Virus Corona Jakarta
Wagub DKI: Peningkatan Faskes di Jakarta Dinilai Sia-sia Jika Warga Acuh Pada Protokol Kesehatan
Wagub DKI Jakarta mengharapkan warga patuhi protokol kesehatan, dan tidak perlu keluar rumah kalau tidak ada kepentingan
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
Peningkatan Faskes di Jakarta Dinilai Sia-sia Jika Warga Acuh terhadap Prokes
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Ledakan kasus Covid-19 DKI Jakarta terus membesar.
Hingga Jumat (2/7/2021), kasus aktif di Jakarta mencapai 78.394 orang, dan angka ini diklaim tertinggi dalam sejarah pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah terus meningkatkan kemampuan faskes dan sumber daya manusia untuk mengadapi ledakan ini.
Namun upaya itu dinilai akan berjalan sia-sia jika masyarakat acuh terhadap protokol kesehatan 5M.
Kata dia, protokol kesehatan wajib ditaati masyarakat demi terhindar dari paparan Covid-19 ketika berada di luar rumah.
Bila tidak ada kebutuhan yang mendesak, warga diminta tetap berada di dalam rumah.
“Kami akan terus meningkatkan berbagai fasilitas dan dukungan terkait RS rujukan, faskes, tempat tidur, ruang ICU, obat-obatan, vitamin dan oksigen, tempat makan, ambulan, bahkan nakes terus ditambah,” kata Ariza di Balai Kota.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Aparat Diminta Tegas terhadap Pelanggar Protokol Kesehatan
“Tapi semuanya itu tidak ada gunanya. Betapapun kecepatan kami dari pemerintah baik dari fasilitas kesehatan tidak ada gunanya kalau tidak didukung seluruh masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Ariza mengajak warganya untuk mematuhi 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.
Sementara pemerintah berupaya meningkatkan upaya 3T yaitu testing, tracing dan treatment.
Di sisi lain, pemerintah juga mempercepat proses vaksinasi demi mengejar target yang dipatok Presiden RI Joko Widodo mencapai 7,5 juta orang pada Agustus 2021.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Jajarannya Lakukan Penindakan Terhadap Pelanggar Prokes PPKM Darurat
Adapun kemampuan vaksin Covid-19 di Jakarta bisa mencapai 158.000 per hari.
“Kemudian untuk testing kami sudah 15 kali lipat dari standar WHO (10.600 orang per minggu), kalau dilihat datanya sudah mencapai 153 ribuan orang,” imbuhnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, vaksinasi total di Jakarta untuk penduduk di usia 18 tahun ke atas mencapai 8.815.157 orang, sedangkan penduduk usia 12-17 tahun mencapai 1.073.462 orang.
Dari total sasaran itu, pemerintah telah melaksanakan vaksinasi dosis pertama kepada 4.498.251 orang dengan tingkat capaian 51 persen.
Baca juga: Permintaan Isi Ulang Tabung Oksigen Meningkat, Ini Daftar Lokasi Pengisian di Jabodetabek
Kemudian untuk dosis kedua mencapai 1.924.850 orang dengan tingkat capaian 21,8 persen.
Sementara kapasitas vaksinasi di Jakarta telah melampaui target rata-rata 100.000 per hari. Adapun puncak vaksinasi Jakarta sampai saat ini mencapai 134.000-158.000 dalam sehari dan terus ditingkatkan.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan sumber daya untuk menangani ledakan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Tercatat ada sekitar 7.000-an tenaga kesehatan (nakes) yang dibutuhkan pemerintah daerah untuk menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Ariza Patria merinci, pemerintah daerah membutuhkan tenaga profesional hingga 2.156 orang, sementara untuk vaksinator perlu ditambah 5.139 orang lagi.
Meski membutuhkan nakes dalam waktu cepat, Pemprov DKI tidak bakal merekrut nakes dari luar negeri.
“Tidak perlu mengambil kesehatan dari luar negeri, karena di sini banyak dokter, perawat, bidan dan tenaga sukarelawan yang bisa bantu,” ujar Ariza di Balai Kota DKI pada Selasa (29/6/2021) malam.
Kata dia, pemerintah tidak hanya menambah nakes, tapi juga memperbanyak rumah sakit rujukan, tempat tidur isolasi, tempat tidur ICU, obat-obatan dan sebagainya.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat, lembaga vertikal, TNI, Polri dan pihak swasta telah menyediakan 140 RS rujukan Covid-19.
Bahkan yang terbaru, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan sebagai tempat isolasi pasien tanpa gejala.
“Pokoknya jumlah nakes kami tingkatkan dan ini sedang ditambah, jadi semuanya akan kami tambah,” imbuhnya. (faf)