Pembunuhan
Jenazah Bidan yang Dibunuh Suami Masih Jalani Otopsi saat Wabup Cianjur Datang untuk Bela Sungkawa
Rumah almarhumah Imas Mulyani, bidan yang dibunuh suami didatangi Wakil Bupati (Wabup) Cianjur TB Mulyana Syahrudin. Saat itu jenazah masih di RS
WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR -- Jenazah seorang bidan yang tewas karena ditusuk suaminya masih di rumah sakit.
Bidan bernama Imas Mulyani itu (40) ditusuk suami saat sedang bekerja.
Pagi ini rumah almarhumah Imas Mulyani didatang Wakil Bupati (Wabup) Cianjur TB Mulyana Syahrudin.
Baca juga: VIDEO Bidan di Cianjur Tewas Ditusuk Suami yang Tak Terima Diceraikan
Baca juga: Sadis, Seorang Bidan Tewas Ditusuk Suami Saat Kerja Layani Pasien, Diduga karena Istri Minta Cerai
TB Mulyana Syahrudin baru dilantik Gubernur Jabar Ridwan Kamil pekan lalu.
Sang Wakil Bupati tiba di rumah keluarga Imas pukul 07.30 WIB.
Saat itu jenazah korban masih di rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Adapun pelaku pembunuhan yang juga suaminya sendiri sudah menyerahkan diri dan terancam hukuman mati.
Tb Mulyana sempat berdoa bersama di hadapan kedua orang tua Imas, dipandu oleh tokoh agama Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Selasa (25/5/2021) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
"Kami dari Pemerintah Kabupaten Cianjur turut berduka dan kehilangan. Semoga almarhumah diterima dan diampuni segala dosanya," ujar Tb Mulyana.
Baca juga: 20 Link Twibbon Ucapan Hari Raya Waisak 2021 yang Bisa Dibagikan di Media Sosial
Doa diikuti oleh beberapa pegawai dari Muspika Kecamatan Haurwangi.
Ibunda Imas, Siti Masitoh (70), mengatakan bahwa jenazah anaknya masih berada di rumah sakit dan rencananya baru sekitar pukul 14.00 WIB tiba di rumah duka.
"Sejak kemarin hingga hari ini yang melayat terus datang, termasuk Pak Wakil Bupati yang datang pagi ini. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Pak Wakil Bupati," kata Siti.
Siti sempat kembali menangis saat menceritakan kepada Wakil Bupati detik-detik anaknya setelah ditusuk.
Baca juga: Dorong Kesuksesan Industri Garmen, Cotton Council International Rilis Program Cotton USA Solutions
Seperti diketahui, Bupati dan Wakil Bupati Cianjur terpilih H Herman Suherman-Tb Mulyana Syahrudin dilantik di Gedung Sate oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Selasa (18/5/2021).

Pelantikan akan dilakukan secara marathon oleh Gubernur Jabar mengingat situasi pandemi covid-19 dan rencana ada kunjungan Presiden RI ke wilayah Jabar.
Herman meminta maaf kepada warga Cianjur bahwa pelantikan tak bisa dilakukan secara meriah dengan mengundang warga dan tokoh masyarakat Cianjur karena situasi pandemi covid-19.
Baca juga: Jessie Zhesa Curhat Jadi Wanita Tak Mudah Digoda Lewat Lagu Pawang Buaya
Dibunuh Saat Kerja
Seperti diketahui, tragedi rumah tangga nan menggegerkan terjadi di Cianjur.
Persisnya pembunuhan yang dilakukan terhadap seorang bidan yang tengah berpraktik, Senin (24/5/2021).
Ternyata pelakunya adalah suaminya sendiri.
Baca juga: GAJINYA BESAR! Ini Lowongan Kerja Dokter, Bidan, dan Perawat di Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Tragedi pembunuhan berencana terjadi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sang suami akhirnya menyerahkan diri, ancaman hukuman mati pun membayangi.

Penusukan terjadi Senin (24/5/2021) pukul 05.00.
Saat itu bidan bernama Imas Mulyani (40) tengah memeriksa pasien.
Baca juga: Berkas Lengkap, Ifan Seventeen dan Citra Monica Menikah di Hotel Pullman Jakarta Barat 29 Mei 2021
Menurut seorang saksi mata, Anggi (20), yang masih berkerabat dengan korban mengatakan, korban sedang memeriksa pasien sekitar pukul 05.00 WIB.
Kemudian datang suami korban yang berinisial KJ. Ia datang membawa pisau.
Pelaku langsung masuk ke ruangan pemeriksaan. KJ lalu menusukkan pisau ke perut korban.
Baca juga: Benarkah Karier Politik Ganjar Pranowo Bakal Tamat? Ternyata Jokowi Dulu Pernah Ditolak Jadi Capres
Imas Mulyani tentu saja tak bisa melakukan perlawanan. Apalagi pelaku tampak dalam kondisi emosi.
Imas pun mengalami luka robek di perut bagian kiri.
Hingga akhirnya Imas Mulyani meninggal di ruang kerjanya akibat kehabisan darah.
Sempat Minta Tolong
Imas sempat berteriak meminta tolong ketika peristiwa nahas itu terjadi.
Menurut Anggi, Imas sempat teriak minta tolong setelah ditusuk sang suami sendiri, KJ (50), Senin (24/5/2021), sekitar pukul 05.00 WIB.
"Anggi, tolong. Pas saya samperin Teh Neng sudah ditusuk, ia langsung pingsan," katanya.
Baca juga: VIDEO Perampok Bank Ditangkap Satpam, Nekat Merampok Karena Terlilit Utang 150 Juta
Lalu Anggi melihat pelaku melarikan diri. Sementara korban pun dibawa ke rumah sakit.
"Di tengah perjalanan ia meninggal dunia," ujar Anggi sambil tertunduk.
Anggi mengatakan bahwa korban baru saja selesai merapikan infusan sebelum suaminya datang.
Pelaku yang datang kemudian tiba-tiba langsung menusuk perut korban.
Aji Digjaya (30) sepupu Imas, mengatakan korban saat ini masih dibawa ke RS Dr Hafidz untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: Apa Tujuan Sudin Dukcapil Jakarta Utara Menempatkan Operator di Posko PPDB? Berikut Penjelasannya
"Rencananya korban akan dimakamkan besok, saat ini masih dilakukan autopsi di RSUD Cianjur," ujar Aji melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).
Aji Digjaya menduga motif sementara pelaku tega menghabisi istrinya sendiri karena tak terima dicerai.
"Pas Lebaran kemarin sempat kumpul, korban sempat menerima ancaman karena mengutarakan ingin mencerai suaminya," ujar Aji melalui sambungan telepon, Senin (24/5/2021).
Aji tak mengira sepupunya akan menjadi korban di tangan suaminya sendiri.
"Saya sempat arahkan untuk laporan karena sempat ada ancaman, namun Imas mengatakan tak perlu," katanya.
Baca juga: Mulai Dibuka, 150.000 Pelaku Retail dan UMKM Dapat Kouta Vaksin
Pisah Ranjang
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton mengatakan bahwa tersangka KJ (50) yang tega menghabisi istrinya sendiri Imas Mulyani (40) diketahui sudah pisah ranjang selama setahun.
"Tersangka dan korban diketahui sudah pisah ranjang selama satu tahun, kami dapat keterangan bahwa tersangka juga tak mau cerai dengan istrinya," ujar Anton saat menggelar konperensi pers di Mapolres Cianjur, Senin (24/5/2021).
Anton mengatakan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan jika ada motif lain dibalik aksi penusukan suami terhadap istri hingga tewas tersebut.
Baca juga: Rionny Mainaky Kabid Binpres PBSI Apresiasi Tinggi Pencapaian Tim Indonesia yang Raih 4 Gelar Juara
Adanya motif lain masih kami dalami. Sementara laporan yang kami terima keduanya sudah pisah ranjang dan suami tak terima saat diminta cerai.
Sementara itu lokasi rumah duka di Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur mulai banyak dikunjungi oleh kerabat dan warga.
Terancam Hukuman Mati
Pihak kepolisian langsung menjerat suami yang menusuk istrinya hingga tewas di Cianjur dengan tiga pasal.
Jika dilihat dari ancaman hukuman, tersangka saja divonis hukuman mati.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Anton, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dan saat ini kasus sedang ditangani Polsek Bojongpicung.
"Kami sudah terima tadi pagi laporan penganiayaan yang menyebabkan korban tewas. Asal muasal ada permasalahan keluarga," katanya saat melakukan konferensi pers di Mapolres Cianjur, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Nuning Irpana Mengaku Dinikahi hingga Ditinggal Pergi Aliff Alli, Pengacara: Alli Tidak Kenal Nuning
Anton mengatakan, pelaku membawa pisau lalu ditusukkan ke bagian perut sebelah kiri korban.
Korban mengembuskan napas terakhir di perjalanan ke rumah sakit.
"Tindakan pertama masih di Polsek Bojongpicung," ujar Anton.
Anton mengatakan, sementara ini pasal yang dikenakan kepada pelaku yakni pasal 340 dan 338 KUHP.
"Karena terjadi di lingkungan keluarga kami jerat juga dengan Undang-undang KDRT. Masih kami dalami apakah ada motif lain sebelumnya," katanya.
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Minta PT Freeport Aktif Berpatisipasi Membangun Papua
Pasal 340 KUHP adalah pasal mengenai pembunuhan berencana.
Ancaman hukuman maksimalnya adalah hukuman mati. (ferry am)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jenazah Perawat yang Tewas Ditusuk Suaminya Belum Tiba di Rumah Duka, Wakil Bupati Datang dan Berdoa, Penulis: Ferri Amiril Mukminin