Kabar Duka
Kenapa Markis Kido Tidak Bisa Dimakamkan di TMP Kalibata? Berikut Penjelasan Menpora Zainudin Amali
Menpora Zainudin Amali telah mengupayakan agar Markis Kido dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Penulis: Abdul Majid | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sebelumnya telah mengupayakan agar Markis Kido dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.
Mengingat Markis Kido pernah meraih prestasi membanggakan untuk Indonesia, yaitu medali emas Olimpiade 2008.
Selain itu, Markis Kido juga pernah mendapatkan penghargaan Parama Kridha Utama Kelas I dari Presiden SBY pada tahun 2008.
Akan tetapi, upaya tersebut tak bisa terwujud.
Baca juga: Ibunda Berikan Pesan, Contohlah Semangat Pantang Menyerah Markis Kido Bagi Pebulutangkis Muda
Baca juga: Ibunda Markis Kido Senang Menpora Akan Upayakan Peraih Medali Emas Olimpiade Bisa Dimakamkan di TMP
Baca juga: Sang Ibu Kisahkan Markis Kido Tetap Semangat Jalani Hidup meski Sudah Idap Hipertensi Sejak Remaja
Sebab, penghargaan yang didapat Markis Kido tak masuk dalam kriteria yang bisa dimakamkan di TMP Kalibata.
Syarat untuk bisa dimakamkan di TMP yakni mereka yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah (Presiden RI), berupa Bintang Republik Indonesia, Bintang Maha Putra, Bintang Sakti, Bintang Gerilya, dan Anggota TNI/Polri yang gugur dalam pertempuran.
Untuk itu, agar ke depan para pahlawan olahraga Indonesia khususnya peraih medali emas Olimpiade, Menpora Amali bakal mengupayakan.
“Ya, ini memang nanti saya akan lapor ke Bapak Presiden, minimal mereka yang mendapatkan medali emas di Olimpiade kan mereka sudah pahlawan"
"Itu juga kami ingin bisa disetarakan dengan para pahlawan atau pejuang lainnya,” kata Menpora Amali saat takziah ke rumah duka Markis Kido, Grand Wisata, Bekasi, Rabu (16/6/2021).
“Karena soal ini kan bukan ada di ranah Kemenpora. Saya akan lapor ke Bapak Presiden lebih dulu. Kami tunggu arahan beliau dan tentu akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan instansi terkait kan ada yang untuk pemberian tanda jasa itu, itu akan kami koordinasikan,” jelasnya.
Nantinya, rencana itu juga bakal masuk dalam grand desain keolahragaan nasional khususnya dalam perhatian pemerintah terhadap atlet Indonesia yang berprestasi.
Seperti diketahui, grand desain keolahragaan nasional saat ini masih digodok Kemenpora yang bisa melihat lebih rinci guna meningkat prestasi olahraga Indonesia.
Ibunda Markis Kido Senang
Yul Asteria Zakaria, Ibunda Markis Kido sebelumnya sangat berharap almarhum Markis Kido bisa disemayamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata.
Terlebih, Markis Kido telah mendapat medali emas Olimpiade 2008 dan mendapatkan penghargaan pahlawan olahraga dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ternyata penghargaan diterima Markis Kido dari Negara atas prestasinya rebut medali emas Olimpiade Beijing 2008 belum layak untuk mendapatkan jatah pemakaman di TMP Kalibata.

Markis Kido pun akhirnya dimakamkan satu liang lahat dengan sang ayah di TPU Kebon Nanas, Cipinang Besar , Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021).
“Iya semua orang ingin anaknya bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, saya juga sebagai orang tua sangat berkeinginan dimakamkan di sana, tapi kalau sudah ketentuannya begitu kita juga pasrah yang terbaik, yang penting Kido di alam sana, kan kalau itu cuma di dunia,” kata Yul Asteria saat ditemui di Kediaman Markis Kido, Bekasi, Rabu (16/6/2021).
Menpora Zainudin Amali pun merespon harapan dari sang Ibunda.
Ke depan ia bakal berkomunikasi kembali kepada Presiden Joko Widodo dan Kemensos serta instansi terkait dengan persyaratan tersebut.
Ia ingin nantinya para atlet peraih medali emas Olimpiade bisa disetarakan dengan para pahlawan sehingga bisa dimakamkan di TMP Kalibata.
Yul Asteria pun mengaku sangat senang mendengar upaya Menpora Zainudin Amali yang terus memperhatikan atlet-atlet Indonesia.
“Tapi kalau kata Pak Menteri tadi kebijakannya ingin diubah saya juga senang hati dan berterima kasih kepada pemerintah, tapi tidak terlalu ngoyo,” pungkasnya.
Sang Ibu Kisahkan Markis Kido
Ibunda Markis Kido, Yul Asteria menceritakan bahwa Markis Kido memang sudah menderita hipertensi sejak remaja.
Bahkan saat itu Markis Kido yang sudah andal bermain bulutangkis sempat diragukan karena tekanan dari tingginya.
Akan tetapi semangat dari Markis Kido bisa menekan kelemahannya hingga akhirnya kerap meraih prestasi membanggakan bagi Indonesia.
“Kalau sakitnya sejak dari remaja, sejak jadi pemain pun sudah banyak yang tahu kalau Kido itu hipertensi kan, pernah jadi pemain sangking takutnya PBSI, mamanya harus tanda tangan, kalau terjadi apa-apa mamanya harus tanggung jawab,” cerita Yul Asteria saat ditemui di kediaman Markis Kido, Rabu (16/6/2021).
“Tapi waktu itu sudah di cek, hipertensi yang dialami Kido bukan penyakit tapi karena faktor genetik,” lanjutnya
“Ya Alhamdulillah meskipun Kido hipertensi dia tetap bisa berprestasi, itu mungkin karena kemauan Kido berjaya di bulutangkis sampai meninggalnya pun di lapangan,” jelas Ibunda Markis Kido.
Sementara itu, Yul Asteria juga menceritakan sebelum bermain bulutangkis pada Senin (14/6/2021) malam, di mana permainan itu jadi permainan terakhir Markis Kido, kondisi Kido memang kurang sehat.
Bahkan, Kido yang mendapatkan jatah vaksin Covid-19 hal itu urung terlaksana lantan tensinya yang tinggi.
“Belakangan ini biasa, sampai kemarin itu tidak bisa divaksin karena tinggi, jadi kemarin itu memang tinggi juga,” kata Yul.
“Terus sudah ke dokter dan pas main itu tensinya turun yang biasanya 200 ke 170 dan Kido sudah tahu kondisinya,"
"dan pas mau pergi dia bilang mau main enjoy dengan Candra Wijaya. Memang dia sudah tahu kondisinya kurang bagus, siapa sangka takdir berkata lain,” lanjutannya.
Seperti diketahui, Markis Kido merupakan salah satu pebulutangkis terbaik Indonesia.
Prestasi Markis Kido antara lain peraih medali emas Olimpiade 2008 dan medali emas Asian Games 2010.
Pujian dari Menpora
Diberitakan sebelumnya, mantan pemain bulu tangkis terbaik Indonesia, Markis Kido, baru saja berpulang ke tempat yang abadi.
Meski sudah tiada, Markis Kido meninggalkan contoh yang baik bagi para pemain bulu tangkis di Tanah Air.
Ternyata, Markis Kido telah mengidap tekanan darah tinggi sejak masih muda atau saat masih aktif di pelatnas.
Bahkan, saat Markis Kido sukses meraih medali emas Olimpiade 2008.
Cerita itu disampaikan keluarga kepada Menpora Zainudin Amali saat takziah ke rumah Markis Kido di Grand Wisata, Bekasi, Rabu (16/6/2021).
Usai mendengar cerita tersebut, Zainudin semakin takjub dengan semangat Markis Kido.
Pasalnya, dalam kondisi yang tak maksimal Markis Kido masih bisa berprestasi dan mengharumkan Indonesia.
Oleh karena itu, Zainudin berharap para pebulu tangkis Indonesia bisa berkaca pada Markis Kido, terutama soal kegigihan dan semangat pantang menyerahnya.
"Seperti yang saya sampaikan bahwa prestasi mengharumkan Indonesia dan kegigihan kerja keras ini harus jadi inspirasi dan motivasi buat para junior dan elit yang di Pelatnas Cipayung maupun yang tidak ada di Pelatnas,” kata Zainudin.
"Saya sempat nonton Markis Kido bertanding. Semangat almarhum memang luar biasa. Tak mudah menyerah. Itu harus jadi motivasi atau inspirasi dari atlet kita,” ujar Zainudin.
Sementara itu, mewakili keluarga almarhum Markis Kido, Joko Suprianto menyampaikan terima kasih atas kehadiran Zainudin dan jajaran yang berempati dan datang langsung ke rumah duka serta memberikan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kami selaku wakil dari keluarga besar Markis Kido, istri, ibunda tercinta mengucapkan terima kasih atas atensi," ucap Zainudin.
"Rasa kepedulian dari pemerintah, dari semua pihak yang telah memudahkan atau meringankan langkah Markis Kido sampai ke peristirahatan terakhir,” pungkas Zainudin.
Rasa Duka Presiden Jokowi
Zainudin lakukan takziah ke kediaman almarhum Markis Kido.
Saat tiba di kediaman Markis Kido, Zainudin langsung disambut keluarga almarhum.
Kepada keluarga almarhum, Zainudin menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya Markis Kido.
"Kedatangan saya ke sini untuk menyampaikan rasa duka yang mendalam dari pemerintah. Saya juga sampaikan salam duka dari Bapak Presiden Jokowi. Beliau sampaikan turut berduka cita kepada keluarga," kata Zainudin.
"Kita memang tahu perjuangan almarhum dan kita bersaksi bahwa almarhum orang baik. Semoga, semua kebaikan semasa almarhum hidup ini akan melapangakan dan membuat perjalanan di alam kuburnya menjadi baik dan in Shaa Allah diterima di sisi Alla SWT," ujar Zainudin.
Usai menyampaikan rasa duka, Zainudi diperlihatkan prestasi atau medali yang didapatkan Markis Kido.
Salah satunya medali emas Olimpiade 2008, medali emas Asian Games 2010, serta beberapa Piala yang terpajang rapih.
Zainudin takjub dengan torehan prestasi Markis Kido.
Ia pun berharap para pebulu tangkis Indonesia, baik yang ada di pelatnas atau pun tidak untuk bisa meniru perjuangan Markis Kido yang terkenal gigih semasa hidupnya.
"Tadi, kami lihat banyak prestasi yang didapatkan Markis Kido. Salah satunya emas Olimpiade 2008."
"Saya berharap, para pebulu tangkis Indonesia bisa meniru semangat dari Markis Kido, sehingga bisa melahirkan prestasi yang mebanggakan," pungkas Zainudin.
(Tribunnews.com/Abdul Majid)