Virus Corona Jakarta
Pasien Covid-19 Melonjak, Pemprov DKI Sulap Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput Jadi RS Darurat
Pasien Covid-19 Ibu Kota Melonjak, Pemprov DKI Jakarta Bakal Sulap Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput Jadi Rumah Sakit Darurat. Berikut Selengkapnya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan menggunakan Rusun Nagrak, Cilincing dan Rusun Pasar Rumput, Manggarai sebagai rumah sakit darurat.
Kedua rusun itu akan digunakan sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
"Karena tidak mungkin semuanya dirawat di rumah sakit," ucap Anies pada Senin (28/6/2021), saat menghadiri kegiatan vaksinasi massal di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta pada Senin (28/6/2021).
Sementara itu, berdasarkan data corona.jakarta.go.id per tanggal 27 Juni 2021, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 520.061 orang.
Sebanyak 18.831 orang di antaranya menjalani perawatan saat ini.
Lebih lanjut, Anies mengatakan akan terus melengkapi fasilitas rumah susun untuk keperluan isolasi mandiri.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke- 27 ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan berbagai perlengkapan untuk pasien Covid-19 di Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.
"Pemprov mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah menyumbankan tempat tidur, kipas angin. Sehingga pasien yang menjalani isolasi lebih nyaman," ucap Anies.
Baca juga: Sempat Tutup Dua Hari, Kantor Lurah Kramat Jati Kembali Buka Pelayanan Hari Ini
Tingkat Okupansi Rumah Sakit Hampir 100 Persen
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warganya meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19.
Sebab, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien isolasi dan ICU terus meroket.
“Okupansi tempat tidur isolasi itu 93 persen, dan ICU sudah 87 persen,” ungkap Ariza saat meninjau posko PPKM di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021).
Baca juga: LaporCovid-19: Tiga Pasien Meninggal karena Tidak Kebagian Ruang ICU pada 14-25 Juni 2021
Meski demikian, Ariza mengaku pemerintah terus meningkatkan ketersediaan tempat tidur, tenaga kesehatan, dan kemampuan laboratorium untuk mengecek spesimen.
Namun, upaya yang dilakukan itu tidak ada artinya bila masyarakat mengabaikan protokol kesehatan 5M.
“Namun yang penting bukan bagaimana baiknya ketersediaan berbagai fasilitas, tapi jauh lebih penting optimalisasi kesungguhan kita dalam rangka melakukan prokes."
Baca juga: TNI Kerahkan 176 Nakes Tambahan, Ditempatkan di Wisma Atlet, Rusun Nagrak, dan Pasar Rumput
"Masyarakat sekali lagi taati 5M, kita harus memulai dari hulu atau dari diri sendiri dan keluarga untuk pastikan prokes,” tutur Ariza.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut, kedatangannya ke sana untuk melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo.
Kepala daerah bersama Forkopimda lainnya diminta agar lebih sering terjun ke lapangan untuk memastikan pelaksanaan PPKM mikro berjalan lancar.
Baca juga: Pemerintah Diminta Terapkan PSBB Ketat di Jawa Selama Dua Pekan Agar Sistem Kesehatan Tak Kolaps
“Kami harus memastikan di Jakarta ini meningkatkan dalam rangka implementasi PPKM mikro, dan mengoptimalkan semua berjalan sesuai regulasi yang ada."
"Pak Gubernur, Pak Pangdam, dan Pak Kapolda setiap hari kami melakukan evaluasi dan pemantauan, bahkan memberikan sanksi bagi yang melanggar,” jelasnya.
Dia berharap, pengawasan yang dilakukan tiga pilar ini dapat terus berjalan.
Baca juga: Kubu Moeldoko Gugat Menkumham ke PTUN, Partai Demokrat: Wujud Nyata Gila Kekuasaan, Memalukan!
Terlebih, selama dua hari terakhir pada Sabtu (26/6/2021) dan Minggu (27/6/2021), kasus harian Covid-19 berada di angka tertinggi hingga menyentuh 9.000 kasus.
“Tapi perlu diketahui, kami di Jakarta melakukan tes tertinggi."
"Testing pekan ini sampai 135.940, artinya 14 kali standar dari WHO (minimal 10.645 di Jakarta per pekan),” terangnya.
Baca juga: Dibilang Gila Kekuasaan, Partai Demokrat Versi KLB Anggap Kubu AHY Takut Kalah
Pemprov DKI Jakarta bersama stakeholder lain telah menyiapkan 140 rumah sakit rujukan COvid-19.
Hingga Rabu (23/6/2021), tempat tidur isolasi yang tersisa hanya 10 persen, sedangkan tempat tidur ICU tersisa 14 persen.
Tercatat ada 9.852 tempat tidur isolasi yang disediakan pemerintah, dan dari angka itu, yang terpakai mencapai 8.874 unit atau 90 persen.
Baca juga: Fadjroel Rachman Calon Dubes RI untuk Kazakhstan, Istana: Bukan Promosi Atau Dibuang, tapi Amanah
Sedangkan dari 1.218 tempat tidur ICU yang disediakan, kini terisi 1.048 pasien atau 86 persen.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 520.061 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 368.303 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 246.529 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 169.684 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 75.882 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 69.641 (3.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 63.760 (3.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 57.858 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 55.623 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 50.457 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 49.546 (2.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 35.891 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 35.729 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 28.177 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 25.301 (1.2%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 24.694 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 21.191 (1.0%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.888 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 20.843 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 18.911 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 18.035 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 16.142 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 14.133 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 13.452 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.869 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.818 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 12.585 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 11.239 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 10.320 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 9.747 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 8.347 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.819 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.766 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 5.063 (0.2%).