Berita Nasional

Bantah terkait Capres, PDI P Sebut Pemasangan Baliho Puan di Semua Wilayah karena Faktor Kebanggaan

Basarah menerangkan, pemasangan alat peraga tersebut lantaran para kader bangga bahwa Indonesia memiliki ketua DPR RI perempuan pertama

Editor: Feryanto Hadi
ISTIMEWA
Baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani terpasang di sejumlah titik di Jawa Timur. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--DPP PDI Perjuangan menanggapi beredarnya pesan berantai yang berisi instruksi kepada seluruh anggota DPR Fraksi PDIP untuk memasang baliho Ketua DPR Maharani di daerah pemilihannya masing-masing.

Dalam pesan berantai yang melalui WhatsApp, instruksi itu disampaikan oleh Ketua Fraksi DPR PDIP Utut Adianto.

"Rapat fraksi hari ini. Seluruh anggota harus pasang baliho (Puan Maharani) per 15 Juli di setiap kota, di dapil masing-masing," tulis pesan berantai tersebut.

Warganet lalu mengaitkan instruksi tersebut dengan persiapan Puan Maharani yang akan diusung menjadi calon presiden pada 2024 mendatang.

Baca juga: Beredar Instruksi Setiap Pengurus Partai Pasang Baliho Puan Maharani, Peluang Ganjar Menipis?

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menjelaskan, rumor tersebut adalah informasi yang tidak sepenuhnya benar.

Basarah menerangkan, pemasangan alat peraga tersebut lantaran para kader bangga bahwa Indonesia memiliki ketua DPR RI perempuan pertama.

"Informasi Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menginstruksikan agar anggota memasang foto Ketua DPR RI di dapilnya masing-masing adalah tidak sepenuhnya benar. (Pemasangan baliho) karena mereka bangga Republik Indonesia berhasil memiliki Ketua DPR RI perempuan pertama sepanjang sejarah," kata Ahmad dikutip dari KompasTV, Senin (21/6/2021). 

Diungkap Basarah, dalam rapat pleno Fraksi PDIP yang sebenarnya, pimpinan fraksi mendapatkan masukan dari seluruh anggota agar diizinkan menyosialisasikan nama dan gambar Ketua DPR RI Puan Maharani di dapilnya. 

Baca juga: Geram Animasi Nussa Dikaitkan dengan Taliban, Ilustrator Tantang Eko Kuntadhi Debat, Eko Menolak

Baca juga: Petinggi PWNU Jakarta KH Taufik Damas Persilakan Siapa Saja Jadi Pengurus NU, Kecuali Kader PKS

Wakil Ketua MPR itu menyebut, bahkan sebagian dari anggota fraksi sudah memasang foto Ketua DPR RI itu dalam beberapa alat peraga sosialiasi kegiatan partai di dapilnya. 

"Karena mereka belum ada arahan jelas mengenai kegiatan tersebut, akhirnya mereka meminta arahan dari pimpinan fraksi apakah hal tersebut diperbolehkan," ujarnya. 

Mempertimbangkan usulan dari seluruh anggota, kata dia, akhirnya Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto pun mengizinkannya, namun dengan beberapa persayaratan.

Persyaratan tersebut di antaranya, pemasangan baliho tidak boleh melanggar aturan masing-masing pemerintah daerah setempat dan memerhatikan aspek estetika, serta belum dilarang mencantumkan tulisan Puan sebagai Capres ataupun Cawapres. 

Baca juga: DKI Jakarta Darurat Covid-19, Politikus PDI P Salahkan Anies Tak Segera Terapkan PSBB Total

"Karena hal tersebut (capres atau cawapres) belum diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, dan menjadi wewenang penuh Bu Mega untuk memutuskan pada waktu yang dianggap tepat sesuai dengan wewenang dan hak prerogatif Bu Mega sesuai ketentuan AD/ART Partai," kata dia. 

Ia menyatakan, arahan tersebut tidak bersifat wajib karena Ketua Fraksi PDIP Utut dalam pengarahannya mengatakan, yang tidak ingin memasang baliho dengan foto Ketua DPR RI juga tidak ada pemaksaan sama sekali. 

"Jadi arahan untuk pemasangan baliho tersebut bersifat hanya suka rela saja," kata Ahmad. 

Pengamat: Baliho Puan Maharani pertanda menuju Pilpres 2024

Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo (UTM) Madura Surokim Abdussalam menilai bermunculannya baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani di sejumlah titik di Jawa Timur sebagai pertanda menuju bursa Pemilihan Presiden 2024.

"Saya menganggapnya sebagai pemanasan dan ekspansi basis dukungan agar lebih dekat dengan pemilih nasional. Ya, semacam penguatan untuk kampanye udara," kata Surokim Abdussalam ketika dihubungi dari Surabaya sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (12/6/2021) malam.

Baca juga: PKB: Usulan Gus AMI-Puan Maharani untuk Pilpres 2024 Cukup Rasional

Meski terbilang masih lama, baliho bergambar Puan juga sudah sejalan dengan pernyataan elite PDI Perjuangan yang berniat mengusung sebagai kandidat di pilpres mendatang.

Upaya pemasangan baliho-baliho, kata dia, juga bisa dibaca sebagai ikhtiar untuk menguatkan basis dukungan internal di basis-basis PDI Perjuangan.

Baliho-baliho yang terpasang berukuran besar bergambar dua foto Puan Maharani berbaju merah mengepalkan tangan kanan dan berbaju hitam sedang bicara di podium, serta terdapat kalimat pesan dari presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.

Kalimat pesan tersebut berbunyi "barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam".

Baca juga: Petinggi PWNU Jakarta KH Taufik Damas Persilakan Siapa Saja Jadi Pengurus NU, Kecuali Kader PKS

Di Surabaya, baliho terpasang di beberapa titik strategis, seperti kawasan Jalan Pasar Kembang, Dukuh Kupang, Gunung Sari, Jemur Handayani, Karah Agung, Menur Pumpungan, Kendang Sari dan lainnya.

Menurut Surokim, Puan dan PDI Perjuangan memang sudah waktunya melakukan ekspansi di basis dukungan dan tak lagi sekadar mengandalkan Jawa Tengah.

Jawa Timur dan Jawa Barat yang secara demografis sangat menentukan, kata dia, juga harus mendapat perhatian, bahkan diperkuat.

"Puan ini sekarang kan medan kontestasinya nasional. Jadi, sudah waktunya ekspansi basis dukungan, daerah-daerah yang punya basis pendukung PDI Perjuangan kuat seperti Surabaya, harus juga menjadi perhatian bagi mbak Puan agar kian dikenal, disukai dan akan membentuk elektabilitasnya," ucapnya.

Baca juga: Sebut Hubungannya dengan PDI P dan Puan Baik-baik Saja, Ganjar Mengaku Tak Berambisi Maju Pilpres

Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) tersebut mengatakan bahwa Puan memiliki modal yang tidak dimiliki oleh semua politikus, seperti darah biru dari Presiden RI pertama Soekarno.

Namun, lanjut Surokim, dalam konteks pemilihan langsung, Puan membutuhkan popularitas dan elektabilitas memadai.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved