Virus Corona
Libur Maulid dan Tahun Baru Islam Digeser, Muhammadiyah: Bagus, untuk Keamanan Tidak Apa
Pemerintah menggeser hari libur Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah menggeser hari libur Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mendukung keputusan pemerintah, demi keamanan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
"Bagus, untuk keamanan tidak apa, karena tidak menyangkut ibadah mahdhoh," ujar Dadang kepada Tribunnews, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tolak Pasien dengan Kriteria Ini
Dadang mengatakan, langkah pemerintah menggeser dua hari keagamaan Islam tersebut tidak bersalah, selama yang digeser bukan dua hari raya Umat Islam, Idulfitri dan Idul Adha.
"Tidak masalah asal bukan Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Idul Adha," ucap Dadang.
Sementara, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengatakan, langkah pemerintah menggeser hari libur Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi Muhammad SAW, demi meluasnya penyebaran Covid-19.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 18 Juni 2021: Suntikan Pertama 22.455.167, Dosis Kedua 12.096.066 Orang
Menurutnya, hari libur bisa ditunda demi tujuan yang lebih penting seperti pencegahan penularan Covid-19.
"Kalau libur bisa ditunda untuk menghindari pergerakan masyarakat keluar daerah dan khawatir mutasi Covid-19," kata Cholil kepada Tribunnews, Jumat (18/6/2021).
Meski begitu, Cholil menegaskan khusus dua hari raya Umat Islam, Idulfitri dan Idul Adha, tidak dapat digeser.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 18 Juni 2021: Melonjak Lagi! Pasien Baru Tambah 12.990 Orang, 290 Wafat
"Tapi kalau lebarannya sebagai hari besar keagamaan tidak bisa digeser, khususnya Salat Idul Adha," jelas Cholil.
Sebelumnya, pemerintah kembali menggeser libur nasional hari raya keagamaan, akibat melonjaknya kasus Covid-19 pasca-Lebaran.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya penularan Covid-19.
"Sesuai arahan Bapak Presiden untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan."
Baca juga: Covid-19 Mengamuk Lagi, Zulkifli Hasan Kembali Usulkan Lockdown Akhir Pekan
"Terkait masalah merebaknya penularan dan penyebaran wabah Covid-19 yang sampai sekarang masih belum bisa dituntaskan secara baik."
Covid-19
lonjakan kasus Covid-19
cuti bersama 2021
perubahan cuti bersama 2021
libur nasional
Muhammadiyah
MUI
UPDATE Covid-19 di Indonesia 21 Januari 2023: 5 Pasien Meninggal, 595 Sembuh, 238 Orang Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 20 Januari 2023: 8 Pasien Wafat, 687 Orang Sembuh, 292 Positif |
![]() |
---|
Menkes: 98,5 Persen Masyarakat Indonesia Punya Imunitas dari Covid-19 di Level Dua Ribuan |
![]() |
---|
Jokowi Tak Khawatir Turis Asal Cina Masuk Indonesia Meski Tiongkok Masih Dilanda Gelombang Covid-19 |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 19 Januari 2023: 8 Pasien Meninggal, 435 Sembuh, 310 Orang Positif |
![]() |
---|