Vaksinasi Covid19
Pandemi Covid-19 Dinilai akan Berakhir Jika 70 Persen Penduduk Sudah Divaksinasi
Hal itu berdasarkan pengalaman beberapa negara seperti Inggris, yang cakupan vaksinasinya di atas 50 persen, dan Amerika di atas 40 persen.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ahli Virologi Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, pandemi Covid-19 akan berakhir jika lebih dari 50% penduduk sidah divaksin, apalagi kalau mencapai lebih dari 70%.
Hal itu berdasarkan pengalaman beberapa negara seperti Inggris, yang cakupan vaksinasinya di atas 50 persen, dan Amerika di atas 40 persen.
"Kasus Covid-19 di kedua negara itu sudah turun dengan angka yang luar biasa."
Baca juga: Wacana Duet Gus AMI-AHY di Pilpres 2024, Ketua MPR Bambang Soesatyo: Boleh Juga Nih!
"Awal Januari 2021, kasus di Inggris hingga 70.000, sekarang hanya 2.000-3.000 kasus per hari,” terangnya dalam diskusi KCPEN yang digelar virtual, Kamis (3/6/2021).
Sedangkan di Indonesia, vaksinasi bagi tenaga kesehatan sudah mendekati 100% untuk dosis kedua.
"Kasus Covid-19 telah jauh menurun dibandingkan dengan sebelum vaksinasi," ucapnya.
Baca juga: Ini Barang Bukti yang Diserahkan ICW Saat Laporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Bareskrim Polri
Prof Mahardika juga menyampaikan, nantinya saat cakupan vaksinasi di Indonesia melebihi 50%, protokol 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan tidak boleh dilonggarkan.
“Karena memakai masker, misalnya, akan mencegah kita terhadap penyakit menular, tidak hanya Covid-19, tapi juga influenza dan penyakit lainnya.”
"Kita baru mencapai 6%."
Baca juga: Muncul Wacana Gus AMI-AHY dan Gus AMI-Puan di Pilpres 2024, PKB: Tergantung Respons Masyarakat
"Mungkin kita bisa kumpulkan data guru-guru dan petugas publik yang sudah divaksinasi, apakah data kesakitan atau kematian mengalami penurunan."
"Kalau itu terjadi, maka begitu angka 50% tercapai, atau idealnya 70%, tercapai maka kita sudah bisa mengatakan pandemi sudah terkendali,” ujar guru besar dari Universitas Udayana Bali ini.
Prof Mahardika juga mencontohkan bagaimana herd immunity terbentuk pada pandemi sebelumnya, seperti pada flu Spanyol maupun pandemi flu burung beberapa waktu lalu.
Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Civitas Akademika UKI Gotong Royong Bantu Warga Terdampak Pandemi
Herd immunity baik yang alami maupun yang buatan, akan membuat pandemi Covid-19 ini lebih cepat terkendali.
“Asumsinya tanpa vaksin itu 3 tahun, maka dengan vaksin dalam 1,5 tahun sudah berakhir."
"Sekali lagi saya berharap sekali vaksin itu akan menyebabkan kita keluar dari cekaman pandemi ini,” harap Prof Mahardika.