Rusun Nagrak

Rusun Nagrak Cilincing Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Berstatus OTG

Pemprov DKI Jakarta bersama Kodam Jaya bakal memanfaatkan Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 berstatus OTG

Youtube TNI AD
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mulyo Aji akan mengelola Rusun Nagrak yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 berstatus OTG. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bersama Kodam Jaya bakal memanfaatkan Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.

Langkah ini diambil menyusul naiknya jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet.

“Rusun Nagrak ini digunakan setelah kapasitas yang ada di Wisma Atlet tidak lagi dapat menampung,” kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji di Rusun Nagrak, Rabu (23/6/2021) siang.

Baca juga: Rusun Nagrak Dijadwalkan Tampung 33 Pasien Covid-19 pada Hari Pertama

Mulyo mengatakan, RSDC Wisma Atlet nantinya akan dipersiapkan secara maksimal untuk pasien-pasien yang memiliki gejala sedang hingga berat.

Pasalnya, semua peralatan medis yang disiapkan untuk menangani pasien Covid-19 ada di sana.

Karena itu, Rusun Nagrak diperuntukan sebagai isolasi orang tanpa gejala (OTG), namun dia harus dinyatakan positif dulu setelah dites swab PCR.

“Kami menyiapkan rusun ini dalam rangka mengirim orang yang tidak memiliki gejala,” ungkap jenderal bintang dua itu.

Menurutnya, proses evakuasi pasien Covid-19 ke Rusun Nagrak sama halnya seperti ke RSDC Wisma Atlet.

Nantinya petugas dari Puskesmas, Koramil, Polsek dan Kecamatan akan melakukan pengecekan terhadap warga yang mengalami gejala atau pernah kontak erat dengan pasien Covid-19.

Warga lalu diarahkan untuk menjalani tes swab PCR yang ada di Puskesmas masing-masing wilayah.

Bila dinyatakan positif, Puskesmas akan berkoordinasi dengan RSDC Wisma Atlet untuk menentukan pasien dibawa ke RSDC Wisma Atlet atau ke Rusun Nagrak.

Baca juga: VIDEO Mulai Hari Ini Rusun Nagrak Dioperasikan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

“Puskesmas memiliki fasilitas, dari situ nanti mereka akan menentukan ini Covid-19 atau tidak, lalu parah atau tidak. (Bila positif) Puskesmas juga akan merujuk ke RSDC Wisma Atlet, dan dari RSDC Wisma Atlet akan menentukan pasien sebaiknya di Rusun Nagrak atau di Wisma Atlet,” jelasnya.

Mulyo berharap, tidak ada lagi penambahan pasien Covid-19, karena jumlah pasien bergejala kian meningkat. Sebagai catatan, tower 4, tower 7 dan tower 8 RSDC Wisma Atlet mulai meningkat dengan pasien bergejala.

Dalam kesempatan itu, Mulyo juga meminta masyarakat untuk melapor kepada petugas Puskesmas bila mengalami gejala Covid-19. Mereka diimbau tidak langsung mendatangi RSDC maupun Rusun Nagrak, karena kondisinya harus diskrining dulu oleh Puskesmas.

“Kalau punya masalah atau sakit, jangan langsung ke sini dahulu, silakan datang ke puskesmas, dari puskesmas akan dirujuk ke mananya. Karena ada juga kemarin yang datang kemari, pak saya sakit panas karena sakit panas itu belum tentu dia kena Covid-19, dan nyatanya memang tidak (terpapar),” ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji melakukan inspeksi kesiapan penggunaan Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Keberadaan rusun ini nantinya akan digunakan untuk menampung pasien Covid-19.

Anies mengatakan, rusun yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta ini mampu menampung 2.500 pasien.

Baca juga: Mulai Operasikan Rusun Nagrak. M Arifin: Empat Tower untuk Pasien dan Satu Tower untuk Nakes

Penggunaan Rusun Nagrak merupakan ikhtiar Pemprov DKI untuk memastikan warganya yang terkena Covid-19 dapat menjalani isolasi dengan baik.

“Kita harus memutus mata rantai, dan pengelolaan tempat isolasi ini ada di dalam kendali Pangdam Jaya yang sekaligus juga Pangkogaskabpad (Panglima Komando Tugas Gabungan Tempat Terpadu),” ucapnya.

“Ini (Rusun Nagrak) menjadi satu dengan pengelolaan RSDC Wisma Atlet,” imbuh Anies di Rusun Nagrak, Rabu (23/6/2021) siang.

Menurut Anies, secara infrastruktur Rusun Nagrak adalah fasilitas yang dikelola Pemprov DKI.

Namun, aktivitas di dalamnya di bawah satu garis komando dengan RSDC Wisma Atlet.

Karena itu, segala kebutuhan personalia maupun logsitik masih dalam satu manajemen dengan RSDC Wisma Atlet.

“Ini seperti satelitnya RSDC Wisma Atlet, yang dulu Wisma Atlet digunakan untuk orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala diarahkan ke sini,” jelas Anies.

Baca juga: Anggota DPR yang Positif Covid-19 Tambah Jadi 17, Total 105 Orang di Kompleks Parlemen Terpapar

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta sengaja menambah tempat isolasi terkendali akibat ledakan kasus Covid-19.

Sejak beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 meroket hingga 5.582 dalam sehari pada Minggu (20/6/2021) kemarin.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved