Arus Balik

Irjen Fadil Imran Ungkap Ada 10 Pemudik Positif Covid-19 di Jalur Penyekatan Arus Balik Mudik

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan ada sebanyak 10 orang pemudik yang positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan tes antigen.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Budi Malau
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan ada sebanyak 10 orang pemudik yang positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan tes antigen di jalur penyekatan arus balik. 

Ariza mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan kepala daerah yang ada di wilayah Bodetabekjur untuk meningatkan pengawasan kepada para pemudik dan pendatang menuju Jakarta.

Penyekatan berupa pemeriksaan dokumen SIKM, swab antigen dan PCR juga dilakukan di sejumlah tempat yang menjadi perbatasan Jakarta dengan daerah lain.

“Semua yang kembali ke Jakarta setelah dikoordinasikan dengan daerah asal ada selektif dari daerah setempat. Kemudian di jalan akan dilakukan pemeriksaan, termasuk tadi yang saya sampaikan rapid antigen dan PCR dilakukan,” imbuhnya.

“Apabila sampai di Jakarta akan dilakukan nanti pengecekan pemeriksaan di tingkat RT dan RW. Jadi memang semua harus dipastikan dalam posisi yang aman, jadi jangan sampai kembali ke Jakarta membawa virus, sehingga semuanya kami cek sampai ke tingkat RT/RW,” tambahnya.

Baca juga: Irjen Fadil Imran Antisipasi Kerumunan di Mal dan Tempat Wisata pada Libur Lebaran

Baca juga: Irjen Fadil Imran akan Terapkan Tes Swab Antigen kepada Pemudik saat Arus Balik

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta telah membuat aplikasi Data Warga yang dapat diakses oleh Ketua RT dan RW untuk mendata pendatang maupun pemudik yang kembali ke lingkungannya.

Para Ketua RT dan RW akan memasukkan bukti pemeriksaan antigen maupun PCR di kolom yang disediakan pada portal datawarga-dukcapil.jakarta.go.id.

Bagi pemudik dan pendatang yang dinyatakan reaktif saat pemeriksaan antigen, bakal menjalani swab PCR.

Sementara bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil PCR, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terkendali yang disediakan pemerintah, maupun rumah sakit rujukan bila mengalami gejala sedang hingga berat.

“Pemudik itu kan tidak langsung dikarantina, karena yang dikarantina itu kan yang dari luar negeri. Kalau dari kampung ke Jakarta tidak dikarantina kecuali yang bersangkutan positif, langsung dibawa ke RSDC Wisma Atlet, hotel atau ke RS sesuai dengan bobot Covid-19 itu sendiri,” jelasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved