tengah pandemi covid untuk memutus penularan Covid-19,” kata Armayni di lokasi pada Senin (5/7/2021).
Sementara kemacetan juga terjadi di ruas jalan Ibu Kota. Misalnya di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Jalan tersebut ditutup barrier dan saatu unit armada pemadam kebakaran.
Baca juga: Imbas Penyekatan PPKM Darurat, Jalan Kramat Raya Macet Parah, Ambulans Terjebak Tak Bisa Melintas
Akses jalan dari Selemba ke arah Gunung Sahari itu, pun terpantau macet parah imbas dari penyekatan ini, satu spanduk juga terpasang di area penyekatan bertuliskan 'Jalan untuk Sementara di Alihkan Implementasi PPKM Darurat' tulis spanduk itu.
Meski dilakukan penutupan, para pengendara baik roda dua maupun roda empat tetap menerobos penyekatan tersebut melewati celah kosong yang tidak ditutup oleh petugas.
Bahkan ada beberapa pengendara sepeda motor nekat melintas di atas trotoar.
Macet parah di Lenteng Agung
Kemacetan juga terjadi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Senin (5/7/2021) pagi.
Dampak Lenteng Agung macet parah, membuat sejumlah pengendara yang urung berangkat kerja menuju kantor.
Andri, seorang karyawan perusahaan swasta mengaku surat tugas yang ditunjukkannya ke petugas tidak mempan.
Pria yang berkantor di kawasan Pantai Indah Kapung (PIK), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengaku kecewa.
Baca juga: VIDEO Warga Tangkap 4 Orang Diduga Begal di Lenteng Agung Jakarta Selatan, Bawa Senjata Celurit
Baca juga: Polda Metro Jaya Angkut 112 Orang dari Lima Kafe, Spa dan Karaoke karena Melanggar PPKM Darurat
Surat tugas yang diperlihatkan tidak digubris petugas, padahal perusahaan perbolehkan Work From Office(WFO).
"Surat tugas tidak mempan pak. Ini akhirnya bubar (batal ngantor)" ujar Andri berbincang dengan Tribunnews.com.
Andri berangkat kerja dari Depok menggunakan bus karyawan menuju kantornya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
"Luar biasa pak macetnya. Dari jam 06.00 WIB maju kena mundur kena," kata Andri.
Sekitar pukul 09.50 WIB bus yang ditumpangi Andri baru berhasil putar balik menuju arah Jalan Margonda, Depok.
"Ini sudah depan wali kota Depok. Busnya poolnya di dinas kesehatan Depok. Batal berangkat," kata Andri.