Transformasi Summarecon Bekasi, Daerah Rawa yang Berubah Menjadi Kota Metropolitan Selama 11 Tahun

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Selama 11 tahun, Summarecon Bekasi hadir di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. 

Dalam perjalanannya, Summarecon Bekasi telah menjadi pengembang yang bergengsi di wilayah dengan julukan Kota Patriot tersebut. 

Tak ayal, keberadaannya menjadi warna baru dan daya tarik bagi warga Bekasi maupun warga luar Bekasi untuk mengunjunginya maupun berinvestasi di kawasa tersebut. 

Bahkan, keberadaan Summarecon Bekasi  berdampak positif bagi perkembangan dunia properti, pengembangan pembangunan serta perekonomian Kota Bekasi. 

Sejarahwan Ali Anwar mengungkapkan dari peta zaman Belanda, kawasan Summarecon Bekasi dahulunya merupakan area rawa. 

Kota Bekasi sendiri memang dikenal sebagai daerah penuh banyak rawa, hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah Kota Metropolitan. 

"Saya lihat peta zaman Belanda, dikaitan dengan arsip-arsip dan teks yang saya dapatkan, area Summarecon itu zaman Belanda masih berbentuk rawa," kata Ali, kepada Wartakotalive.com, pada Minggu (20/6/2021). 

Baca juga: Pemain Timnas eSport Indonesia Fahmi Husaeni Siap untuk Bersaing di Turnamen FIFAe Nation Cup 2021

Area rawa di Summarecon itu menyatu dengan area Rawa Tembaga yang menjadi rawa terluas di Kota Bekasi. 

"Kalau Summarecon Bekasi itu namanya Rawa Bugel menyatu dengan Rawa Tembaga area Pemerintah Kota Bekasi dan Perumnas 2 dan 3," imbuh dia. 

Kemudian, lanjut Ali, pada masa Daendels dan Raffles tahun 1811-1820 dibangun jalan rel kereta api dan jalan raya yang menghubungkan Jakarta atau Batavia sampai ke Karawang, Cikampek hingga Bandung. 

Baca juga: VIDEO : Risma Ajak Raffi Ahmad dan Chef Renatta Beri Motivasi Tunawisma

Tentu itu membuat daerah Bekasi terbelah menjadi dua, yakn wilayah utara dan selatan yang terbelang oleh jalur kereta api dan jalan raya. 

"Nah pada perkembangannya kawasan Summarecon dulu tahun 1970 masih dalam berbentuk rawa tapi pelan-pelan sudah mulai dangkal," ucapnya. 

Kawasan itu juga dahulunya dijadikan tempat mengembala kerbau dan sapi untuk mencari makan serta banyak berdiri kandang-kandangnya.

Sehingga dikenal sebagai Kampung Kandang. 

"Seiring berjalan waktu Bekasi berkembang pesat pertumbuhannya, rawa banyak yang diuruk diubah jadi daratan dan kemudian dijadikan perumahan termasuk Summarecon Bekasi itu," terangnya. 

Baca juga: Persib Bandung Kini Fokus ke Kompetisi Liga 1, Prioritas Bukan Lagi pada Piala Walikota Solo

Menurutnya, kehadiran Summarecon Bekasi menjadi titik berkah bagi masyarakat Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi maupun pengembang Summarecon Bekasi itu sendiri. 

Sebab, dalam pembangunannya mementingkan aspek manfaat bagi masyarakat luas. 

"Ya itu dibangunanya flyover yang menghubungkan wilayah utara ke selatan. Buat pemerintah dan masyarakat membantu pembangunan untuk memudahkan akses mobilitas warga yang berada di utara ke selatan. Untuk Summareconnya, tentu memudahkan akses penghuninya termasuk itu yang membuat harganya menjadi mahal," jelasnya. 

Tak hanya itu, lanjut Ali, pembangunan flyover atau jembatan layang juga menghargai aspek historis Bekasi. Dengan memberikan nama jembatan itu yakni Jembatan KH Noer Alie. 

Di situlah titik berkah Summarecon Bekasi hingga terus berkembang pesat pembangunannya. 

"Saat ini flyover itu jadi ikon Kota Bekasi, nama Flyover KH Noer Alie jelas itu ada sebuah penghormatan terhadap historis dan pahlawan nasional. Dari situ menjadi berkah," beber dia. 

Baca juga: Persib Bandung Kini Fokus ke Kompetisi Liga 1, Prioritas Bukan Lagi pada Piala Walikota Solo

Albert Luhur selaku Executive Director PT Summarecon Agung, Tbk mengungkapkan, Summarecon Bekasi memulai pembangunannya pada tahun 2010, dengan area pengembangan seluas 270 hektar. 

Summarecon Bekasi merupakan proyek kota terpadu yang mengubah wilayah utara Kota Bekasi menjadi kawasan hunian dan komersial metropolitan yang berkembang modern. 

"Kita bersyukur, 11 tahun Summarecon Bekasi menjadi daya tarik baru bagi perkembangan properti," katanya. 

Saat ini, lanjut Albert, Summarecon Bekasi telah berhasil menjual unit hunian, apartemen dan juga ruko. 

Sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan Kota Bekasi, Summarecon Bekasi telah membangun flyover KH Noer Ali yang menghubungkan wilayah Utara dan selatan Kota Bekasi. 

"Tentu itu jadi wujud kepedulian kami dalam turut membangun Kota Bekasi dengan salah satu membangun akses jalan menghubungkan wilayah utara dsn selatan Kota Bekasi," ungkap dia. 

Perkembangan kawasan dan fasilitas hingga saat ini telah menjadikan Summarecon Bekasi menjadi destinasi bagi masyarakat yang hobi berkuliner, berolahraga, ataupun kebutuhan lifestyle dan harian mereka serta menjadi rumah bagi beragam komunitas. 

"11 Tahun menandakan perjalanan kawasan untuk menjadikan semakin berkelas dan mumpuni melalui kegiatan yang kami rangkum berupa fasilitas terbaru, promo yang ditawarkan untuk konsumen dan pencapaian serta inovasi hingga saat ini," kata Albert. 

Albert mengungkapkan tak hanya kawasan hunian, Summarecon Bekasi menghadirkan kawasan lengkap.

Mulai dari pusat kuliner, perkantoran, perekonomian, pendidikan dan rumah sakit hingga pusat perbelanjaan. 

"Kami ada Mal Summarecon Bekasi,  La Spezia Waterfront Culinary, Financial Center, sarana pendidikan dan rumah sakit," tutur dia. 

Ia mengakui dalam 11 Tahun perjalanan, Summarecon Bekasi berkembang dengan pesat. Hal itu terlihat, dari perluasan pengembangan kawasan hunian Summarecon hingga ke wilayah utara. 

Perluasan area hunian itu bernama Magenta Residence. 

Sejak diluncurkan pada 26 September 2020 langsung terjual 50 unit di tahap pertamanya hanya dalam kurun waktu 3 jam. 

Lalu, penjualan tahap 2 Magenta Residence yang dimulai bulan Februari tahun 2021 ini pun masih mendapat respon yang amat baik. 

"Kami juga meraih dua penghargaan di awal tahun 2021, yakni Gold Champion untuk kategori Residential Property Developer dari ajang penghargaan bergengsi WOW Brand Festive Day 2021 dan dinobatkan sebagai The Best Premium Housing in Bekasi dari ajang penghargaan Urban City Awards 2021," paparnya. (MAZ)