Kualitas Layanan Gojek

Gojek Bebankan Biaya Aplikasi pada Pelanggan demi Peningkatan Kualitas Layanan

Berbagai cara ditempuh manajemen Gojek untuk meningkatkan kualitas layanan, namun biayanya dilimpahkan kepada pelanggan.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews/HO
Ilustrasi Gojek. Gojek yang baru saja merger dengan Tokopedia memberlakukan tarif tambahan di setiap pemesanan yakni biaya layanan aplikasi. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kemudahan memesan berbagai kebutuhan dalam satu aplikasi super app sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban di Indonesia.

Aplikasi Gojek misalnya, hampir semua masyarakat perkotaan membutuhkan layanan dari super app ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Namun, baru-baru ini startup unicorn yang merger dengan Tokopedia ini memberlakukan tarif tambahan di setiap pemesanan yakni biaya layanan aplikasi.

Vice President Corporate Communications Gojek, Audrey Petriny menjelaskan, berlakunya kebijakan biaya jasa aplikasi yang dibebankan kepada pelanggan dimaksudkan untuk meningkatkan layanan Gojek.

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Bikin Goto, Garda Ingin Perusahaan Tingkatkan Kesejahteraan Mitra Ojol

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Resmi Bentuk GoTo, Bisnis Kirim Barang, Makanan, Transportasi hingga Keuangan

Biaya tambahan ini akan muncul setiap pelanggan memesan berbagai layanan jasa Gojek, seperti GoRide, GoCar, GoFood, dan GoSend.

“Pemberlakuan platform fee atau biaya jasa aplikasi adalah praktik yang lumrah dilakukan dalam bisnis layanan berbasis aplikasi baik di Indonesia maupun internasional,” ujar Audrey saat dihubungi, Senin (31/5/2021).

Alasan lain Gojek memungut biaya tambahan aplikasi adalah untuk meningkatkan layanan aplikasi yang baru membentuk grup usaha GoTo itu.

Perusahaan mengklaim bahwa dari waktu ke waktu pihaknya dirasa perlu meningkatkan inovasi dan teknologi.

Biaya tambahan untuk layanan transportasi di Gojek, seperti GoRide dan GoCar, memang sudah lebih dulu diterapkan pada 2019 lalu.

Namun, pemberlakuan kebijakan pungutan biaya aplikasi kini bertambah pada fitur GoFood dan GoSend baru diberlakukan sepekan ini.

“Yang baru-baru ini diumumkan adalah adanya biaya jasa aplikasi per 24 Mei 2021 untuk layanan GoFood dan GoSend. Jadi setiap pemesanan GoFood dan GoSend akan otomatis tertera di aplikasi rincian biaya yang dibebankan kepada pelanggan,” jelas Audrey.

Sebagai informasi, biaya jasa aplikasi sebelumnya tidak ada dalam layanan GoFood dan GoSend.

Baca juga: Wujudkan Kerja Sama Dua Raksasa, Telkomsel Gelontorkan Dana Segar Rp 4,3 Triliun ke Gojek

Baca juga: Gojek Hadirkan Program Beasiswa Kuliah D3 Politeknik untuk Anak Mitra Driver

Namun, kini biaya itu tertera saat pelanggan hendak membayar pesanan GoFood atau Gosend.

Adapun biaya yang dipungut dari setiap order adalah rata-rata sebesar Rp 3.000.

Sementara itu, Marno, seorang driver ojek online (online) bersyukur bahwa jelang penyekatan mudik 2021, omset pendapatnya naik 85 persen. 

Tribunnews mencoba menjajal kendaraan ojek online yang dipesan melalui aplikasi Go-jek.

Ia menjelaskan bahwa bersyukur beberapa hari jelang penyekatan arus mudik, banyak orderan penumpang yang menggunakan layanan jasa ojol untuk menuju terminal maupun stasiun. 

"Saya bersyukur banget, beberapa hari ini pendapatan saya naik 85 persen karena banyak penumpang yang mau ke terminal dan stasiun," ujar Marno.

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya daya tarik penumpang tidak meningkat seperti ini. 

"Biasanya sehari orderan hanya dapet 1 hingga 2, tapi jelang penyekatan ini naik drastis," tutur Marno

Marno berharap kedepannya akan terus stabil dan juga ia mengatakan bahwa pasca lebaran akan ada kenaikan jumlah orderan penumpang ojek online (Gojek). (Fandi Permana)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved