Sport

Menpora Zainudin Amali Ingin Inpres No 3 Tahun 2019 Menjadi Tulang Punggung pada Pembinaan Usia Dini

Menpora Zainudin Amali sosialisasikan Inpres No 3 Tahun 2019 mengenai Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Yogyakarta, Jumat (11/6/2021).

Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
Dok: Humas Kemenpora
Menpora Zainudin Amali bersama Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto saat mensosialisasikan Inpres No 3 Tahun 2019 di Yogyakarta, Jumat (11/6/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali kembali menyosialisasikan Inpres No 3 Tahun 2019 mengenai Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Yogyakarta, Jumat (11/6/2021).

Dalam acara tersebut, Zainudin menyampaikan bahwa nantinya Inpres No 3 Tahun 2019 akan menjadi tulang punggung pembinaan pesepakbola usia muda di Indonesia.

“Dalam Inpres tersebut ada penugasan untuk masing-masing kementerian dan lembaga, khusus kepada kami (Kemenpora), setidaknya ada sepuluh tugas," kata Zainudin dikutip dari Tribunnews.com.

"Salah satu kesempatan untuk melaksanakan pelaksanaan kompetisi berjenjang, dari usia bawah hingga usia tertentu," ujar Zainudin.

Lebih lanjut, soal pembinaan itu, Zainudin menyerahkan seluruhnya kepada PSSI.

Dia berharap, PSSI bisa konsisten mengimplementasikan.

"Kami tentu tidak bisa bekerja sendiri. Sebab, kami harus bekerja bersama-sama dengan banyak pihak, terutama salah satunya federasi,” ucap Zainudin.

Baca juga: Terkait Polemik Anggaran PON XX Papua 2021, Menpora Zainudin Amali Ingin Semuanya Clean and Clear

Baca juga: Menpora Zainudin Amali Menyebutkan Bahwa Kualitas Timnas Indonesia Masih Ada di Bawah Timnas Vietnam

Baca juga: Menpora Zainudin Amali Meminta Masyarakat untuk Terus Memberikan Dukungan kepada Timnas Indonesia

Menurut Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, hal ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam memajukan dunia kulit bundar di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa PSSI mengusulkan sejumlah ide untuk melaksanakan amanah Inpres tersebut, terutama yang berkaitan dengan poin kedua pembinaan pemain usia dini.

PSSI mengajukan pembinaan pemain di usia sekolah yang nantinya akan disinergikan dengan turnamen tahunan yang sudah ada, yaitu Piala Soeratin.

“Usulan dari PSSI, yaitu perlombaan kompetisi yang ujungnya nanti akan disambut oleh turnamen usia dini yang digelar setiap tahun, yakni Piala Soeratin U-17 dan U-19,” kata Iwan.

Menurut Iwan, pemain-pemain muda yang saat ini masih duduk di bangku SMP bakal menjadi pemain yang mengisi skuad timnas Indonesia pada Olimpiade 2032.

Sebab, Olimpiade 2032 memang menjadi target yang dipatok oleh Presiden Joko Widodo dalam percepatan pembangunan persepakbolaan Nasional.

“Kami mengusulkan agar memutar pertandingan yang digelar dari tingkat Kabupaten/Kota di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ujar Iwan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved