Heboh Gedung Pencakar Langit Bergetar di China Tapi Bukan karena Gempa, Pengunjung Panik Berlarian

Gedung pencakar langit bergetar bikin heboh di China. Gedung pencakar langit tersebut bernama Shenzhen Electronics Group (SEG) Plaza di  Schenzhen

Newsweek
Warga yang panik dan gedung pencakar langit SEG Plaza di China yang bergetar. Semula dikira karena gempa ternyata bukan. Pejabat setempat sedang menyelidiki penyebabnya. 

Ini adalah menara tertinggi ke-18 di Shenzhen, menurut database gedung pencakar langit Council on Tall Buildings and Urban Habitat.

Baca juga: Fajar Umbara Minta Maaf dan Damai, Yuyun Sukawati: Dulu Pukuli Saya Tanpa Belas Kasihan, Itu Kejam!

Pihak berwenang China tahun lalu melarang pembangunan gedung pencakar langit yang lebih tinggi dari 500 meter, menambah batasan ketinggian yang sudah diberlakukan di beberapa kota seperti Beijing.

Pedoman baru untuk arsitek, perencana kota, dan pengembang bertujuan untuk "menyoroti karakteristik China" dan juga melarang bangunan "peniru" norak yang meniru landmark dunia.

Lima dari gedung pencakar langit tertinggi di dunia terletak di China, termasuk gedung tertinggi kedua di dunia, Menara Shanghai, yang berdiri di ketinggian 632 meter.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas dan Berdayakan UMKM Jateng, Gubernur Ganjar Ajak Shopee Berkontribusi Nyata

Shenzhen adalah kota metropolis yang luas di Cina selatan, dekat dengan Hong Kong, yang memiliki kancah manufaktur teknologi lokal yang berkembang pesat.

Banyak raksasa teknologi China, termasuk Tencent dan Huawei, telah memilih kota itu sebagai markas mereka.

Ini juga merupakan rumah bagi gedung pencakar langit tertinggi keempat di dunia, Pusat Keuangan Ping An setinggi 599 meter.

Baca juga: Akademisi UGM Menilai Akan Tidak Adil Jika Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Dipersoalkan

Bangunan Runtuh

Runtuhnya bangunan bukanlah hal yang jarang terjadi di China, di mana standar bangunan yang lemah dan urbanisasi yang sangat berbahaya menyebabkan konstruksi dilemparkan dengan tergesa-gesa.

Mei lalu, sebuah hotel karantina berlantai lima di kota tenggara Quanzhou runtuh karena konstruksi yang buruk, menewaskan 29 orang.

Gempa bumi Sichuan tahun 2008 yang menghancurkan menyebabkan lebih dari 69.000 kematian dan bencana tersebut memicu badai kontroversi publik atas gedung sekolah yang dibangun dengan buruk - yang dikenal sebagai "ampas tahu" - yang runtuh menewaskan ribuan siswa.

 Gedung Shenzhen Electronics Group (SEG) yang bergetar pada Selasa, (18/5/2021)  menambah khawatir  kasus gedung runtuh di China, yang pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pembeli, Seorang Pria Gasak Ponsel Milik Kasir Kios Makanan Jepang di Kelapa Gading

Pasalnya, selama tahun 2020 lalu tercatat telah terjadi tiga kasus gedung runtuh di negeri tirai bambu ini. Kejadian pertama, yakni pada 7 Maret 2020.

Pada Maret, sebuah hotel runtuh di kota Quanzhou China Selatan. Akibatnya 29 orang meninggal dunia dan 42 orang luka-luka. Diketahui hotel ini merupakan lokasi karantina warga China yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Lalu, pada 4 Agustus 2020, gudang di Kota Harbin, wilayah timur laut China runtuh. Akibatnya 9 orang meninggal dunia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved