Duel Sengit Tim Unggulan DBL East Jakarta 2025, Blade Berhasil Gagalkan Misi Balas Dendam Dua Satu

SMAN 21 Jakarta (Dua Satu) dan SMAN 58 Jakarta (Blade) bertemu di laga panas yang mendebarkan yaitu Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Jakarta.

dok. DBL Indonesia
Selebrasi salah satu pemain SMAN 58 Jakarta usai dinobatkan sebagai pemenang usai duel sengit tim unggulan Jakarta Timur di DBL East Jakarta 2025, pada Sabtu (20/9/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pertarungan sengit kembali tersaji di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Jakarta.

SMAN 21 Jakarta (Dua Satu) dan SMAN 58 Jakarta (Blade) bertemu di laga panas yang mendebarkan.

Pertandingan keenam pada Sabtu (20/9/2025) di GOR Ciracas berlangsung menegangkan sejak awal.

Sepanjang empat kuarter, selisih poin tak pernah lebih dari tiga poin. Atmosfer tegang semakin terasa. Seakan melanjutkan rivalitas musim lalu.

Kala itu, Dua Satu sebagai runner up harus menelan kekalahan oleh Blade. Kini, giliran Blade datang sebagai runner up, sedangkan Dua Satu berusaha melakukan revans.

Namun, usaha itu gagal lagi. SMAN 58 Jakarta mengulang kemenangan tipis dengan skor 13-10.

Salah satu potret pemain SMAN 58 Jakarta
Salah satu potret pemain SMAN 58 Jakarta (Blade) saat berhadapan dengan duel sengit dengan SMAN 21 Jakarta (Dua Satu) di DBL East Jakarta 2025, pada Sabtu (20/9/2025).

Pelatih SMAN 58 Jakarta, Racipta Arief Priyandono atau Coach Ray, mengaku laga ini memang sudah diprediksi ketat.

“Dari awal saya sudah yakin bakal sengit. Tahun lalu juga first game ketemu (SMAN) 21. Otomatis mereka pengen ngebales kekalahan musim lalu dong, apalagi mereka mainnya kenceng-kenceng semua,” ungkapnya.

Menurut Coach Ray, kunci kemenangan terletak pada pertahanan.

“Yang penting defense, defense, defense. Kalau offense gagal, defense harus jalan. Prinsipnya, kalau kita enggak bisa poin, lawan juga enggak boleh poin,” ujarnya.

Di kuarter terakhir, pertandingan sempat berubah menegangkan. Dua pemain penting dari Blade, termasuk pengatur serangan utamanya, terkena masalah pelanggaran.

Satu di antaranya bahkan harus keluar karena foul out. 

Situasi itu sempat membuat permainan goyah.

“Di situ kita sempat buyar. Tapi sudah ada plan B. Strateginya matiin point guard mereka (Dua Satu), sementara kita tetap percaya sama big man,” jelas Coach Ray.

Pelatih tim basket SMAN 58 Jakarta, Racipta Arief Priyandono atau Coach Ray saat memberikan arahan kepada anak didiknya.
Pelatih tim basket SMAN 58 Jakarta, Racipta Arief Priyandono atau Coach Ray saat memberikan arahan kepada anak didiknya. (dok. DBL Indonesia)

Meski menang, evaluasi tetap dilakukan. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved