Calon Panglima TNI

Effendi Simbolon Bilang Calon Panglima TNI Mengerucut Jadi Dua Nama, Begini Hitung-hitungannya

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengatakan, calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, mengerucut menjadi dua nama.

Biro Pers Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo berolahraga bersama ketiga kepala staf TNI di area Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu 14 Juni 2020. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengatakan, calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, mengerucut menjadi dua nama.

Effendi mengatakan, KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono menjadi calon terkuat menggantikan Hadi Tjahjanto.

"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL, gitu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta, Tempat Tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Ditambah 12.116 Unit

Kata Effendi, andai Presiden Joko Widodo menunjuk Andika sebagai Panglima TNI pengganti Hadi, maka proses pergantiannya berlangsung pada Juli 2021.

Sebab, menurutnya hitung-hitungan matematisnya, Andika tidak akan lama menjabat Panglima TNI, seandainya ditunjuk Jokowi.

Jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi Tjahjanto pada November 2021, kata Effendi, masa jabatan Andika tergolong singkat sebagai Panglima TNI.

Baca juga: Rizieq Shihab Seret Nama Ahok Hingga Diaz Hendropriyono, JPU: Jangan Koar-koar Tanpa Dalil Kuat

"Kalau misalnya presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan harus dilakukan pergantian (Panglima TNI)," ulasnya.

Namun, lanjut Effendi, jika pergantian terjadi pada November 2021 atau mengikuti masa pensiun Hadi, maka Yudo menurutnya lebih cocok.

Sebab, masa pensiun Yudo lebih panjang.

"Kalau plan-nya lain, misalnya menempatkan Pak Yudo, berarti prosesnya akan ada di November nanti sampai Pak Hadi pensiun," paparnya.

Tak Ada Istilah Jatah

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon mengatakan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berpeluang besar menjadi Panglima TNI, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hal itu ia sampaikan, saat disinggung berdasarkan tradisi, Panglima TNI berikutnya merupakan jatah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Effendi mengatakan, pada dasarnya posisi Panglima TNI tidak ada kata berdasarkan jatah.

Baca juga: Mengaku Perjuangkan Nasib 75 Pegawai KPK, Firli Bahuri: Saya Tak Berusaha Menyingkirkan Siapa Pun

"Sebenarnya tidak ada istilah jatah, karena di situ kan dapat atau bisa bergiliran," kata Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved