Kabar Duka
Ibu Markis Kido Ungkap Anaknya Punya Darah Tinggi : Dia Mau Hidup dan Matinya di Lapangan
Atlet bulu tangkis Markis Kido meninggal dunia di Tangerang saat bermain bersama teman, sang ibu ungkap penyakitnya
Candra Wijaya bahkan merasa bersalah kepada keluarga Markis Kido.
"Tidak lama setelah sampai di rumah sakit, Markis Kido sudah berpulang. Mungkin ini sudah kehendak Tuhan. Saya tidak menyangka. Kejadian itu berlalu sangat cepat," kata Candra Wijaya.
"Saya sangat terpukul dan kehilangan. Saya merasa bersalah. Saya mohon maaf kepada keluarga."
"Saya bersama rekan-rekan yang lain sudah berusaha maksimal memberi pertolongan di lapangan. Namun, Tuhan berkehendak lain," ujar Candra Wijaya.
Selama masih berkarier, Markis Kido berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.
Prestasi terbaik Markis Kido adalah ketika berhasil meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan.
Baca juga: Markis Kido Maklumi Pelatih Indonesia ke Luar Negeri Akibat Persaingan Bulu Tangkis Semakin Ketat
Mati hidup ingin di lapangan
Ibunda Markis Kido, Zul Asteria, mengungkapkan kondisi legenda bulu tangkis Indonesia itu sebelum meninggal dunia.
Markis Kido meninggal dunia di usia 36 tahun pada Senin (14/6/2021) malam WIB.
Mantan pebulu tangkis ganda putra nomor satu dunia itu mengembuskan napas terakhir seusai ambruk saat bermain badminton di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.
Saat baru bermain setengah gim, Markis Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Rekan-rekannya di lapangan segera memberi pertolongan dan membawa Markis Kido ke rumah sakit.
Namun, nyawa sang legenda bulu tangkis itu tidak terselamatkan.
Penyebab Markis Kido meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Ibunda Markis Kido, Zul Asteria, awalnya menduga putra pertamanya itu terkena stroke.