Virus Corona Jabodetabek
Tiga RS di Jakarta Ini Khusus Tangani Pasien Covid-19, Hanya Terima yang Bergejala Sedang dan Berat
Meski demikian, pemerintah telah menetapkan kriteria tertentu pasien Covid-19 yang dapat dirawat di ketiga RS tersebut.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengonversi tiga rumah sakit vertikal di DKI Jakarta, menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19.
Ketiga rumah sakit itu adalah RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan rumah sakit penyakit infeksi (RSPI) Sulianti Saroso
Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan, di Jakarta saat ini tingkat keterisian tempat tidur perawatan Covid-19 mencapai 90 persen.
Baca juga: Ada 70 Kasus Varian Baru Covid-19 di Jakarta, Delta Mendominasi, 33 Impor, 19 Transmisi Lokal
Melihat kondisi kapasitas keterisian tempat perawatan Covid-19 cukup tinggi, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya, maka Kementerian Kesehatan mengambil kebijakan tersebut.
"Diharapkan dengan mengonversi ketiga rumah sakit ini memberikan pelayanan full untuk Covid-19."
"Membantu menambah ketersediaan tempat perawatan," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Pasien Covid-19 Terus Bertambah, Kemenperin dan AGII Pastikan Tabung Oksigen Tak Langka
Meski demikian, pemerintah telah menetapkan kriteria tertentu pasien Covid-19 yang dapat dirawat di ketiga RS tersebut.
Dirut RSPI Sulianti Saroso sekaligus Plt Dirut RSUP Persahabatan dr Mohammad Syahril mengatakan, tidak semua pasien Covid-19 yang datang ke RSPI Sulianto Suroso dan RSUP Persahabatan bisa ditangani.
Hanya pasien dengan gejala sedang dan berat, yang diterima di RSPI Sulianti Saroso maupun RSUP Persahabatan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 24 Juni 2021: Rekor Tertinggi Lagi! Pasien Positif Tambah 20.574 Orang
"Jika kondisinya tidak berat dan ringan, maka kita akan rujuk ke rumah sakit di sekitar RS Persahabatan dan RSPI," jelas dr Syahril.
Jika pasien yang datang membeludak, maka pihak RSPI Sulianti Suroasa akan memasang tenda depan IGD yang bisa menampung pasien sekitar 50 persen pasien.
Hal senada juga diungkap Plt Direktur RS Fatmawati dr Azhar Jaya SKM MARS, pasien yang bisa masuk ke RSUP Fatmawati adalah pasien dengan kriteria sedang dan berat.
Baca juga: Wacana JokPro, Fadli Zon Ingatkan Politik Last Minute, Ada Cawapres Tunggu di Kafe Tak Dipanggil
"Jadi kalau bapak dan ibu dalam kondisi OTG ataupun dalam kriteria ringan, maka kami harapkan itu bisa melakukan isolasi Mandiri atau isolasi terpusat, yang sarananya disediakan oleh pemerintah."
"Jangan memaksa masuk RS."
"RS ini khusus untuk pasien yang sedang sampai dengan berat," terang dr Azhar.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Sudah Menginfeksi 211 Orang, 160 di Antaranya Delta
Dirut RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril menuturkan, RSPI Sulianti Saroso sejak awal sudah didekasikan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
"Sehubungan dengan lonjakan kasus, maka kami telah merencanakan akan menambah 41 tempat tidur, sehingga menjadi 145 tempat tidur, sampai pertengahan Juli."
"Agar menampung lebih banyak pasien ICU dan non-ICU," paparnya.
Baca juga: Tiga Kali Tak Pernah Menang, Ray Rangkuti Minta Prabowo Jangan Ikut Pilpres Lagi
dr Syahril menuturkan, seiring penambahan tempat tidur, maka penambahan sumber daya manusia (SDM) maupun penambahan alat kesehatan dan sarana prasarana pendukung yang lain, juga perlu dilakukan.
"Total tenaga yang dibutuhkan sebanyak 80 perawat dan 2 dokter spesialis radiologi dan rehabilitasi medik."
"Mudah-mudahan dengan tambahan ini kita dapat melayani pasien secara maksimal," harapnya.
Baca juga: Ini Alasan Qodari Dorong Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Tutup Ruang Politik Variabel Imam Besar
Sebagai antisipasi membludaknya pasien, RSPI juga menyiapkan tenda bantuan dari BNPB untuk mengurangi penumpukan pasien di IGD.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 494.462 (23.4%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 356.682 (17.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 239.818 (11.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 166.831 (8.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 74.632 (3.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 68.779 (3.4%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 63.390 (3.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 55.463 (2.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 54.346 (2.7%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 49.706 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 48.931 (2.5%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 35.723 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 35.200 (1.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 27.640 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 24.838 (1.2%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 23.448 (1.1%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.767 (1.1%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 20.655 (1.0%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 20.546 (1.0%)
ACEH
Jumlah Kasus: 18.668 (0.9%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 17.643 (0.9%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 16.075 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 13.711 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 13.332 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 12.837 (0.7%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 12.818 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 12.317 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.904 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 9.936 (0.5%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 9.426 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 8.130 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.727 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.723 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.891 (0.2%). (Rina Ayu)