Kesehatan
Bakat Alergi Pada Anak Diturunkan dari Ayah, Ibu dan Saudara Kandung dengan Riwayat Alergi
Resiko penyakit alergi bisa muncul di kemudian hari pada anak diturunkan dari ayah atau ibu atau saudara kandung saja yang mempunyai riwayat
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Dian Anditya Mutiara
Banyak susu soya khususnya untuk anak-anak yang sudah ditambahkan vitamin, mineral dan protein.
"Jadi berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan anak dengan ASI, susu formula sapi dan susu soya, ternyata pertumbuhan perkembangannya tidak jauh berbeda, bahkan sama, jadi bunda tidak perlu khawatir," ujar Prof. Budi.
Prof. Budi melanjutkan, Organisasi Alergi Dunia (WAO) juga menyarankan pemberian probiotik baik untuk pencegahan dan pengobatan alergi.
Perlu juga diketahui, bahwa alergi yang dialami pada anak umumnya memang terjadi akibat konsumsi susu sapi dan telur.
Prof. Budi menjelaskan, alergi susu sapi terjadi karena respons berlebihan atau tak normal yang diterima oleh tubuh sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Padahal bagi beberapa orang, hal tersebut justru tak berbahaya sama sekali.
"Air susu sapi ini menjadi penyebab alergi kedua terbesar setelah telur pada anak-anak di Asia," ujarnya.
Gejala alergi susu sapi
Lebih lanjut dikatakan, bahwa gejala tersebut bisa timbul dari yang ringan, sedang, hingga berat. Tak hanya itu, alergi juga dapat memengaruhi tiga organ tubuh yang berbeda.
"Alergi susu sapi ini bisa menimbulkan gejala ringan, sedang, sampai berat. Dan perlu diketahui, alergi susu sapi ini dapat mengenai tiga organ yaitu di saluran cerna seperti dia kolik, muntah-muntah, tapi yang lebih sering di saluran cerna itu diare," ungkap Prof Budi.
Pada anak yang alami gejala alergi di organ pernapasan, biasanya menimbulkan batuk hingga asma. Lalu pada kulit, ini bisa menimbulkan kemerahan, ruam, hingga eksim.
Yang paling mengkhawatirkan, alergi susu sapi ini tak membuat anak mengalami gejala atau reaksi di salah satu organnya. Karena beberapa di antaranya ada yang justru mengalami ketiganya.
"Gejala alergi susu sapi ini bisa hanya menyerang satu organ atau bahkan bisa muncul di beberapa organ lainnya. Jadi misal anak awalnya muncul ruam-ruam merah tapi juga ada yang alami kolik hingga diare," jelas Prof Budi. (dip)