Virus Corona Jakarta
Ini Penjelasan Anies Baswedan soal Langkanya Tabung Oksigen untuk Pasien Covid-19 di Jakarta
Anies mengatakan, permasalahan pasokan tabung oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 terkendala kekurangan armada dan petugas yang mengantar ke RS.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Seiring melonjaknya kasus Covid-19 di DKI Jakarta pascalibur Lebaran 2021, meningkat pula kebutuhan tabung oksigen untuk pasien Covid-19.
Melonjaknya tabung oksigen untuk penanganan Covid-19 itu, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dua-tiga kali lipatnya dari sebelumnya.
Anies mengatakan, permasalahan pasokan tabung oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 terkendala kekurangan armada dan petugas yang mengantarkan ke rumah sakit.
"Teman-teman distributor punya pasokan oksigen yang cukup namun terkendala kekurangan armada dan orang untuk mengantarkan ke RSUD-RSUD kita, seiring meningkatnya permintaan," ujar Anies dikutip dari akun Instagram @aniesbaswedan di Jakarta, Minggu (27/6/2021).
Anies mengatakan memang Jakarta menghadapi gelombang pasien COVID-19 tertinggi selama pandemi ini.
Guna menangani kendala itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengoptimalkan sumber daya manusia untuk membantu distribusi dan mengantarkan tabung oksigen ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) agar mencukupi kebutuhan bagi pasien.
Anies mengungkapkan, Jakarta membutuhkan dukungan dari semua unsur termasuk persoalan pasokan tabung oksigen yang saat ini kebutuhannya meningkat hingga 2-3 kali lipat dari biasanya.
Untuk memastikan pasokan oksigen tidak terkendala, Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan para distributor oksigen di ibu kota pada Jumat kemarin.
"Dan alhamdulillah, langsung dieksekusi jajaran dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga hingga Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta ikut membantu memastikan distribusi oksigen lancar ke RS-RS kita," ujar Anies.
Anies menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam kolosal "#JagaJakarta" dan mengimbau jaga stamina, kesehatan, serta optimisme bangkit dari pandemi Covid-19.
RSUD Kramat Jati Keluhkan Pasokan Tabung Oksigen
Sementara ituDirektur Utama (Dirut) RSUD Kramat Jati, Friana Asmely, tak menyangka lonjakan kasus Covid-19, karena berdampak pada pasokan tabung oksigen dan tenaga kesehatan (nakes).
Menurut Friana, tenda darurat yang didirikan di halaman RSUD Kramat Jati, untuk menampung pasien Covid-19 membuat kebutuhan tabung oksigen melebihi kemampuan yang ada.
Friana mengatakan, pihaknya kekurangan tabung oksigen dan nakes yang selama ini sudah berjuang ekstra keras.
Baca juga: VIDEO : Permintaan Tabung Oksigen Meningkat, Harus Pesan Dulu
Masuknya pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat membuat pihaknya kekurangan tabung oksigen.
Pasalnya hampir 75 pasien yang jalani perawatan membutuhkan tabung oksigen.
"Seluruh pasien butuh oksigen karena yang mereka perlukan bukan oksigen yang kita hirup biasa, tapi bantuan alat untuk memasukkan oksigen agar bisa bertahan hidup," katanya, Jumat (25/6/2021).
Selain tambahan tenaga medis juga diperlukan untuk menangani pasien.
Pasalnya, dengan kondisi pasien Covid-19 yang saat ini terus berdatangan membuat tenaga medis yang ada kewalahan.
"Kami sangat memerlukan relawan tenaga medis,” ujarnya.
“SDM yang ada sudah tidak mampu memenuhi jumlah pasien yang datang dibanding dari hari-hari biasa," sambungnya.
Friana pun mengimbau masyarakat supaya tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Tabung Oksigen di Kota Tangerang Selatan Alami Kelangkaan, Permintaan Isi Ulang Juga Melonjak Pesat
Pasalnya, pandemi Covid-19 belum berakhir dan belakangan semakin banyak masyarakat yang terpapar virus corona.
"Tetap jalankan protokol kesehatan agar terhindar dari bahaya virus Corona," ucapnya.
Isu soal kelangkaan tabung oksigen ini ditanggapi Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri, Kamis (24/6/2021).
Menurutnya, pihaknya bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) hingga sejumlah pelaku industri terkait terus mendukung penyediaan oksigen medis, untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19.
Saat kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat, ujar Febri, pihaknya terus berupaya atasi lonjakan kasus Covid-19, dan memastikan ketersediaan oksigen medis bagi pasien virus corona.
Diterangkan Febri, ketersediaan tabung untuk oksigen di sejumlah rumah sakit terus dipastikan jumlahnya agar mencukupi.
"Saat melakukan persiapan bantuan oksigen ke India, Kementerian Perindustrian juga antisipasi dan menjamin kebutuhan dalam negeri terpenuhi kalau ada peningkatan kasus Covid-19."
Baca juga: VIDEO Pemintaan Isi Ulang Tabung Oksigen di Senen Meningkat Seiring Lonjakan Kasus Covid-19
"Bantuan yang diberikan sebanyak 3.400 tabung, atau hanya 0,05 persen dari stok tabung nasional. Jadi tabung oksigen cukup tersedia," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri, Kamis (24/6/2021).
Kini, Kemenperin sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan asosiasi untuk mempersiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya.
"Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri," ungkapnya.
Sekarang, para distributor tabung juga masih memiliki stok, sehingga apabila kebutuhan tabung gas oksigen di rumah sakit terus meningkat bisa langsung dipergunakan.
Selain itu, guna memastikan jumlah kebutuhan di rumah sakit yang tangani Covid-19, Kemenperin berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhannya di daerah.
Baca juga: Jumlah Permintaan Pengisian Ulang Tabung Oksigen Meningkat Seiring Melonjaknya Kasus Covid-19
"Hal ini diharapkan bisa memastikan agar pasokan tabung gas oksigen untuk medis sesuai dengan kebutuhan daerah dan rumah sakit setempat dan tepat sasaran," jelas Febri.
Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono sampaikan pihaknya masih memiliki ketersedian stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis.
Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," terang Arief.
AGII juga terus memastikan stok regulator tabung, karena merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19.
"Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen," ucap Arief.
Lonjakan Permintaan Isi Ulang Tabung Oksigen
Baca juga: VIDEO Pasien Kritis Diduga Diberi Tabung Oksigen Kosong, Ini Klarifikasi RS Pirngadi Medan
Beberapa hari ini, kasus Covid-19 melonjak pesat di sejumlah wilayah di Indonesia.
Melonjaknya kasus Covid-19, seiring jumlah permintaan pengisian ulang tabung oksigen juga alami lonjakan pesat.
Diketahui, jumlah permintaan pengisian ulang tabung oksigen meningkat mencapai 100 persen lebih.
Hal tersebut dirasakan di sejumlah tempat pengisian tabung oksigen medis di Jakarta Pusat.
Salah satu tempat pengisian ulang tabung oksigen di Jalan Pramuka Jati, Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat.
Kenaikan permintaan pengisian tabung oksigen ini dirasakan sejak satu pekan terakhir setelah ramai kasus Covid-19 meningkat.
"Kalo harga sih ngak ada kenaikan bang. Cuma memang kalo untuk kenaikan permintaan untuk isi ulang iya, ada kenaikan," kata Bagas (34) salah satu karyawan isi ulang oksigen di Senen Jakarta Pusat.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Kirim Lagi Bantuan Tabung Oksigen Kepada India
Dikatakan Bagas, kenaikan ini sudah terjadi sejak dua pekan ini setelah ramai kasus Covid-19 mengalami kenaikan.
Meski diakui kenaikan meningkat 100 persen lebih dibanding hari biasanya, namun pelayanan tetap terkendali.
"Ya kalo kenaikan sudah satu minggu ini mulai naik. Pokoknya pas waktu kasus Covid-19 itu naik, naik juga di sini. Tapi walau naik masih terkendali lah ngak sampai antre panjang," katanya.
Menurut Bagas, sebelum terjadi lonjakan permintaan isi ulang tabung oksigen, rata-rata sehari pihaknya melayani pengisian tabung oksigen hingga 15 tabung dalam sehari.
Namun setelah terjadi kenaikan kasus Covid-19, rata-rata sehari bisa melayani 30 tabung oksigen.
"Kalo sekarang dalam sehari itu bisa 30 tabung. Tapi kalo hari biasa sebelum ada kenaikan kasus rata-rata 10 sampai 15 tabung oksigen perhari," ujarnya.
Permintaan isi ulang tabung oksigen saat ini dikatakan Bagus di dominasi perorangan.
Baca juga: Tiga Pria di Muara Baru Ditangkap Polisi setelah Mencuri 49 Tabung Oksigen
Meski naik, diakui Bagas tidak ada kenaikan harga untuk 1 kubik isi ulang tabung oksigen 1 liter dibandrol Rp 20 ribu.
Sedangkan untuk tabung oksigen ukuran besar 6 kubik dibandrol 70 ribu.
"Tapi walau sekarang permintaan naik. Kami memastikan pasukan gas oksigen tetap aman. Jadi gak perlu khawatir meski permintaan naik," ucapnya. (Antaranews/jhs)