Persija Jakarta
Bek Persija Jakarta Tony Sucipto Ingin Ambil Hal Baik dari Metode Kepelatihan Coach Angelo Alessio
Bek Persija Jakarta, Tony Sucipto, antusias dilatih coach Angelo Alessio untuk arungi kompetisi Liga 1 2021.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bek Persija Jakarta, Tony Sucipto, antusias dilatih coach Angelo Alessio.
Kehadiran Angelo membuat pemain berusia 35 tahun itu termotivasi membantu pasukan Macan Kemayoran meraih trofi Liga 1 2021.
Tony juga menyimpan hasrat dan berharap bisa menyuri ilmu kepelatihan dari Angelo.
Pasalnya, mantan Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu ingin menjadi pelatih setelah gantung sepatu sebagai pemain sepak bola profesional.
"Saya ingin mengambil hal-hal baik dari metode kepelatihan Angelo Alessio yang bisa diterapkan saat nanti betul-betul menukangi sebuah tim,” kata Tony dikutip dari persija.id.
“Hal sama juga saya lakukan pada pelatih-pelatih sebelumnya," ucap Tony.
Baca juga: Bek Persija Jakarta Tony Sucipto Tidak Mengkhawatirkan Kekuatan Bhayangkara Solo FC di Kanjuruhan
Baca juga: Rayakan Ultah ke-35, Gelandang Persija Jakarta Tony Sucipto Ingin Berikan Gelar Juara ke Tim Oranye
Baca juga: Dapat Lisensi C AFC, Bek Persija Tony Sucipto Ingin Melatih SSB di Bandung
Sejumlah hal baik yang dipetik Tony dari Angelo adalah pentingnya mengutamakan kesederhanaan kala bermain.
Serta, mementingkan kebersamaan tim ketimbang perorangan.
"Beliau tidak mementingkan siapa. Tidak melihat nama besar pemain, tetapi mampu melihat dalam kerangka yang lebih besar untuk kebaikan tim," terang Tony.
Sejauh ini, Tony telah mengantongi lisensi C AFC.
Dengan lisensi tersebut, Tony sejatinya telah bisa mengomando sebuah tim Liga 3, pelatih kepala Elite Pro Academy (EPA), atau asisten pelatih kepala klub Liga 2.
Hanya saja, Tony punya target lebih tinggi yakni bisa memimpin tim Liga 1.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Tony harus memiliki lisensi AFC Pro.
Lantas, kapan Tony bakal mewujudkannya? .
“Saya belum tahu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat saya bisa mewujudkannya. Lagi pula, saya masih kuat bermain dan ingin juara bersama Persija Jakarta," papar Tony.
Tak Ada Beban
Di sisi lain, Asisten Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, merupakan salah seorang sosok legenda sepak bola Indonesia.
Sudirman mulai meniti karier di sepak bola profesional pada akhir 1980-an.
Dia merupakan salah satu pilar tim nasional Indonesia pada cabang sepak bola SEA Games 1991 di Manila, Filipina.
Itu menjadi raihan positif yang belum mampu diulang tim Merah Putih sampai saat ini.
Usai gantung sepatu sebagai pemain, pria yang akrab disapa “Jenderal” itu memimpin pasukan Macan Kemayoran menjuarai turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Catatan tersebut membuat nama Sudirman kian harum di sepak bola Indonesia.
Kini, karier sepak bola Sudirman diteruskan putra bungsunya, Muhammad Risky Sudirman. yang berprofesi sebagai penjaga gawang.
Risky yang memulai karier sepak bola di Akademi Persija itu telah dipromosikan ke tim utama Oranye.
Baca juga: Risky Sudirman Lahir Di Tanggal Cantik 2-2-2002, Hari Ini Rayakan Ultah Ke-19 Tahun
Baca juga: Sembuh dari Cedera Hernia, Kiper Persija Jakarta Risky Sudirman Latihan Bersama Pemain EPA Persija
Baca juga: Kiper Muda Persija Risky Sudirman Berjanji Berikan Terbaik untuk Timnas U-19
Meski memiliki seorang ayah yang punya prestasi di sepak bola nasional, namun, Risky mengaku bahwa dirinya tidak merasa terbebani.
"Sejak awal karier, saya tidak terbebani sama sekali dengan nama besar Papa (Sudirman),” kata Risky.
Risky berujar bahwa sang ayah juga tidak ingin membebani dirinya dengan masa lalu.
“Beliau hanya meminta saya menjalani yang sedang dilakukan sekarang dengan sebaik-baiknya,” ujar Risky yang baru berusia 19 tahun tersebut.
Sudirman kini menjadi salah satu asisten Angelo Alessio di tim utama Persija.
Mengenai posisi sang ayah itu, Risky pun mengaku tidak terbebani.
Andaikata dipercaya pelatih untuk bermain, Risky sepenuhnya yakin bahwa keputusan tersebut didorong atas pertimbangan kemampuannya,
“Karena Papa juga selau mengatakan, agar saya bekerja keras saat latihan dan mampu membuktikan diri di lapangan. Saya berfokus dengan itu,” terang Risky.
“Agar saat diberi kesempatan bermain, saya bisa memberikan 100 persen untuk Persija. Semoga beliau juga bangga dengan perjuangan saya," pungkas Risky.
Ingin Bermain Bersama Anak
Sementara itu, Bek Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, jadi salah seorang pemain andalan di skuad Macan Kemayoran.
Meski telah berusia 39 tahun, Maman masih mampu tampil di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Maman menyebut pola makan dan istirahat teratur serta latihan ekstra sebagai kunci dia bisa tetap bugar di pengujung kariernya.
Namun, ada motivasi tambahan yang membuat Maman tetap ingin bermain sampai saat ini.
"Saya ingin bermain bersama anak-anak di level profesional. Entah, sebagai kawan atau lawan di lapangan hijau,” kata Maman.
Dua putra tertua Maman kini berusia masing-masing 16 dan 15 tahun.
Baca juga: Masih Jadi Andalan Persija, Maman Abdurrahman Selalu Tambah Latihan, Jaga Pola Makan, dan Istirahat
Baca juga: Gempa Malang Membuat Engkel Bek Persija Maman Abdurrahman Terkilir dan Gagal Hadapi Barito Putera
Baca juga: Bek Persija Jakarta Maman Abdurrahman: Sebenarnya di Persija Bintangnya Cuma Satu di Lambangnya Saja
Sekarang, keduanya bermain di salah satu sekolah sepak bola (SSB) tak jauh dari kediaman Maman di Bekasi, Jawa Barat.
Lantas, kapan kira-kira rencana tersebut bakal terwujud.
"Saya menunggu mereka siap dan melewati proses yang dijalani saat ini untuk mewujudkan cita-cita saya bertanding di kompetisi resmi dengan mereka," ujar Maman.
Namun, Maman belum menuturkan cita-cita tersebut kepada dua buah hatinya.
“Karena saya juga tidak tahu sejauh mana masa depan mereka di sepak bola. Tetapi, saya ingin hasrat itu terwujud,” pungkas Maman.
“Cita-cita itu yang membuat saya tetap bersemangat latihan sampai sekarang. Sebab, jika bermalas-malasan, saya akan memberikan contoh buruk kepada mereka," terang maman.
Libur Latihan
Di sisi lain, pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Jawa-Bali pada 3 Juli-20 Juli 2021.
Salah satu poin dalam PPKM Darurat mewajibkan seluruh kegiatan olahraga - selain seni dan sosial kemasyarakatan - dihentikan sementara waktu guna mencegah penyebarluasan Covid-19.
Hal itu membuat tim sepak bola di Pulau Jawa dan Bali terpaksana menghentikan aktivitas latihan tim.
Persija Jakarta menjadi salah satu tim yang memutuskan untuk off latihan selama penerapan PPKM Darurat.
"Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, kami memutuskan untuk meliburkan tim”, kata Presiden klub Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, dikutip dari persija.id.
Prapanca berujar bahwa pihaknya bisa memaklumi penerapan PPKM Darurat untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19) di Tanah Air.
Baca juga: The Jakmania Bantu Manajemen Persija Jakarta Cari Pemain Baru Karena Banyak Pemain yang Keluar
Baca juga: Kiper Persija Jakarta Yoewanto Beny Stya Merasa Berkembang Setelah Belajar dari Andritany Ardhiyasa
Baca juga: Dwiki Arya Berharap Bekal Pengalaman di Persela Lamongan Bisa Diterapkan di Persija Jakarta
“Demi kepentingan yang lebih besar, kami dapat memahami keputusan pemerintah tersebut,” ujar Prapanca.
“Saya berharap kita dapat bekerja sama mencegah penularan virus corona demi kehidupan sosial dan sepak bola yang lebih baik ke depannya," ucap Prapanca.
Prapanca pun memastikan persiapan Persija tidak akan terganggu menyusul penerapan PPKM Darurat.
Menurut Prapanca, tim pelatih telah memberikan materi latihan kepada setiap pemain untuk diterapkan di kediaman masing-masing.
"Sehingga saat latihan kembali dimulai, mereka tetap dalam keadaan bugar dan siap menyambut kompetisi,” tutur Prapanca.