Liga 1 2021
Agar Pemain Muda Tidak Seperti Yudha Febrian, Asisten Pelatih PSIS Imran Nahumarury Ajarkan Religi
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, ajarkan religi ke pemain muda, agar bisa memiliki perilaku baik di lapangan dan luar luar lapangan.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
"Sekarang, kami tahu sangat mudahnya orang terkenal bisa berbeda dengan dulu. Tetapi kalau tidak bisa dikelola dengan baik, timbulnya bisa star syndrome. Merasa dirinya hebat dan bebas melakukan hal apa pun. Umumnya terjadi sama pemain-pemain muda,” papar Imran.
"Itu memang jadi kebiasaan mereka. Makanya, saya selalu memberikan nasihat dan contoh kepada pemain saya, agar bisa mengontrol diri," ucap Imran.
"Terkadang, saya berikan contoh pemain-pemain muda Eropa yang berjaya di masa muda, tetapi menghilang ketika ke level senior, karena tak bisa mengontrol dirinya," terang mantan pemain Persija Jakarta itu.
Yang Penting Jalan
Selain itu, Imran turut memberikan komentar soal polemik Liga 1 2021 yang bakal bergulir ada atau tanpa adanya degradasi.
Penentuan Liga 1 2021 berjalan tetap ada degradasi atau tidak akan diputuskan dalam Kongres PSSI pada Sabtu (29/5/2021).
Sebelumnya, dalam rapat Exco PSSI pada Senin (3/5/2021) sempat melahirkan bahwa Liga 1 2021 berjalan tanpa degradasi.
Namun sekali lagi, hal itu baru akan diputuskan pada Kongres PSSI nanti.
“Pada intinya sebenarnya, mau ada degradasi atau tanpa degradasi niatnya kan baik. Ingin kompetisi berjalan. Jadi menurut saya, tidak ada masalah besar,” kata Imran.
"Saya tidak bisa komentar banyak, karena mereka (PSSI) yang lebih paham. Pastinya kan ada plus minusnya dan kami tahu kalau kompetisi berjalan masih berdampingan dengan pandemi Covid-19," ujar Imran.
Baca juga: Imran Nahumarury Asisten Pelatih PSIS Semarang Ungkap Dampak Positif Hadirnya Piala Menpora
Baca juga: Asisten Pelatih PSIS Semarang Imran Nahumarury Nilai Piala Menpora 2021 Berdampak Positif ke Pemain
Baca juga: Imran Nahumarury Asisten Pelatih PSIS Semarang Minta Kompetisi Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa Saja
Hanya saja, menurut pria yang menjabat sebagai asisten pelatih PSIS Semarang itu, tidak adanya degradasi kemungkinan bakal membuat pertandingan tidak kompetitif.
Dampaknya ke pemain yang butuh tekanan atau pertandingan yang menarik guna meningkatkan kualitas mereka.
"Kalau saya lihat dari sisi pemain, tidak ada degradasi jadi kurang ideal ya buat mereka. Mereka kan butuh pertandingan yang kompetitif, butuh pressure kalau tidak ada itu sulit untuk mengasah kualitas pemain jadi lebih maksimal," tutur Imran.
Tapi kembali lagi, Imran tak hanya melihat dari satu sudut pandang saja.
Pasalnya, dalam kondisi yang belum stabil ini kondisi keuangan klub juga masih belum stabil.