Kelangkaan Tabung Oksigen
Polda Metro Ancam Tindak Tegas Oknum yang Timbun dan Naikkan Harga Tabung Oksigen
Auliansyah juga mengimbau masyarakat agar tidak bermain kotor sehingga mengakibatkan kelangkaan tabung oksigen di pasaran.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Feryanto Hadi
Sebab permintaan saat ini jauh lebih besar dibandingkan biasanya.
"Karena biasanya mereka tidak mendistribusikan dengan volume sebanyak ini," kata Anies.
Dengan kondisi DKI Jakarta yang tengah menghadapi gelombang pasien Covid-19 tertinggi selama pandemi, kebutuhan oksigen pun meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta menyiasati distribusi oksigen dengan cara mengerahkan kendaraan serta SDM dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta.
"Jadi akhirnya kami dari pemprov yang menjemput, mengantarkan dan kalau yg kurang, kami antarkan ke tempat produksi lagi,” ujarnya.
“Dengan cara begitu, maka pasokan oksigen di rumah sakit-rumah sakit Jakarta bisa terpenuhi," imbuh Anies.
Pada kesempatan itu, Anies mengatakan jika target vaksinasi yang dilakukan Kompas Gramedia dapat memenuhi target vaksinasi DKI Jakarta hingga Agustus 2021 mendatang.
Menurut dia, ada dua unsur yang sangat penting untuk memenuhi target vaksinasi hingga Agustus mendatang diantaranya yaitu sisi suplay dan sisi demain. Keduanya harus bisa sejalan dengan baik.
Baca juga: Suplier Tabung Oksigen Kekurangan Armada dan SDM Dinkes DKI Siap Bantu Distribusikan ke Rumah Sakit
"Jadi tidak bisa kalo 100.000 vaksin, 100 ribu alat suntik, tapi 100 ribu orang yang vaksin, siapa yang akan di vaksin di sinilah kemitraan 10 ribu pekerja media menjadi kunci untuk pencapaiannya," kata Anies.
Dikatakan Anies, pihaknya mengapresiasi Kompas Gramedia yang menjalankan program vaksinasi untuk pekerja media sekaligus memperingati HUT ke 56 Harian Kompas itu.
Kolaborasi antar semua pihak baik itu Dewan Pers, Pemprov hingga Kemenkes dapat mempercepat target capaian vaksinasi.
"Jadi harapannya dua sisi tadi bisa sinergis. Kalo kita menyiapkan vaksin untuk 10.000 orang tapi yang datang hanya 2.000. Maka capainnya hanya 2,000, bukan 10.000 walaupun vaksinnya suntikan ada 10.000. Kuncinya menghadirkan warga untuk mendapatkan vaksin," katanya.
Sedangkan Plt Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit kementerian Kesehatan, Dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Kompas Gramedia menjalani aksi yang menyentuh yaitu vaksinasi untuk wartawan yang belum mendapatkan vaksin.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan Sentra Vaksinasi KG di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat mulai Senin, 28 Juni 2021, bertepatan dengan HUT ke-56 Harian Kompas.
Target peserta harian adalah 500 orang sehingga diperkirakan akan digelar selama 20 hari. Dengan target 500 perhari ini setidaknya dapat mengantisipasi adanya kerumunan.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Palsu Beredar di India, Isinya Larutan Garam