20 Orang di Satu Rumah Positif Covid, Camat Cipayung: Belum Terapkan Lockdown Seperti di Cilangkap
"Sampai saat ini kita terus melakukan tracing. Dalam PPKM Mikro ini kita juga terus melakukan pembatasan termasuk upaya sosialisasi mengedepankan 5M
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
WARTAKOTALIVE.COM,CIPAYUNG --- Pihak Kecamatan Cipayung terus menggencarkan pelacakan (tracing) di wilayah RT 08/03, Bambu Apus, Jakarta Timur.
Langkah ini dilakukan menyusul ditemukan klaster keluarga di Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur,
Camat Cipayung, Fajar Eko Satriyo membenarkan jika pada 31 Mei 2021 pihaknya mendapatkan laporan ada tujuh kepala keluarga (KK) yang positif terpapar Covid-19.
Ia pun meluruskan jika tujuh KK tersebut berada dalam satu rumah.
"Pemberitahuan sebelumnya disampaikan jika tujuh KK ini berada di tujuh rumah. Namun setelah cek kembali bersama tim, bahwa tujuh KK ini tinggal dalam satu rumah. Ada 20 orang yang positif," kata Fajar ditemui di Cipayung, Rabu (2/6/2021).
Fajar menyampaikan sesuai ketentuan berdasarkan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, maka statusnya masih dalam ketegori zona kuning.
Sehingga pihaknya belum menerapkan lockdown seperti yang dilakukan di Cilangkap.
"Karena ini masih dalam satu rumah, artinya ini masih zona kuning. Sehingga kita belum menerapkan hal yang sama seperti di Kelurahan RT 3/3 Kelurahan Cilangkap," katanya.
Baca juga: Sebanyak 50 Warga RT 08 Bambu Apus Jalani Tes Swab Massal, Ditemukan Satu Keluarga Reaktif Covid-19
Sejauh ini, dikatakan Fajar pihaknya terus melakukan tracing pasca ditemukan kluster keluarga itu.
Bahkan sejak kemarin ada 47 sampel swab antigen, lima diantaranya reaktif, kini kelima warga itu juga akan dilanjutkan pemeriksan swab PCR.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dimanapun.
Sebab dengan menerapkan protokol kesehatan 5M, merupakan salah upaya mencegah kasus Covid-19.
"Sampai saat ini kita terus melakukan tracing. Dalam PPKM Mikro ini kita juga terus melakukan pembatasan termasuk upaya sosialisasi untuk mengedepankan 5M, termasuk pembatasan kegiatan lainnya," ujarnya.
Menurut Fajar, pihaknya belum akan melakukan vaksinasi massal di wilayah Bambu Apus yang sempat ditemukan kluster keluarga itu.
Sebab vaksinasi diperuntukkan untuk zona merah yang semua telah dilakukan swab.
Baca juga: Pedagang Warung Kopi di Jatiasih Dirampok Jam 4 Subuh, Korban Diserang Pakai Celurit, HP Dirampas