Imbas Harga Kedelai Impor Melonjak dan Harga Tempe Tahu Naik, Sobirin Akui Pembeli Tempe Tahu Sepi
Menurut Darmo, kenaikan harga kedelai impor yang kini menyentuh Rp 11.000 kilogram belum memperlihatkan tanda-tanda penurunan.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Harga kedelai impor kembali melambung hingga mencapai Rp 11.000 per kilogram.
Meski demikian produsen tempe tahu di DKI Jakarta belum berencana melakukan aksi mogok produksi terkait hal itu. Demikian diungkap Ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo.
Menurut Sutaryo, sejauh ini belum ada niat menggelar aksi mogok produksi seperti yang terjadi di Jawa Barat. “Kopti DKI tidak akan mogok produksi. Kenaikan harga kedelai karena banyak faktor, (harga kedelai di) pasar dunia terus naik,” kata Sutaryo, akhir pekan kemarin.
Disebutkan, naiknya harga kedelai dunia dikarenakan Cina meningkatkan jumlah impor mereka dari Amerika Serikat yang juga produsen terbesar di dunia.
Hal itu membuat negara-negara yang tidak punya ketahanan pangan berebut stok kedelai hingga berdampak naiknya harga jual dari produsen. “Betul, China terus menaikan pembelian,” ujarnya.
Naiknya harga kedelai impor ini pun dikeluhkan pedagang tempe tahu di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Salah satunya diungkapa Sobirin (38).
Baca juga: Tiga Tahun Jadi Mitra Premium Grand Slam Roland-Garros, Oppo Luncurkan Kampanye Play With Heart
Baca juga: Lee Seung Gi Didesak Penggemar Putuskan Hubungan Cinta dengan Lee Da In
Sobirin mengaku naiknya harga kedelai impor berimbas naiknya harga tempe tahu. “Ini terjadi sejak bulan puasa. Sampai sekarang sudah tiga kali menaikkan harga. Masing-masing jenis tahu beda-beda harganya. Ada yang naik Rp 1.000, makanya pembelinya sepi,” ucapnya.
Pedagang lainnya Darmo (40), juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, kenaikan harga kedelai impor yang kini menyentuh Rp 11.000 kilogram belum memperlihatkan tanda-tanda penurunan.
“Di awal tahun 2021, harga kedelai Rp 9.000 per kilogram saja sudah berat. Sekarang sampai Rp 11.000 per kilogram,” kata Darmo. Alhasil harga tempe kini berkisar Rp 7.000 - Rp 8.000 per papan dari sebelumnya Rp 6.000 per papan di awal tahun 2021.
Sedangkan upaya mengecilkan ukuran dirasa sudah tidak efektif. “Kalau harga mahal begini, produsen, pedagang, pembeli semua susah. Sekarang saja pembeli sudah sepi, kalau harga naik lagi ya makin sepi,” keluhnya.
Sementara, berkaitan dengan naiknya harga kedelai impor, sejumlah produsen di Jawa Barat sudah melakukan aksi mogok produksi sejak Jumat (28/5/2021).