Konflik Palestina Israel

Mustofa Sindir Pihak yang 'Kepanasan' Muhammadiyah Bisa Kumpulkan Rp10 Miliar untuk Bantu Palestina

Lazismu, melalui relawannya di Gaza, mendistribusikan seribu paket makanan dan 300 paket alat medis di dua rumah sakit tersebut.

Editor: Feryanto Hadi
tarbiyah.net
Mustofa Nahrawardaya 

WARTAKOTAIVE.COM, JAKARTA-- Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) telah mengumpulkan dana bantuan untuk warga Palestina sekitar Rp10 miliar.

Bantuan ini bukan kali pertama disalurkan oleh organisasi berlambang matahari, melainkan sejak 2017. 

Meski demikian, sejumlah netizen justru ada yang bersuara miring terkait pengumpulan donasi bagi Palestina.

Ada yang menganggap dana kemanusiaan tersebut sebaiknya disalurkan di negara sendiri, bukan negara lain. 

Baca juga: Ade Armando Pertanyakan Uang Donasi Beli Kapal Selam yang Dipromosikan UAS, Singgung Fee UAS Dkk

Baca juga: Jusuf Kalla Kirimkan Donasi PMI dari Rakyat Indonesia Sebesar Rp1 Miliar untuk Palestina

Bahkan, ada yang justru tidak senang ketika Muhammadiyah membantu sesama muslim di Palestina.

Kritik itu mengundang akun-akun Twitter organisasi Muhammadiyah ikut menjelaskan himpunan dana yang akan disumbangkan ke Palestina itu.

"Muhammadiyah itu organisasi sosial-keagamaan. Jadi kalau ada masalah sosial-keagamaan yang terjadi, di mana pun itu, InsyaAllah Muhammadiyah dengan sigap akan membantu. Kemanusiaan itu lintas suku, agama, bangsa," tulis akun Twitter @SuaraAisyiyah, Minggu (23/5/2021).

Akun tersebut mempertontonkan infografis sumbangsih Muhammadiyah untuk Indonesia. Isinya satu di antaranya amal usaha milik Muhammadiyah yang ikut berperan di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan keagamaan. 

Amal usaha yang telah berdiri hampir di penjuru Indonesia disebutkan antara lain, 164 perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah dengan sekitar 17ribu dosen, 364 rumah sakit dan klinik, 384 panti asuhan, 20.198 masjid dan musala, 356 pondok pesantren, 2.766 SD/MI, 1.826 SMP/MTS, serta 1.407 SMA/SMK.

Selama pandemi, Muhammadiyah bankan berkiprah dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Sri Mulyani Desak Pemerintah Daerah Genjot Belanja Anggaran, Uang Jangan hanya Disimpan di Bank

Melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), organisasi ini telah mengeluarkan dana kemanusiaan sekitar Rp346 triliun.

Dana tersebut digunakan di segala sektor yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19, seperti pembagian termometer,bantuan beras sebanyak 26.160 kg, pengadaan mobil edukasi, pembagian masker, distribusi alat kesehatan, pelayanan psikososial, bantuan wastafel portabel, pembagian disinfektan, bantuan potongan biaya belajar mahasiswa, pembagian vitamin, serta distribusi alat perlindungan diri medis.

Seperti diketahui, Lazismu menyalurkan bantuan satu di antaranya ke Shifa Hospital dan Jabalia Medial Center di Kota Gaza pada Kamis (20/05/2021).

Baca juga: Isu Capres Bikin Kandang Banteng Memanas, Pengamat Tantang Ganjar Pranowo Pindah Partai

Lazismu, melalui relawannya di Gaza, mendistribusikan seribu paket makanan dan 300 paket alat medis di dua rumah sakit tersebut.

 Lazismu.org melaporkan sekitar 600 pasien korban konflik Israel-Palestina dirawat di rumah sakit itu.

Jauh sebelum konflik kembali memanas, sejak 2017 Muhammadiyah diketahui telah menyalurkan bantuan ke Palestina, seperti beasiswa bagi mahasiswa S1, S2, dan S3 yang kuliah di Universitas Islam Gaza.

BLUNDER lagi, Ferdinand Niat Banggakan Budaya Lokal, Ternyata Foto yang Diunggah Busana Thailand

Baca juga: Gus Ulil Heran Ada yang Kepanasan dan Nyinyiri Bantuan Rakyat Indonesia ke Palestina

Bantuan lain berupa pengobatan dan pembelian kaki palsu, bantuan kurban, dan bantuan paket lebaran di Gaza dan Yerusalem.

Sementara itu, Mustofa Nahrawardaya yang juga kader Muhammadiyah heran dengan cibiran yang dilayangkan sejumlah pihak terkait jumlah dana yang terkumpul itu.

"Muhammadiyah KIRIM donasi ya Bong. Jangan dibalik-balik. Bukan ngemis. Membantu sesama manusia di bumi manapun, BUKAN berarti tidak cinta tanah air. Jangan disindir-sindir dengan nyanyi-nyanyi Lagu Kebangsaan. Toh yang kemarin teriak-teriak pakai meme AKU NKRI, ternyata korupsi juga," tulis Mustofa di akun Twitternya

Gus Ulil juga heran

Tokoh Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil heran dengan pihak-pihak yang seolah tidak senang adanya donasi rakyat Indonesia untuk membantu warga Palestina.

Palestina, sejak lama dilanda sejumlah krisis akibat pendudukan dan blokade dari Zionis Israel, termasuk dengan peperangan yang terjadi di antara keduanya.

Gus Ulil membandingkan, apabila alasan orang-orang yang sinis terkait bantuan rakyat Indonesia tersebut menggunakan alasan prioritas, seharusnya langkah pemerintah memberikan bantuan kepada India juga turut dikritik.

Baca juga: Diserang Simpatisan Zionis karena Getol Bela Palestina, Gus Ulil: Ya, Saya Kadrun, I Dont Care

Baca juga: Gus Ulil Gaungkan Perang Melawan Propaganda Israel dan Simpatisannya di Indonesia

"Orang-orang yang keberatan terhadap sumbangan untuk Palestina, dengan alasan masih banyak yang perlu disumbang di dalam negeri, mestinya bilang ke Pak Jokowi ketika nyumbang ventilator dan masker ke India kemaren: "Kenapa ngga dipakai untuk dalam negeri dulu, Pak?" tulis Gus Ulil di akun Twitternya, Senin (24/5/2021).

Gus Ulil menyebut, sejauh ini, bantuan yang diberikan kepada Palestina masih tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan kepada Israel, khususnya dari Amerika Serikat.

"Bantuan rutin dari AS sebesar 3,8 milyar dolar AS tiap tahun untuk Israel jauh lebih besar dari bantuan semua orang Indonesia untuk Palestina. Belum termasuk senjata yg dipasok Amerika untuk membunuhi warga Gaza. Ngga ada yang menyoal dari kalangan propagandis Israel ini,"jelasnya

Baca juga: Tak Ingin Riya, Ustaz Haikal Hassan Banggakan Bantuan yang Digalangnya Sudah Sampai Palestina

Baca juga: Belum Lihat Tanda-tanda Satrio Piningit Muncul, Arief Poyuono: Baru Muncul Satrio-satrio Pencitraan

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved