Kajian Islam

Waktu yang Tepat Tunaikan Salat Tahajud Dijelaskan Ustaz Abdul Somad Lengkap dengan Doanya

Mengenai kapan waktu terbaik Salat Tahajud, dijelaskan langsung oleh Usatz Abdul Somad (UAS)

dok Sripoku
Ilustrasi - Waktu yang tepat untuk tunaikan salat tahajud, lengkap dengan tata caranya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bagi yang ingin mulai tahajud pasti bertanya kapan waktu yang tepat untuk menunaikan salat malam atau disebut juga dengan qiyamul lail.

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad soal waktu salat tahajud yang pas. 

Mengenai kapan waktu terbaik Salat Tahajud, dijelaskan langsung oleh Usatz Abdul Somad (UAS).

Menurus UAS, ada tiga waktu Salat Tahajud terbaik, lalu bagaimana cara Salat Tahajud yang benar?

Diketahui, Salat Tahajud adalah salah satu Salat Sunah yang paling dianjurkan untuk ummat muslim.

Baca juga: Kapan Terakhir Tanggal Puasa Syawal 1442 Hijriah? Simak Juga Bacaan Niatnya Dilengkapi Latin

Baca juga: Waktu yang Tepat Mulai Salat Dhuha dan Batasan Paling Akhir Menurut Ustaz Abdul Somad

Hukum mengerjakan Shalat Tahajud adalah sunnah muakkad, yaitu ibadah sunnah dianjurkan untuk diamalkan.

Perintah mengenai Salat Tahajud tersebut sudah dijelaskan pada firman Allah SWT pada Q.S. Al- Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebagian malam hari berTahajud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Salat Tahajud dilakukan dengan syarat utama seorang muslim telah tidur setelah Salat isya' meskipun hanya sebentar.

Jika Salat sunah ini dilakukan sebelum tidur, maka Salat ini termasuk seperti Salat witir biasa.

Salat Tahajud dilakukan paling sedikit dua rekaat hingga sebanyak-banyaknya atau tidak ada batasan.

Dalam buku Risalah Tuntunan Salat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, Salat Tahajud dapat dilakukan dalam tiga waktu.

Baca juga: Komunikasi Terakhir Ustadz Tengku Zulkarnain dengan Ustadz Abdul Somad, Ucapkan: Allahu Akbar

Pertama, sepertiga malam awal atau setelah Salat isya' hingga pukul 22.00.

Kedua, sepertiga malam kedua atau pukul 22.00 hingga 01.00.

Yang tarakhir, sepertiga malam akhir atau 01.00 hingga mendekati waktu subuh.

Waktu Terbaik Menunaikan Salat Tahajud dari Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai kapan waktu terbaik / paling afdhol menunaikan Salat Tahajud berikut.

Dikutip TribunStyle.com dari kanal YouTube Dunia Dakwah inilah penjelasan Ustaz Abdul Somad / UAS :

Dalam pemaparannya, Ustaz Abdul Somad memberitahukan cara menghitung malam untuk menunaikan Salat Tahajud, yakni mulai tenggelamnya matahari hingga terbitnya matahari.

"Ngitung malam itu, dari mulai tenggelamnya matahari, kira-kira di Bandung jam 6, sampai terbitnya matahari, 12 jam, setelah itu dibagi tiga," ujar UAS.

Setelah mendapatkan hasilnya, kemudian diambil sepertiganya.

"12 dibagi tiga, maka sepertiganya malam, kurang lebih jam 1 atau jam 2, itulah waktu utama untuk Tahajud" jelas UAS.

Baca juga: Ini Batasan Akhir Puasa Syawal 1442 Hijriah Menurut Kalender Tahun Masehi

Baca juga: Inilah Shalat Sunnah Utama Dikerjakan Rasulullah Setiap Hari, Pahalanya Sama dengan Wajib

Pukul 01.00 atau 02.00 WIB menjadi waktu yang afdhol untuk menunaikan salat tahajud.

Lebih lanjut, UAS juga mengatakan kalau salat tahajud boleh dikerjakan lebih awal atau mungkin menjelang waktu Subuh.

Dijelaskan UAS yang membedakan yakni waktu baik dan waktu afdhol.

"Kemudian bagaimana kalau ada orang yang Shalat Tahajud jam 4.15 WIB atau jam 4.20 (sebelum Subuh)? Ya tetap Tahajud hanya saja bedanya waktu afdhol dan waktu baik," terang sang Ustaz.

"Tahajud jam 12 waktu baik, Tahajud jam 4 waktu baik, tapi waktu afdol, tapi jangan gara-gara mengejar waktu afdol lalu meninggalkan yang baik. Jadi kalo kebetulan dia jam 12 mau Tahajud, ya Tahajud aja" tambahnya.

Tata cara Salat Tahajud

1. Niat

Dalam video YouTube Taman Surga TV berjudul Apakah Niat Dalam Salat Harus Dilafadzkan? ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang pelafadzan niat Salat.

Ia menjelaskan jika niat adalah amalan wajib yang harus dilakukan agar suatu perbuatan bisa dimasukkan kedalam kategori ibadah.

"Kata Imam As Syafii, niat (Salat) itu dihadirkan dalam hati bersamaan dengan takbir, Anda mengangkat tangan Anda begini lisan mengucapkan 'Allahuakbar' dalam hati Anda tunjukkan 'Saya berniat Salat duhur'." jelasnya.

Niat dilantunkan dalam bahasa Indonesia atau bahasa asli penutur dalam hati.

Tak ada tuntunan atau contoh dari Nabi tentang pelafadzan niat dalam Salat.

Namun Nabi melakukan pelafadzan niat saat umroh dan haji.

Pelafadzan niat dalam Salat dilakukan dalam kondisi tertentu.

Semisal agar sesorang yang sedang dalam keadaan waswas dapat fokus beribadah.

Namun kondisi ini hanya dilakukan saat was-was yang luar biasa.

Penggunaan niat dalam bahasa Arab terjadi lantaran nabi dan sahabat menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa asli mereka.

Adapun sebagian ulama memberikan contoh niat Salat Tahajud sebagai berikut

"Ushalli Sunnatat Tahajjudi Rak'ataini Lillaahi Ta'alaa. Allahu Akbar."

Artinya: Aku niat Salat sunat tahajjud dua raka'at karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.

2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Membaca surat dalam Alquran.

5. Ruku’ dengan tuma’ninah

6. I’tidal dengan tuma’ninah

7. Sujud dengan tuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah

12. Membaca surat dari Alquran.

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19. Salam

20. Doa yang dianjutkan yaitu :

Rabbanaa aatinaa fid dunya hasanatan, wa - fil aakhirati hasanatan, waqinaa adzaaban naar.

Artinya :

"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka".

Atau doa lain hadis Bukhari bahwa Rasulullah membaca doa:

"Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa'dukal haq. Wa liqa'uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haq. Was sa'atu haq."

"Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Faghfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a'lantu, wa ma anta a'lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah."

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.

Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar."

"Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai.

Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

(Serambinews.com/TribunStyle.com/Triroessita)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved