Hari Raya Idul Adha

Banyak Pemintaan, Harga Hewan Kurban Sapi di Kota Tangerang Selatan Naik Jelang Hari Raya Idul Adha

Harga hewan kurban sapi naik jelang Hari Raya Idul Adha seiring permintaan hewan kurban di Kota Tangerang Selatan meningkat di masa pandemi Covid-19.

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Ikhwana Mutuah Mico
Pengelola ternak sapi RPH Murni H Uen Jueni di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Fauzul Iman Muzayid, saat diwawancarai Wartakotalive.com mengenai kondisi minat pembeli hingga harga hewan kurban sapi di masa pandemi Covid-19 dan menjelang Hari Raya Idul Adha, pada Rabu (30/6/2021). 

Seiring dengan meningkat kasus Covid-19, tata penyembelihan hewan kurban harus menaati protokol kesehatan (prokes) tanpa mengurangi nilai halal dan thayyi.

Drh Supratikno, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University
Drh Supratikno, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University (Istimewa)

Lalu seperti apa tata cara penyembelihan hewan kurban yang sesuai prokes?

Drh Supratikno, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University mengatakan pelaksanaan kurban secara syar’i di masa pandemi harus tetap berpegang teguh pada dalil yakni bersikap ihsan kepada binatang sembelihan.

"Petugas penyembelih kini sudah mengetahui pengetahuan yang cukup, hanya perlu menyesuaikan trik yang tepat untuk menyiasati kegiatan kurban di kala pandemi," kata Supratikno, Sabtu (26/6/2021).

Menurut dia, hal yang paling diutamakan adalah petugas penyembelih telah benar-benar memastikan tata cara penyembelihan sesuai dengan syariah Islam.

"Sebaiknya kegiatan kurban dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) saja, ditambah petugasnya yang telah kompeten."

"Soalnya tempat penyembelihan di luar RPH sebagian besar masih kurang memadai," ujarnya.

Peneliti di Halal Science Center (HSC) IPB University ini juga menyebut ada tiga kunci utama dalam penyembelihan yakni lingkungan tempat penyembelihan, kompetensi petugas, dan peralatan yang sesuai.

Selain itu, penyembelihan juga harus didasarkan pada lima prinsip dalam kesejahteraan hewan di samping syariah Islam.

Hal tersebut patut diingat karena manajemen stress pada hewan kurban akan mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan.

Di masa pandemi, jumlah panitia disarankan tidak melebihi lima orang.

Sedikitnya jumlah panitia akan mengurangi risiko penularan serta kontaminasi bakteri kepada daging.

“Di tempat perobohan dan penyembelihan, hanya butuh lima orang dan pasti berdekatan sehingga harus diberi fasilitas yang mumpuni"

"Seperti kacamata googles, masker yang nyaman, sarung tangan kain yang nyaman, serta jangan memakai pakaian yang mencolok,” jelas Pakar Juru Sembelih Halal (Juleha) IPB University ini.

Dr Med Vet drh Denny Widaya Lukman, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu takut hewan kurban akan menularkan Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved