Sport
Jika Tidak Dilarang, Pelatih Voli Putra DKI Jakarta Victor Laiyan Nyaris Jadi Pemain Persib Bandung
Pelatih voli putra DKI Jakarta, Victor Laiyan, nyaris menjadi salah seorang yang mengisi skuad Persib Bandung.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pelatih voli putra DKI Jakarta, Victor Laiyan, sedang sibuk menyiiapkan anak asuhnya untuk tampil optimal di PON XX Papua 2021.
Di sela-sela kesibukannya menyiapkan tim voli putra DKI Jakarta, ternyata ada kisah menarik dari seorang Victor.
Sebelum mennagani tim voli putra DKI Jakarta, Victor pernah menangani timnas putri Indonesia di SEA Games 2009.
Bahkan, Victor pernah menangani klub voli putri Gresik Petrokimia pada tahun 2019.
Menjadi pelatih voli, ternyata Victor nyaris menggeluti sepak bola dan dunia atletik di masa kecilnya.
"Pada tahun 1976-an, saya sempat masuk ke Persib Junior. Saat itu, saya masih sekolah di SMP N 3 Karawang. Lalu pada tahun 1980-an sempat mau bergabung ke tim Persib senior," kata Victor kepada Warta Kota.
Baca juga: Victor Laiyan: Pelatih Harus Dapat Memberi Solusi Soal Atlet Pro yang Ikut Tarkam Demi Dapur
Baca juga: Pelatih Voli Putra DKI Jakarta Victor Laiyan Punya Trik Khusus Menjaga Keharmonisan di Dalam Tim
Baca juga: Victor Laiyan Pelatih Voli Tim Putra DKI Jakarta Minta ke Pengprov PBVSI DKI Jakarta Adakan Try Out
Namun, Victor tidak mendapat restu dari orang tua untuk bermain di sepak bola.
Akibatnya, tawaran bermain di Persika Karawang pun batal diambil Victor, karena alasan yang sama.
"Selain sepak bola, saya juga jago di atletik, seperti lari, lompat jauh, tolak peluru, dan lompat tinggi," ujar Victor.
"Bahkan, saya pernah mendapat medali emas di pekan olahraga pelajar tingkat SMP. Namun, akhirnya saya ikut jejak kakak tertua saya untuk bermain voli," ucap Victor.
Tamat dari SMP, Victor masuk ke STM di Jakarta dan ikut serta bersama kakaknya tinggal di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kala itu, kakaknya ikut di tim pelabuhan.
Selama tinggal di Tanjung Priok, Victor memasuki fase krusial, karena tinggal di lingkungan keras yang rentan dengan premanisme.
Namun, berkat bimbingan dari keluarga dan kakak tertuanya, Vicotr tidak sampai terjun ke arah yang negatif.
"Saat STM, saya mulai menekuni voli. Saya masuk ke PLN Jakarta dan ditawarin untuk tetap bersama PLN seusai tamat sekolah. Saya setuju, karena dari situ saya sudah dapat penghasilan," terang Victor.